*sarang pov*
Letih sekali hari ini rasanya, bersyukur pada Tuhan menjelang akhir tahun travel agent ku diserbu oleh pelanggan yang ingin pergi berlibur. “sarang-ah, mianhae, aku salah mencetak ticket untuk SMent” kata pekerjaku, kim raekha. “yaa raekha-ya, bagaimana bisa? Biar aku lihat” kataku berusaha tidak marah pada raekha karena seingatku penerbangan ini penerbangan yang khusus. Aku memeriksa ticket yang salah cetak itu, untung saja tidak terlalu parah. “biar aku yang meneruskan projek ini, kau kerjakanlah yang lain raekha-ya” kataku mereda. “ne, mianhae sarang-ah, dan, gomawo” kata raekha membungkuk dan kembali ke meja kerjanya. Aku periksa dua kali projek seoul ini. Projek ini memang sulit, dan memang salahku tidak menanggapi ini sendiri malah memberikan kepada bawahanku. “aku ketik ulang saja lalu aku reply by message ke SM deh” gumamku dalam hati. Aku bingung mengapa SMent malah memesan tiket pada travelku yang belum terlalu besar ini, bukannya kepada travel yang jauh lebih berpengalaman. Ah yasudahlah, ini sebagai pengalaman tambahan untukku. Hari semakin sore dan sudah waktunya pulang, biar aku lanjutkan dirumah saja, ini terlalu rumit. “ah mianhae sarang-ah, ada pelanggan yang datang, tapi pegawai yang menangani pemesanan tiket sudah pulang. Bagaimana ini?” kata raekha yang menghampiriku. “biar aku saja yang urus, kau pulanglah sana” jawabku santai.
“selamat sore, ada yang bisa saya bantu?” kataku ramah. “selamat sore, maaf sebelumnya kami datang pada jam yang tidak tepat” jawab sang yeoja. “ah tidak apa2, ini kewajiban saya melayani anda. Ada yang bisa saya bantu?” tanyaku ulang. “kami ingin memesan tiket perjalanan ke paris untuk 1 minggu lengkap dengan akomodasinya” jawab sang namja. “baiklah, boleh saya tau nama anda?” tanyaku lagi sambil siap mengetik pesanan mereka. “nama saya lee uepil dan istri saya lee arra” kata tuan lee. Karena aku sedang dalam keadaan antara kesal karena ulah raekha tetapi senang karena pelanggan ini akan mengeluarkan pundi-pundi yang cukup besar, sebaiknya aku memberikan bonus padanya nanti. Aku melakukan prosedur pesanan ini dengan baik sampai selesai. “baiklah tuan dan nyonya lee, pesanan anda dapat anda confirm dalam waktu 24jam ini.” Kataku. “terimakasih, senang bekerja sama dengan anda sarang-ah” kata nyonya lee. Dia tau namaku? Yaiyalah aku lupa aku itu pake nametag, hahaha. Kedua pasangan yang sepertinya baru menikah ini meninggalkan travelku dengan wajah gembira, sepertinya mereka senang karena telah menunda jam pulang kerjaku, ah tak apalah, mereka pelanggan yang baik sepertinya. Tak terasa hanya tinggal aku dan 2 pekerja yang sudah siap pulang, aku meninggalkan mereka karena letih sekali dan harus melanjutkan projek seoul tadi dirumah.
Sesampainya dirumah………
“sarang….” Kata eomma. “ne eomma…” aku menjawab tanpa mengalihkan pandanganku dari komputerku. “aku ingin menerima tamu dan aku mau tamu itu adalah kekasihmu” tiba-tiba eomma berbicara itu dan membuatku sontak terkejut dan melongo kepada eomma. “aku tidak salah dengar? Eomma? Aku ini masih 24 tahun loh” kataku menatap eomma yang sudah duduk disebelahku. “justru karena usiamu sudah 24 tahun aku memintamu seperti ini. Kemana saja kamu tidak mempunyai kekasih sampai usia segini?” celoteh eomma. “kan aku sibuk mengurus travel agentku ini eomma, aku sedang membangun travel agent yang aku impikan sejak dulu, dan aku ingin membuat eomma bangga padaku” cerocosku panjang. “eomma sudah cukup bangga dengan apa yang sudah kau raih, sekarang eomma mau kau mengabulkan permintaan eomma untuk segera mempunyai kekasih dan lekas menikah.” Kata eomma dan lekas meninggalkan kamarku. Seenak jidat eomma ini ngomong ya, kalau gak ingat dia yang melahirkanku sudah aku bekap mulutnya. Tapi banyak benarnya juga apa yang dikatakan eomma, usiaku sudah 24tahun dan aku belum punya kekasih. Terakhir, kekasihku berusaha menghancurkan hidupku dengan cara hampir menjatuhkan travel agentku. Semenjak itu aku berhati-hati sekali terhadap namja. Mungkin sekarang saatnya aku membuka hati lagi, ah tapi nanti sajalah, toh kalo jodoh datang sendiri kan? Projek seoul ini sudah 80%, sebaiknya aku segera menelepon SMent untuk memberitahunya. “yeoboseo, saya dari yadong super travel agent” kataku memulai percakapan. “ah ne, SMent disini. Yadong super travel agent ya? Biar saya sambungkan ke-line lee sooman” kata sang yeoja diujung telepon. Pandai juga dia, aku tidak perlu nyerocos minta disambungkan pada namja yang judes itu. “yeoboseo, lee sooman” kata tuan sooman. “yeoboseo tuan, saya dari yadong super travel agent, ingin memberitahukan tentang tiket akomodasi yang anda pesan.” Kataku menjawab. “ah ne, sarang-ah, bagaimana tiketnya? Itu untuk 10 superman buatan saya loh, jangan sampe salah.” Katanya panjang lebar. “ne, tiketnya sudah 80% dan akan siap jika ada yang mengkonfirmasinya besok kekantor saya” kataku menjelaskan. “baiklah, besok saya kirim seseorang untuk mengonfirmasi tiket. Pukul 10 dia akan sampai.” Jelasnya. “baiklah tuan, terima kasih” kataku. “samasama” katanya pendek dan memutus telepon. Aku lirik jam pada layar monitorku, sudah pukul setengah 11 malam, ini saatnya istirahat karena aku tidak mau bangun kesiangan besok.
Keesokan harinya………….
“pagi eomma, sarapannya enak nih” kataku sambil mengusap-usap perut karena melihat eomma memasakan pancake kesukaanku pagi ini. “makanlah, dan segeralah berangkat atau kau akan terkena macet” kata eomma. Aku lekas makan dan sadar kalau hari ini hari senin dan kalau kesiangan dikit bisa-bisa aku terjebak macet dan telat sampai kantor, ya walau itu kantor milikku.
Sesampainya dikantor…..
Semua orang menyapaku, ya aku merasa tidak enak, karena sebagian besar pegawaiku sudah berkeluarga, mereka menghormatiku yang lebih muda dari mereka. Aku duduk di meja kerjaku dan membuka kembali projek seoul, ini sudah pukul 9 dan kurang daari 1 jam lagi orang kiriman lee sooman itu akan datang, sebaiknya aku merapihkan dan memeriksa ulang agar tidak ada yang salah atau keliru. Tidak lama kemudian, raekha masuk “mian sarang-ah ada yang ingin bertemu dengan anda” katanya lembut. “siapa?” tanyaku. “orang dari SMent katanya” jawab raekha. “ah ne, persilahkan dia masuk” kataku sadar dan memang sudah pukul 10. Ini dia orang yang ku tunggu-tunggu.
“annyeong haseo” sapaku sambil membukukkan badan. “annyeong haseo, lee hyukjae imnida” katanya juga membukukkan badan dan memperkenalkan diri. “lee sarang imnida” kataku lupa menyebutkan nama. “anda dari SMent pasti?” kataku iseng. “tentu saja, bukannya pegawaimu sudah menyampaikannya tadi?” katanya nyengir dan memperlihatkan senyum gusinya itu. “ah ne, anda benar tuan hyukjae” jawabku juga ngengir. “panggil saja eunhyuk atau hyukjae tidak usah pakai tuan, kesannya aku tua, bukankah aku masih muda dan terlihat tampan?” katanya panjang. “narsis banget ini orang satu” gumamku dalam hati. “ah mianhe hyukjae-ah, ya anda tampan” kataku reflek dan mungkin wajahku merah. Aku alihkan sebentar pandanganku ke komputerku. Aku konfirmasikan semua pesanan dari SMent kepada hyukjae ini, aku jelaskan semua tanpa ada yang terlewatkan satupun kepada orang narsis ini. Cukup lama aku menjelaskan, hampir dua jam dan sekarang sudah mendekati waktu makan siang, tetapi apa yang harus dijelaskan belum selesai 100%. “mianhae sarang-ah, aku lapar, bisakah kau menjelaskan ini sambil kita makan siang?” katanya sambil mengusap perutnya. Jujur, aku juga sangat lapar karena nyerocos hampir 2 jam ini. “anda makan siang saja dulu, biar saya menunggu anda disini hyukjae” kataku menolak dengan halus. “ah tidak mau, kau ikutlah denganku dan bawa berkas-berkasmu itu, atau aku laporkan pada sooman untuk meng-cancelnya” katanya dengan sedikit penekanan. “nyolot njir, udah narsis, nyolot juga ini si gummy smile” gumamku dalam hati yang keduakalinya untuk namja ini. “aaaah, baiklah, rayuanmu ku terima hyukjae.” Kataku menerima ajakan makan siangnya. “nah gitu dong, kita kerestoran langgananku ya, dan naik mobilku. Kau harus bilang iya!” katanya lagi menekan. “ah terserah kau saja hyukjae” kataku pasif.
Didalam mobil….
“jauh sekali restoran langgananmu hyukjae” kataku bĂȘte karena tak kunjung sampai. “15menit lagi sampai kok, sabar lah. Eh sarang, masihkah kau tidak mengenalku?” katanya. “mengenalmu? Aku sudah mengenalmu kok, kau lee hyukjae utusannya lee sooman.” Jawabku. “hahaha coba diingat-ingat lagi” katanya nyengir. Aku hanya diam dan berfikir, apa aku pernah mengenalnya? Ah tidak, jadi aku diam saja. “sudah sampai, kau masih belum kenal ku?” katanya memarkir mobil. “belum, cepat, aku lapar”. Kataku santai dan keluar dari mobilnya. “harusnya kau menungguku membukakan pintu mobil untukmu sarang.” Kata hyukjae. “ah aku kan hanya partner kerjamu hyuk” kataku enteng dan mulai memasuki restaurant itu. Tidak begitu banyak orang tetapi sebagian besar atau mungkin semua orang menatap kearah kami. “ada apaan? Emang aku abis ngerampok?” aku ngedumel. “untuk dua orang, biasa ya” kata hyukjae, benar saja dia sudah langganan, terlihat dari geriknya dan ucapannya. ASTAGA!!!!!!!!!! Aku baru menyadarinya! “lee hyukjae! Ya eunhyuk!!!! Anggota super junior! Aku sedang bersamanya!!!!! Mengapa aku baru ingat? Pantas saja, gummy smilenya, aku baru ingat! Errrr, dan satu lagi, pantas saja semua orang memperhatikan kami, si nyolot dan narsis ini kan artis” gumamku nyerocos dalam hati. Semenjak aku sadar orang yang dari tadi bersamaku ini adalah artis terkenal, konsentrasiku buyar se buyar-buyarnya, Tuhan kuatkanlah aku. “hei, dari sampai disini kau seperti baru saja dapat kabar buruk, kau ini diam saja dari tadi. Lekaslah jelaskan tadi yang tertunda di kantormu” katanya. “ah aku lapar, biarkan aku makan dulu baru aku jelaskan, mianhae.” Kataku lalu menunduk. “ah, baiklah, terserah kau saja” katanya lalu memberikan gummy smilenya itu. Aku menjadi sedikit familiar dan senang melihat gummy smilenya itu. “kau sudah menyadarinya?” dia bertanya dan melahap pesanannya itu. “sudah, pantas saja semua orang melihat kita daritadi” kataku dan juga melahap makananku. “akhirnya kau menyadarinya. Kau termasuk tipe lama befikir ya, tapi bagaimana bisa kau mendirikan travel agent?” katanya bertanya. “hei jangan sembarangan bicara, telat menyadari siapa kau mengapa disangkut pautkan dengan travel agentku?” kataku sinis. “mianhae sarang-ah mianhae” katanya sambil lagi-lagi melemparkan gummy smilenya itu. Setelah santapan kami habis, aku memulai lagi penjelasan tentang pesanan tuan lee sooman ini. Aku berusaha keras untuk konsentrasi, dengan susah payah aku berusaha tidak salah tingkah menjelaskan. Setelah hampir 1 jam aku menjelaskan, akhirnya usai sudah. “udah? Udahan jelasinnya?” kata hyukjae. “ne, sudah selesai. Kau mengertikan?” kataku bertanya kembali. “tidak, hahaha. Siapa yang akan menjadi guide kami nanti?” katanya nyengir. Apa? Dia bilang tidak mengerti? Aku nyerocos ditotal 3jam dia bilang dia tidak mengerti? Tolong tampar aku. “kau tidak mengerti? Berapa jam aku menjelaskan kau tidak mengerti? Oh Tuhan. Aku akan mengirimkan guide terbaik dari tavel agentku untuk kalian. Dan ini special karena kau tidak mengerti sama sekali dengan apa yang aku sampaikan” kataku panjang lebar. “siapa dia? Aku tidak mau! Aku mau kau menjadi guide kami nanti. Aku tidak mau siapapun selain kamu. Dan aku akan lapor pada sooman untuk menolak guide manapun dari travelmu selain kau lee sarang” katanya dengan penakanan yang cukup membuatku tersentak. “oh tuhan, apa sih maumu lee hyukjae?” aku mengeluh padanya. “aku hanya mau kau menjadi guide kami ber10 nanti lee sarang” jawabnya nyengir. “ah baiklah, dengan sangat terpaksa” kataku meng-iyakan maunya. “yesssss!!!!!!!!!! Gitu dong sarang!!!!” katanya bahagia dan meng-acak-acak rambutku. “hei, mau menghancurkan tatanan rambutku” kataku dan mengatur kembali tatanan rambutku. “mianhae, jadi sekarang apalagi?” katanya. “kau harus menandatangani berkas ini, lalu semuanya beres selesai 100%” kataku menyodorkan lembar persetujuan dua pihak. “ah gampang, sini.” Katanya enteng lalu menandatangani berkas ini. “aaah selesai juga urusan dengan orang ini, etapi aku harus menjadi guide mereka selama 2minggu penuh keliling asia nanti, bunuh aku” gumam ku. “nih sudah ku tanda tangani semuanya. Apa kau mau juga tandatanganku? Dimana aku harus menandatangan? Bajumu?” katanya lalu menunjukan gummy smilenya lagi. “cih, tak sudi lah aku, aku ini bukan jewels yang merengek untuk tandatanganmu” kataku kesal. “ah ne ne, jangan menyesal kau lee sarang” katanya sombong. “sudahlah, aku ingin kembali kekantorku karena masih banyak pekerjaan, hampir setengah hari aku menghabiskan waktu hanya untuk menjelaskan apa yang tidak kau mengerti” keluhku pada si hyukjae ini. “hahaha iya juga ya, tumben nih aku bisa enjoy sama orang baru kayak gini. Ayo aku antar pulang” katanya dan menarik tanganku. “ish, kau tidak perlu menggandengku, aku bisa jalan sendiri.” Tangkisku padanya. “baiklah, terserah kau.” Katanya singkat. Setelah dia membayar bill di kasir, kami langsung kembali ke kantorku, dengan lembut dia membukakan pintu mobilnya padaku, cukup sopan untuk wanita. Sialnya aku pulang dengannya disaat yang tidak tepat, ini sudah mendekati jam pulang kantor, setelah aku perkirakan hampir sehari penuh aku bersama manusia narsis ini, dan jalanan akan menjadi macet dan itu sama dengan aku akan bersamanya dengan macet-macet ini, “bunuh aku” gumamku. Aku menyetel cd player mobilnya, aku cari cd-cd yang ada disekitarnya, “super junior semua?” tanyaku. “yaiyalah, kalo semua lagu snsd aku perempuan dong?” katanya. “ah mau tidak mau” gumamku. Aku menyetel cd super junior yang sudah cukup lawas a.k.a yang sudah jadul, lagu ini mengingatkanku dengan 4 sahabatku yang sudah tak tau keberadaannya dimana. Kami berpisah setelah kami lulus SMK di Indonesia. Ya aku dulu orang Indonesia yang sudah pindah warga negara karena alasan tertentu. Aku sangat merindukan 4 sahabatku itu, mereka bernama choi eun gyo, habyung, nara & hyunjae. Aku sangat merindukan mereka. Dulu semasa smk kami sering bernyanyi sama-sama semua lagu super junior. “kau kenapa berubah menjadi sedih gitu sarang?” Tanya hyukjae yang sedikit mengejutkanku. “ah ani, aku hanya merindukan sahabatku” jawabku lesu. “jangan sedih lah, cari mereka kalau mereka memang sahabatmu” katanya menyemangati. “heem, nanti setelah aku menghabiskan 2minggu suramku bersamamu” jawabku tambah lesu. “huahahaha jangan gitu lah sarang. Boleh aku meminta nomor ponselmu? Agar aku dapat lebih mudah menghubungimu.” Katanya lembut. “hubungi saja nomor kantorku, kan nanti bisa disambungkan” kataku sinis. Untuk apa dia pake alibi segala meminta nomor ponselku? “ah kalo kamu lagi gak dikantor aku gimana menghubungimu?” tanyanya lagi. “ah baiklah terserah kau lah, mana ponselmu sini?” jawabku menyerah. “kau kalah lagi ya? Nih simpan atas nama lee sarang” katanya seraya memberikan ponselnya. “heem” jawabku. Macet sekali jalanan ini hah. Ada apa ini? Jalanan hampir tidak bergerak selama 2jam. Ini belum tepat jam pulang kantor tapi sudah macet. “ini gara-gara kau memilih tempat makan yang terlampau jauh, jadi macet super gini” aku marah padanya. “biasa nya gak pernah semacet ini, ini pasti ada sesuatu. Biar aku cek dulu keluar” katanya lalu lekas memakai jaket dan masker agar orang tidak mengetahui siapa dia, lalu dia lekas keluar mobil dan jalan keluar untuk melihat apa yang terjadi. 5 menit kemudian dia kembali. “benar saja kan, ini ada sesuatu” katanya masuk dan melepas jaket dan maskernya. “ada apa memang?” tanyaku penasaran “ada truk terguling kerena supirnya mabuk, tapi aku sudah menelepon polisi dan unit-unit lainnya agar cepat mengatasi macet gila ini” katanya serius. Wah aku sedikit kagum akan aksinya yang sigap ini. “issh berpikir apa aku?” gumamku. Setelah sekitar setengah jam mobil ini sudah mulai bergerak perlahan dan semakin lama semakin cepat. “akhirnya lepas juga dari macet sialan itu” kataku. “iyalah, aku gitu” katanya narsis. “narsis banget” kataku jutek. Setengah jam juga perjalanan dari pusat macet itu kekantorku. Begitu sampai aku lihat jam tanganku. Jam 6 sore. “apa-apaan jam 6 sore kantor sudah sepi seperti ini?” kataku. “ya mereka sudah pada pulang, jam pulang kerja mereka kan jam4 sarang” katanya halus. “ah iya juga, aku lupa, gomawo hyukjae-ssi sudah mengantar.” Kataku dan keluar dari mobil karena bosan melihat wajahnya itu seharian. Aku ambil kunci mobilku dan aku masuk kedalam mobil dan mulai menyalakan mesinnya. Aku lirik kaca spion memastikan apa mobilnya hyukjae sudah pergi atau belum “sudah pergi rupanya sinarsis itu” gumamku dalam hati. Aku lajukan mobilku secepat kilat kerumah karena letihnya bukan main dan ingin segera bertemu dengan ranjang reyot nan nyaman itu dikamar. “besok harus lebih baik” gumamku.
2minggu kemudian
“sarang-ah, aku hanya ingin memastikan tentang semua jadwal barumu yang baru aku revisi karena kau akan menjadi guide pada projek seoul mu itu” kata raekha dihadapanku. Ya raekha sudah naik pangkat menjadi sekertarisku. “ah mwo? Apa? Guide? Aku hampir lupa. Kapan?” jawabku tersentak. “3 hari lagi akan dimulai, jadi bersiaplah. Ini schedule barumu” katanya sambil menyodorkan berkas yang belum aku memegangnya aku sudah ingin muntah. “ah ne, gomawo, kau bisa meninggalkanku sekarang."kaataku pada raekha. Aku buka lembaran jadwal baruku itu perlahan. “mau muntah rasanya kalau ingat aku akan bersama manusia itu selama dua minggu penuh” ucapku membatin. Tanpa disadar aku mulai mengepak semua perlengkapan di mejaku agar rapih karena akan kutinggal lama. Aku langsung pulang dan juga mengepak semuanya. Dan hari yang ditunggu datang, hari ini, pagi ini dan mulai saat ini aku harus menahan rasa mualku sedalam mungkin.
*perjalanannya gak saya tulis karena nanti jadi kayak sinetron terlalu bertele-tele*
*1hari terakhir*
Aku berdiri didepan bus dekat dengan supir untuk memberikan pesan terakhir karena perjalanan ini akan segera selesai “oh Tuhan, terima kasih ini selesai, 2minggu serasa 2tahun” batinku bahagia. “ya perjalanan ini akan segera usai, terima kasih kepada sment yang sudah mempercayai yadong super travel agent untuk perjalanan yang daebak ini” ucapku. “saya juga berterima kasih kepada peserta alias anggota super junior yang sudah banyak membantu atas kelancaran perjalanan ini” lanjutku “boleh aku berucap sesuatu?” celetuk hyukjae. “tentu saja, silahkan” kataku lalu memberika micropone padanya. “terimakasih pada lee sooman ahjussi yang sudah memberikan perjalanan kece ini pada kami dan sudah memilih travel ini, sering-sering langganan ya ahjussi” katanya nyengir dan langsung semua orang yang ada didalam bus tertawa terbahak-bahak, apalagi si tua sooman itu. Ya 2 hari yang lalu dia memutuskan untuk ikut perjalanan ini. Bus sudah mendekati dorm mereka, mereka pun bersiap2 dan membereskan barang masing-masing. Dan begitu sampai, aku keluar terlebih dahulu untuk memberikan sapaan terakhir pada mereka. Hyukaje keluar terakhir dan berbisik “aku akan terus mengganggu hidupmu sarang” katanya lalu senyum evil dan meninggalankanku masuk dorm. Apa katanya? Aku seperti baru saja tertimpa batu beton tepat dikepalaku. Aku kembali duduk dibus yang sudah sepi itu. Hanya aku dan 3 supir. Aku terasa tidak dapat mendetakkan jantung. Baru saja aku berpikir akan terlepas dari manusia yadong itu. Ya, dia yadong, selama dua minggu ini aku sudah dapat mengenalnya 100%. “bu, ibu tidak apa2?” Tanya sang co-drive. “ne, gwenchana, cepatlah pak, aku ingin tidur” kataku lesu. Akhirnya aku sampai juga dirumah. “ya kasur reyot….. aku datang” keluhku langsung membanting diriku kekasur. “sejak kapan kau pulang?” Tanya eomma. “baru 5 menit yang lalu, dan sekarang aku ingin tidur karena ini sangat melelahkan eomma” kataku sambil memeluk guling. “ne, baiklah, selamat tidur” jawab eomma dan lekas menutup pintu kamarku.
*sarang pov end*
*hyukjae pov*
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” teriakku di dorm. “kenapa kau?” Tanya donghae. “aku rindu si sarang hae” jawabku malu. “mwo? Si gadis tour guide itu?” Tanya hae. “ne, dia itu guide sekaligus pemilik hae” terangku. “kau rindu? Kau jatuh cinta padanya?” tanyanya lagi. “sepertinya begitu, dari pertama aku melihatnya ada semacam rasa yang tidak dapat ku jelaskan. Hanya kepada dia aku merasa tidak dingin pada saat jumpa pertama. Biasanya kan kalau aku baru kenal aku dingin. Tapi hanya pada dia aku tidak bisa dingin” jawabku panjang. “hahaha itu namanya love at the first sight hyuk” kata hae senang. “hubungilah, sebelum kau menyesal” katanya. Betul juga si ikan satu ini *gue digaplokin fishy* buru-buru aku mencari dimana ponselku karena aku ingat dia sempat menyimpan nomornya. “hape ku mana hapeku?” dumel ku. “tadi dipinjem wook, katanya mau belajar yadong” kata kyuhyun. “mwo? Kenapa jadi yadong dia? Ketularan hah? Dimana dia sekarang?” tanyaku ke kyuhyun. “coba lihat dikamar. Aku langsung masuk kamar wook dan mendapatinya sedang hem kau tau lah “woy minjem hape gak bilang-bilang” omelku dan langsung ku rampas hapeku. “ah mianhae hyung” katanya polos dan aduh pengen aku cubit kalo dia sudah menunjukan wajahnya yang imut itu. “okelah” kataku enteng lalu meninggalkannya dan masuk kamar. Aku cari namanya “lee sarang, mana lee sarang? Akhirnya” ku pencet tombol hijau itu. “yeoboseo, sarang. Ada yang bisa saya bantu?” ah lembut sekali suaranya, seandainya dia selalu seperti ini padaku. “yeoboseo! Saraaaaaaaaannnnnggggggg” kataku teriak. “OMOOOOOOOOOO k kau? Hyukjae?” katanya terbata. “ne, ini aku. Wah daebak kau langsung mengenaliku” kataku ge er. “siapa yang tidak dapat mengenali suara nan narsis ini hah? Ada apa?” tanyanya langsung jadi jutek. “aku rindu ingin bertemu. Kau dimana? Aku jemput.” Kataku semangat. “aku dikantor lah lagi kerja” katanya. “oke aku jemput satu jam lagi. “ne arraseo” katanya. Hah? Dia tidak menolak? Ciihuy!!!!!!!!!!!!!!!!! Aku langsung bergegas mandi dan rapihrapih seketika. Aku semprotkan parfum andalanku yang jarang sekali aku pakai ini. “mau kemana kau? Rapih sekali?” Tanya hae. “bertemu sarang” kataku singkat. “semoga sukses” kata hae lalu memelukku. “gomawo hae” kataku lagi singkat dan langsung menyambar kunci mobil, dompet dan ponselku. Aku lajukan mobil ini cepat kekantornya, takut keburu pulang. Kebetulan ini sabtu malam, sekalian aku ajak dia jalan. “aku sudah didepan, keluarlah” pesanku padanya. 10 menit kemudian sarang keluar. Dia mengenakan rok span selutut dan blus warna biru sapphire mirip seperti light stik ELF. “cantik sekali dia” gumamku dalam hati. “kenapa kau menjemputku?” tanyanya dan sudah duduk disampingku. “aku kan sudah bilang aku akan terus mengganggumu sarang-ah” kataku dengan sedikit penekanan. “mwo? Tidak cukup kau mengangguku selama 3minggu penuh?” tanyanya sinis. “tidak, tidak cukup. Lihat saja nanti. Haha. Kau sudah makan?” tanyaku manis. “belum, aku lapar. Tapi tolong jangan direstaurant yang kemarin. Terlampau jauh” katanya bĂȘte. “okee, kita ke restaurant langganan hae” kataku dan lekas melajukan mobil. Diperjalanan lagi-lagi hening, dia tidak memulai pembicaraan apapun. Di restaurant pun sama. Hanya ada canda tawa sedikit. Tetapi aku tidak akan goyah. Mungkin aku sudah sangat menggilainya. Setelah selesai makan, aku berniat mengantarkannya pulang. “aku antar kau pualang ya” kataku lalu membukakan pintu mobil. “kebetulan sekali aku tidak membawa mobil. Mobilku menabrak motor dan harus diservis” katanya seraya memasang seatbelts. “mwo? Kau menabrak? Kau tidak apa-apa kan?” tanyaku reflek aku memeriksa wajah dan badannya. “ne, gwenchana hyuk. Orang yang aku tabrak cedera dan langsung ku bawa kerumah sakit.” Katanya menenangkan dan aku mulai melajukan mobilku. “astaga, kenapa kau tidak meneleponku?” tanyaku lagi. “aku kan tidak punya nomormu dan untuk apa aku meneleponmu?” Tanya dia lagi. “ah ne, lupakan. Rumahmu dimana?” tanyaku lagi. “di pusat seoul. Jalan saja nanti aku arahkan.”katanya santai. “ne, arraseo” begitu sampai didepan rumahnya. Ya rumahnya cukup besar tetapi tidak begitu mewah. “kau mau mampir?” tanyanya. Mwo? Tidak salah dengar aku dia menawariku mampir. “ah ani. Ini sudah malam. Saatnya kau untuk intirahat. Wajahmu sudah lelah sekali” ucapku manis. “ne, kau benar. Jeongmal gomawo hyukjae-ssi. Selamat malam, dan hati-hati dijalan” katanya lalu menutup pintu mobil dan langsung masuk kerumahnya. Aku menancapkan gas dengan semangat balik ke dorm. Ini sangat daebak!!!!!!!! Sepertinya dia juga rindu padaku hanya saja dia sedikit jual mahal, tapi toh sekarang dia luluh juga. Sesampainya di dorm aku senyum-cenyum tidak karuan, tidak sanggup menutupi rasa bahagia ini. Dan aku pun tidur dalam posisi tersenyum
*hyukjae pov end*
*sarang pov*
“aaaaahhhhhhhhhh kasur ku ini oh yeah mamen, reyot reyot tapi enyak banget” aku ngomong sendiri. “sarang-ah, kau sudah makan belum? Mau eomma masakkan?” Tanya eomma yang ternyata sudah duduk dikursi kerjaku. “ah tidak eomma, aku sudah makan bersama temanku tadi” kataku menolak halus. “teman? Aku berharap dia akan segera menjadi kekasihmu” kata eomma dan meninggalkan aku dikamar. Mendengar apa yang baru saja eomma katakan rasanya aku ambruk dari kasur. Seperti baru saja tertimpa tiang listrik juga. “apa eomma bilang? Jadi kekasihku? Hyukjae jadi kekasihku? Itu bagaikan mimpi buruk” aku berbicara sendiri didepan cermin. *der der der der* “ah mana ponselku?” aku mencari-cari sumber getaran, ada pesan rupanya. “sarang-ah, aku baru ingat kalau mobilmu dalam perbaikan, jadi besok kau akan ku antar kerja ya. Aku jemput pukul 7pagi” pesan dari hyukjae. Kebetulan juga aku tidak perlu naik taksi atau bus. “ah ne, gomawo hyukjae-ah” aku balas pesannya. Tapi setelah setengah jam dia tidak membalas. Sudah tidur mungkin. Esok paginya aku bangun lebih awal karena harus bersiap-siap, aku tidak mau terlihat kumel atau biasa didepan hyukjae. “ada badai apa membuatmu berdandan cantik seperti ini?” Tanya eomma didepan pintu kamar. “hahaha, eomma nih bisa saja. Aku akan dijemput temanku ke kantor, dan aku tidak ingin terlihat jelek didepannya” kataku sambil merapihkan last touch di wajahku. “aku yakin sekali dia itu pasti sebenernya special dihatimu, hanya saja kau belum menyadarinya. Cepatlah dandannya, lalu sarapan” kata eomma lalu meninggalkanku dikamar. “ aku lirik jam tanganku, sudah setengah 7 dan aku belum sarapan. Aku bergegas ke meja makan lalu sarapan takut hyukjae menunggu lama nanti. *bwara mr simple simple* ah ada telepon, dari hyukjae. “yeoboseo” kataku. “yeoboseo, aku sudah didepan rumahmu, cepatlah, keburu macet.” Katanya. “ne, tunggu sebentar” kataku. Aku menyamber tas dan jaketku lalu melesat keluar dan hanya pamit pada eomma secara berteriak “eomma, aku berangkat dulu. Daaaah” kataku. “annyeong, selamat pagi” kataku ramah dan duduk disebelahnya. “annyeong, selamat pagi juga. Ah aku bahagia sekali kau sudah tidak dingin lagi padaku sarang-ah" katanya lalu memberikan gummy smilenya itu. Ya gummy smilenya itu indah juga. Aku jadi senang lama-lama melihatnya. “hahaha, bagus kan kalau aku begini? Apa kau mau terus-terusan aku cuekkin?” tayaku lalu memasang seatbelts. “aaaaa jangan, aku mohon jangan” katanya memohon. “ah ne, tidak akan kok, cepatlah jalankan mobilnya, nanti aku telat” kataku menyambung dan disusul hyukjae yang mulai memacu mobilnya itu. selama dijalan kami santai dan bercerita tentang kehidupan kami masing-masing. Tidak ada lagi kekakuan antara kami. Dia ternyata jauh lebih baik dari apa yang kulihat dipanggung. “pernahkah kau merasa bosan dengan pekerjaanmu hyukjae?” tanyaku. “pernah, ini semua itu sangat melelahkan, tetapi ELFs itu adalah vitamin bagi kami semua, jadi kami ya semangat lagi” katanya halus. Dengan jawaban seperti itu aku mengerti betapa melelahkannya pekerjaan mereka dan betapa berharganya ELFs bagi mereka. Aku merasa bangga menjad ELFs, hehehe. “sudah sampai, nanti makan siang aku jemput lagi ya” katanya lembut. “ah tidak perlu, kau kan sibuk, untuk apa kau masih mengajakku makan siang? Aku makan siang sendiri saja” kataku menolak. “ah aku mohon lah jangan menolak. Aku selama seminggu ini sedang tidak ada jadwal kok, aku bosan kalau hanya di dorm” katanya merengek. “ah baiklah, terserah kau. Hubungi saja aku ya” kataku lalu melenggang keluar mobil. Selama jam kerja otakku tidak konsen karena terus terbayang-bayang akan si hyukjae itu dan raekha datang memecahkan lamunanmu. “mian sarang-ah, ini ada bunga dari seseorang yang datang baru saja” kata raekha sambil memberikan rangkaian bunga yang sangat indah itu, aku lihat ada kertas yang berisi pesan “have a great day ya sarang-ah. Semoga harimu menyenangkan. –lee hyukjae” begitu isi pesannya. “ah baik sekali dia mengirimiku bunga yang cantik ini. Padahal nanti kan ketemu kenapa harus kirim-kirim segala?” kataku bicara pada bunga ini. “mwo? Kau sudah punya kekasih sarang?” Tanya raekha yang mengagetkanku, aku lupa disini masih ada dia. “oh, ti tidak, ini temanku” jawabku gugup. “okedeh, aku permisi” katanya lalu keluar dari ruanganku. Semenjak bunga itu menghiasi ruanganku, aku jadi tidak konsen dengan pekerjaan ini, aku cuma bisa senyum-senyum melihat cantiknya bunga itu. *der der der* “yeoboseo” sapaku “yeoboseo, aku sudah didepan, cepatlah, aku lapar” katanya lalu menutup telepon, aku bergegas turun kebawah dan menghampirinya. “gomawo atas bunganya, itu cantik sekali” kataku manis. “ahaha cheonmaneyo sarang-ah. Bunga itu tidak lebih cantik dari wajahmu” katanya lebih manis dan mulai melajukan mobilnya. Aku yakin sekali wajahku sudah memerah sempurna seperti cabai. Aku tidak bisa bilang apa-apa setelah hyukjae bilang itu. setelah makan siang aku kembali lagi kekantor dan bekerja lagi. Pulang kerja sama, hyukjae menjemputku tepat waktu. Dan mengantarku pulang kerumah. “kau tidak mau mampir dulu?” tanyaku halus. “lain kali saja aku pasti mampir” katanya manis. “baiklah, gomawo, eh besok mobilku sudah benar, kau tidak perlu mengantar jemputku lagi” kataku. “yah, kok cepet banget?” katanya kecewa. “mwo? Kau mau mobilku rusak terus?” tanyaku kaget dan keluar mobil. “annyeong sarang-ah” katanya dari dalam mobil dan aku masuk kerumah. Sesampai dirumah aku terkejut dengan bunga yang sama persis ada dikantor sudah bertengger dimeja tamuku. “tadi ada orang yang mengirimkannya, eomma tanya dari siapa katanya kau sudah mengetahuinya” kata eomma. “ah ne, aku sudah tau kok eomma. Dan kau juga pasti tau” kataku nyengir. “oh, calon kekasihmu itu, baguslah” kata eomma. Oh Tuhan, eomma terusterusan bilang kalau hyukjae akan menjadi kekasihku, yang tadinya kau menolak jadi tidak dapat menolak karena kedekatan kami sekarang. Esok paginya aku tidak dapat kabar apapun dari hyukjae karena dia sudah tau kalau mobilku sudah benar. Aku menjalani hari-hariku seperti biasa. Satu hari….. dua hari…… tiga hari……. Empat hari………. Lima hari…….. oh tidak, sudah 5hari aku tidak mendapat kabar darinya. Kemana dia? “ish? Kenapa malah sekarang aku merindukannya? Tidak tidak, relax sarang relax” kataku pada diri sendiri menenangkan. “kemana saja kau hyukjae?” aku mulai mengetik pesan singkat, aku tidak tahan. Satu jam, dua jam, tidak ada balasan. Aku mulai mengetik nomor ponselnya yang sudah diluar kepala, aku telepon saja. Tidak ada jawaban. Kemana sih dia? Aku ketik lagi pesan singkat. “kemana saja kau? Aku merindukanmu!!!” setengah jam kemudian dia meneleponku. “yeoboseo, sarang-ah!!! Cepat keluar rumah sekarang!!!!” katanya lalu menutup telepon. Aku melesat secepat kilat turun dan lalu keluar rumah, betapa terkejutnya aku dia sudah ada dihalaman rumahku mengenakan pakaian rapih dan rambut yang ditata rapih, membawa rangkaian bunga dan dia tiba-tiba menyanyikan sebuah lagu untukku. Aku hanya melongo berdiam diri didepan pintu, lututku terasa sangat lemas dan ingin sekali aku jatuh. Aku kuatkan diriku mendengarkan dia menyanyi sampai habis. Kemudian…………………. “sarang, jeongmal saranghaeyo” katanya manis dan lembut sekali sambil menghampiriku lalu berlutut dihadapanku dan memberikan rangkaian bunganya padaku. Tanpa aku sadari aku meneteskan air mata. Dia bangun dan menyeka air mataku. “kau menangis? Wae sarang?” tanyanya manis, aku tidak bisa menjawab apa-apa. Dadaku terasa sesak. “sarang-ah, saranghae. Jadilah kekasihku” ucapnya lagi. Aku peluk dia, aku peluk secara erat. Mungkin dia kaget, dia tidak membalas pelukanku, tetapi semakin aku memeluknya erat lalu akhirnya dia membalas pelukanku. Aku merasa sangat nyaman memeluk dan dipeluknya. “saranghaeyo sarang-ah” ucapnya yang ketiga kali. “nado saranghae lee hyukjae” jawabku pelan tepat ditelinganya. Aku longgarkan pelukanku tetapi dia menolak. “tetaplah begini sarang, tetaplah berada dipelukanku” katanya sambil terus memelukku. Semakin lama semakin erat saja pelukan hyukjae “kau membuatku sulit untuk bernafas hyuk” kataku lembut. “ah mianhae, aku terlampau senang” katanya lembut dan mulai melepas pelukan kami. “apakah kau betul mencintaiku?” tanyaku lembut. Tangannya masih di pinggangku dan tanganku masih bergelayut di pundaknya. “ya betul, kau masih meragukannya?” tanyanya bingung. “ani, aku tidak pernah meragukanmu. Bogoshipo hyuk! Kemana saja kau hah?” tanyaku lagi. “aku tidak kemana-mana, aku selalu ada didekatmu. Aku tidak pernah bisa jauh darimu” katanya. “masa? Kemana kau 5hari ini hah? Tidak memberiku kabar sama sekali” tanyaku lagi. “aku selalu membuntutimu kok, setiap pagi, siang dan malam ketika kau pulang. Ini sangat menyiksaku untuk menjaga jarak padamu. Rasanya kau ingin lari lalu memelukmu dan tak akan ku lepas lagi” katanya panjang lebar. “ah pabo! Kenapa tidak kau lakukan? Aku sangat merindukanmu!!!! Aku juga tersiksa, kau tau?’ jawabku kesal. “aku tau kok, maka dari itu aku datang malam ini dan aku menyatakannya, aku sudah tidak sanggup. Dan yang terpenting saat ini adalah kau milikku. Kau lee sarang, milikku lee hyukjae” jawabnya lagi panjang lebar lalu memelukku lagi dengan erat. “sudah kuduga kan, yang kau bilang teman itu akan menjadi kekasihmu” tiba-tiba eomma datang melihat kami sedang berpelukan. Aku menundukkan wajahku karena malu. “annyeong haseo, lee hyukjae imnida” kata hyuk memperkenalkan diri dan membukukkan badan. “ne, aku sudah kenal. Kau anggota super junior kan? Betapa bangganya aku memiliki seorang anak yang juga kekasih dari anggota boyband terkenal” kata eomma panjang. “ah eomma, pergilah masuk, aku kan malu” kataku sambil memberikan bunga yang diberi hyuk tadi. “bolehkah aku membawa sarang sebentar?” Tanya hyuk pada eomma. “bawalah, asal jangan kembali terlalu larut. “aku ganti pakaian dulu sebentar, kau duduklah” kataku halus lalu dengan segera aku mengganti pakaian. Aku mengenakan dress simple nan chik kado ulang tahun dari appa tahun kemarin. Dress selutut dengan aksen vintage berwarna merah muda. Aku berias sederhana dan mengenakan flat shoes karena ini sudah cukup malam. “kau tampak……” kata hyukjae terputus. “wae? Buruk kah? Biar aku ganti pakaian lagi” kataku lalu berbalik. Kemudian hyukjae menarik tanganku dan berkata “ani, kau tampak sangat cantik”. Omo… mendengar dia bilang begitu aku terasa seperti ice cream yang terkena matahari dan langsung meleleh seketika. “ah kau ini, pandai sekali bergombal” kataku malu. “aku tidak sedang bergombal. Ah kajja lekas pergi, nanti akan bertambah larut” katanya lalu mengajakku keluar dan lekas masuk ke mobil. Ditengah perjalanan, hyukjae menghentikan mobilnya. “kenapa berhenti? Sudah sampai?” tanyaku bingung. “belum, aku mau kau menutup matamu sampai tempatnya tiba” katanya lalu menutup mataku dengan sehelai kain. “jangan mengintip” sambungnya lalu menjalankan mobil lagi.
*sarang pov end*
*hyukjae pov*
Aku melajukan lagi mobilku sampai dimana tempat rencanaku. Aku mengambil ponselku dan menelepon siwon “yeoboseo, siwon-ah, semua sudah siap kan?” kataku… “ah arra arra, 5menit lagi aku sampai” sambungku. “itu siwon?” Tanya sarang. “ne, ada apa? Jangan mengintip! Kita sebentar lagi sampai” jawabku. “ne, arraseo” jawabnya singkat. Sesampainya di tempat yang ku maksud, semua sudah tertata rapih dan sudah pada tempatnya. Aku menuntun kekasih baruku ini keluar dari mobil. “hati-hati kepalamu” kataku lembut sambil melindungi kepalanya dari kap mobil. “ kita dimana? Sudah boleh aku buka mataku?” Tanya sarang. “kita sudah sampai pokoknya, jangan kau buka sampai aku yang membuka”sahutku. Aku tuntun perlahan-lahan agar dia tidak terjatuh dan terkena lilin kecil ini. “yak kita sudah sampai. Aku akan membuka penutup mata ini tetapi kau harus tetap menutup matamu sampai aku bilang buka ya sarang” kataku panjang. “ne” jawabnya singkat. Aku buka penutup matanya dan aku yakin dia masih menutup matanya. Aku berikan kode kepada siwon dan kemudian aku berbisik dari belakangnya “bukalah matamu”. “SELAMAAAAAAAAAAAATTTTTTTTTTTTTTTTTT” teriak semua orang.
*hyukjae pov end*
*sarang pov*
“SELAMAAAAAAAAAAATTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTTT” teriak semua orang. Terkejut! Yak aku terkejut!!!!! Aku mengucek mataku untuk memastikan aku tidak bermimpi. Apa ini? Semua anggota super junior ada disini dan memberiku selamat. Aku perhatikan sekeliling, ada lilin kecil yang melingkari kami, ditengah ada kim ryeowook oppa yang sedang memainkan sebuah lagu dengan piano putihnya. Dan anggota super junior lainnya dengan wajah tampan mereka yang sedang tersenyum kearah kami. “ada satu kejutan lagi” kata donghae oppa. “ne? apa?” tanyaku. Ke8 anggota super junior itu membelah dua barisan mereka kekanan dan kekiri. Dan betapa terkejutnya lagi aku! 4sahabatku ada disini! “OMOOOOOO SAHABATKU!!!!!! Bagaimana bisa kalian disini?” tanyaku sambil terkejut dan merangkul mereka. Ya!! Ada habyung, hyunjae, nara dan eun gyo. Ya mereka disini. “hyukjae mencari keberadaan 4sahabatmu ini, dan entah gimana dunia terasa sempit” kata kyuhyun. “mwo? Ah gomawo hyukjae-ah jeongmal gomawo” kataku pada hyukjae lalu aku memeluknya erat. “kalian bagaimana bisa ada disini? Ceritakan padaku” kataku kepada ke4 sahabatku ini. “dunia sempit sarang. Aku sekarang sedang menjalin hubungan dengan wookie, nara dengan sungmin, eungyo dengan siwon dan hyunjae dengan kyuhyun” terang habyung padaku. “omonaaaa, sempit sekali dunia ini, aku sungguh tidak menduganya” kataku dan tanpa kusadari aku sudah meneteskan air mata. Ya air mata bahagia ini. “kau merusak make-up dengan menangis sarang-ah” kata hyukjae lembut dan menyeka air mataku. “aku sangat bahagia malam ini, ini malam terindah yang pernah aku rasakan. Jeongmal gomawoyo hyukjae-ah” kataku lembut lalu aku memeluknya erat dan tak ingin aku lepas. “ne, cheonmaneyo. Saranghaeyo lee sarang” katanya membalas pelukanku. “nado saranghae lee hyukjae” jawabku. “eheeem, ini bukan malam kalian doang kan? Ayo pesta” kata si kyuhyun. Malam ini berlangsung sangat meriah, bagaikan acara temu kangen alias reuni antara aku dan 4 sahabatku ini. Kami merencanakan liburan bersama. Tetapi anggota super junior yang belum mempunyai pasangan menolak untuk ikut karena takut iri akan kemesraan kami katanya. Hahaha lucu sekali mereka, dan ternyata mereka semua ramah. Aku lihat jam tanganku. Pukul 1pagi?!?! Astaga! Aku ingat eomma bilang jangan pulang terlalu larut. “ayo pulang, kau lupa pesan eomma?” kataku pada hyukjae. “tenang sarang, aku sudah kirimkan orang untuk menjaga eomma dan appa mu dan juga memberitahukan mereka tentang rencana ini, dan mereka setuju. Dan aku pun sudah mminta izin agar kau menginap dengan 4 sahabatmu ini dan mereka juga telah mengizinkannya” jawabnya panjang lebar. Lega rasanya mendengar jawaban itu. hari semakin larut sudah pukul 2 lewat kami masih berbincang. “aku ngantuk, ayo pulang” kata habyung pada wookie. “aku sudah pesankan kamar hotel buat kalian para gadis” kata wookie. Dan kami pun pergi dari tempat itu menuju hotel yang dimaksud wookie oppa. Aku, habyung, nara, eun gyo dan hyunjae masuk ke salah satu kamar yang cukup bagus untuk kami berlima, dan para lelaki pulang kembali ke dorm mereka. Didepan pintu hotel aku mengantarkan hyukjae pulang. Aku peluk lagi dia erat , sungguh nyaman berada dipelukannya, dan aku juga merasa aman jika seperti ini. “kalau kau memelukku terus, kapan aku pulangnya?” katanya lembut dan melepaskan tanganku dari pelukannya. “ah ne, mianhae, kau tak tau betapa bahagianya aku malam ini hyukjae-ah” kataku lalu melepaskan pelukanku. “aku juga bahagia, sekarang tidurlah dan istirahat, jangan lupa mimpikan aku” katanya lembut dan *cup dia mengecup lembut keningku, jantung berdebar-debar rasanya. “ciuman selamat malam. Tidurlah sarang. Saranghaeyo” katanya lalu meninggalkanku dipintu yang masih terpaku akan kecupannya itu. aku menutup pintu dan masuk kekamar dan mulai mencoba menutup mataku. Ini hari terindah yang pernah aku rasakan. Ya lee hyukjae sekarang adalah kekasihku. Aku mencintainya Tuhan, jangan rebut dia dariku. Lalu aku mencoba menutup mataku untuk tidur, aku yakin malam ini aku tertidur dalam posisi tersenyum.
THE END!!!!!!!!!!!!!!!!!!
No comments:
Post a Comment