Monday, 5 November 2012

Untitled

mian belum ada judulnya. mungkin kalian bisa memberikan judul yang tepat untuk ini :P


*kyuhyun pov*
 Namaku cho kyuhyun, orang-orang terdekat biasa memanggilku dengan kyuhyun atau gameboy. Gameboy? Ya aku seorang gamers sejati. Tidak mungkin aku tidak main game dalam sehari. Walau satu menit saja aku pasti akan main game, tapi sepanjang hidupku aku tidak pernah main game kurang dari 1 jam, um tapi sepertinya pernah 1 kali selama seminggu aku tidak bermain game. Ketika itu tunanganku mengamuk besar karena dia tidak aku ajak mengobrol sedetikpun. Ketika itu hyunjae datang dengan makanan kesukaanku bulgogi, aku lekas memakannya sambil tetap bersama psp ku. Setelah makanpun tidak lepas dari psp ku. Saat itu game yang sedang aku mainkan teramat seru. Sehingga aku malas sekali menjawab pertanyaan sepele dari hyunjae tunanganku. Mungkin kekesalannya sudah sangat memuncak dan dia pun merebut psp ku dan membantingnya. Psp ku rusak hancur tidak berbentuk lagi. Aku marah dan melayangkan tanganku ke pipi hyunjae dan dia jatuh tersungkur kepalanya terbentur tembok dan mengalami sedikit pendarahan. Ketika itu aku mengalami stress berat dan shock yang termat parah. Setelah kejadian itu aku menyesal dan bermusuhan selama satu minggu penuh dari psp dan dengan setia menjaga tunanganku dirumah sakit. Hyunjae tau aku tidak sengaja melakukan hal itu, ketika hari jadi kami yang 2 tahun yang bertepatan 1minggu setelah kejadian itu, tunanganku menghadiahiku psp baru. Aku tahu sebenarnya dia membenci game ini, aku berusaha tidak menyentuh psp selama bersamanya. Dan hyunjae pun juga mulai memahami siapa aku sesungguhnya yang tidak pernah bisa lepas dari game-game didunia ini. Cukup dengan flashback tentang kejadian suram itu. sekarang aku dan hyunjae sedang berjalan-jalan di pusat kota dengan mobil. Aku baru menjemputnya dari kantornya dan langsung mengajaknya untuk berjalan-jalan. “mau kemana kita oppa?” tanya hyunjae. “aku tidak tahu, aku pulang kantor lalu langsung menjemputmu dan ya yang penting kita berdua jalan-jalan ya” sahutku memasangkan seatbelt nya. Aku berencana akan melamarnya malam ini. Aku sudah membelikannya cincin permata kesukaannya. “kita makan ya” ajakku. “ne, baiklah oppa” jawabnya manis. Aku arahkan mobil kesalah satu restaurant favorit kami berdua dan sudah menjadi pelanggan setia beberapa bulan terakhir. Pemilik restaurant ini ternyata dulu sahabat baik hyunjae semasa SMA bernama song ha byung. “mau pesan apa?” tanya salah satu pelayan. “seperti biasa saja” ucap hyunjae. “aku ingin berbicara serius padamu” ucapku dan merubah wajahku menjadi lebih serius. “mwo? Mau bicara apa oppa?” tanyanya bingung. Aku mengeluarkan kotak yang berisi cincin itu dan…….”mau kah kau menikah denganku?” tanyaku langsung. Mata hyunjae langsung membulat sempurna ketika mendengar ucapanku dan melihat apa yang ada dihadapannya saat ini. “kau mau?” tanyaku ulang. “seingatku kau tidak menerima tolakan dari ku oppa” jawabnya malu. “ah jadi kau mau menikah denganku?” tanyaku lagi. “ne oppa” jawabnya yakin dan kemudian aku mengecup keningnya lembut dan memasangkan cincin itu dijari manisnya. Hyunjae masih belum sadar penuh bahwa aku baru saja melamarnya. Dia melamun mungkin sedang memikirkan apa yang baru saja terjadi. 
*kyuhyun pov end*


 *hyunjae pov*
 Lamunanku pecah saat seorang pelayan membawakan pesanan kami. Makan malam kami berdua berlangsung ceria, aku sangat bahagia terlebih aku baru saja dilamar oleh tunanganku ini yang hobinya main game tiada henti. Tapi aku sangat menghargainya untuk mengurangi sedikit bermain game nya itu. terlalu banyak main game pun tidak baik, belum lagi kalau dia sedang bekerja. Bos nya pernah hampir memecatnya karena tugas tak kunjung selesai dia malah bermain game. “kau harus segera menemui eommaku” ucapku memecah. “ah ne, aku hampir lupa. Akhir minggu ini aku akan kesana bersama keluargaku.” Ucapnya serius. “ah oppa, aku masih tidak percaya” ucapku polos. “hahaha ne chagiya, aku tau kau saat ini sangat terkejut. Tapi percayalah, ini semua nyata bukan mimpi” ucap kyuhyun oppa meyakinkan. Makan malam kami sungguh tak terasa. Jam menunjukkan hampir tengah malam, sedangkan aku dan kyuhyun besok masih harus tetap bekerja. Kyuhyun oppa mengantarku sampai tepat didepan rumah. Mobilnya tak bergerak satu senti pun sampai pintu rumah tertutup rapat menandakan aku sudah didalam. “darimana saja kau baru pulang jam segini?” tanya appa mengejutkanku. “aku baru saja makan malam bersama kyuhyun oppa, appa. Dan dia melamarku” ucapku pada appa. “mwo? Bisa eomma dengar sekali lagi?” tanya eomma dari balik appa. “kyuhyun oppa melamarku. Minggu ini dia akan datang bersama keluarganya untuk membicarakan hal ini” jelasku pada eomma dan appa. “ah sial, appa berniat memarahimu habis-habisan jadi tidak jadi mendengar pernyataanmu itu” ucap appa kesal. “mwo? Hahahaha yasudah ya appa eomma, aku lelah dan mengantuk, besok aku masih harus masuk kerja” ucapku meninggalkan orangtuaku. Sesampainya dikamar, aku langsung mandi dan berganti pakaian juga langsung lekas tidur.

Esok pagi…

 “pagi semua, wah pancake kesukaanku” ucapku pada eomma appa dan hyuna adik perempuanku. “kau terlihat sangat bahagia eonnie” ucap hyuna polos. “terang saja dia bahagia, semalam baru saja dilamar oleh tunangannya” celetuk appa yang sukses membuat wajahku memerah. “mwo? Serius eonnie? Aaaaaaaaa asik aku akan punya kakak ipar nan tampan macam kyuhyun oppa” ucapnya bersemangat. “eh? Dia tunanganku!” ucapku kaget. “hahahaha mianhae eonnie, aku hanya bergurau. Eh aku mau memastikan, bukannya kyuhyun oppa mempunyai adik lelaki?” tanya hyuna sambil menyantap roti selainya. “ne, waeyo?” tanyaku menuangkan sirup pancakeku. “namanya cho jokwon kan eonnie?” tanyanya lagi. “ne iya jokwon, beda 3 tahun denganmu dan beda 2 tahun denganku. Waeyo?”tanyaku lagi. “ah aku deketin ah” katanya lalu nyengir seperti tidak punya dosa. “mwo? Haahaha andwae! Dia sudah punya kekasih bernama kim nara. Aku pernah double date dengannya” ucapku pada hyuna dan wajah hyuna langsung berubah drastis. “ah eonni, yah kan aku sedih kan” ucapnya lesu. “haha sabar ya hyuna” ucapku menyantap pancakeku. Appa dan eomma hanya bergeleng-geleng mendengar percakapan dua putrinya ini. “kamu ke kantor naik mobil hyunjae?” tanya eomma. “ne eomma, wae?” jawabku. “ah ani. Aku pikir kyuhyun akan menjemputmu” kata eomma “ah kyuhyun oppa kan juga kerja, sabtu baru dia akan kesini bersama keluarganya. Nanti akan aku tanyakan lagi tepatnya kapan” jelasku pada eomma. “mwo? Sabtu kyuhyun oppa akan kesini?” tanya hyuna. “ne, waeyo? Dia dan keluarganya akan kesini” jawabku. “wah sama jokwon oppa dong? Asiik!” jawab hyuna bahagia. “terserah kau sajalah, aku sudah bilang ya jokwon sudah punya kekasih” kataku pada hyuna yang sedang asik dengan ponsel barunya. Aku lekas kekantor dengan mobilku hadiah ulang tahun ke 20 dari eomma dan appa. Sesampainya dikantor aku menjalani rutinitasku seperti biasanya. Dikantor aku mempunyai sahabat bernama Lee Sarang. Dia temanku sedari SMA. “hei hyunjae, kau terlihat berbeda. Tunggu tunggu, kau menggunakan cincin?” tanya sarang. “ne. waeyo? Kyuhyun melamarku semalam” ucapku setengah berbisik. “mwo? Wah chukkae!!!”ucap sarang setengah berteriak. “ssstttt jangan berisik!” ucapku menjulurkan jari telunjukku pada bibir sarang. “eeh waeyo? Kenapa harus diam-diam?” tanya sarang. “aku tidak mau 1 kantor mengetahuinya, nanti jadi bahan omongan. Cukup kau saja yang tahu” jelasku pada sarang. “ah ne ne ne aku mengerti, sekali lagi selamat ya! Aku turut berbahagia! Salam untuk kyuhyun” kata sarang sambil memelukku. “ne, khamsahamnida. Kau kapan menyusulku dengan hyukjae?” tanyaku pada sarang. “hahaha dia sih ya masih lama mungkin, aku tidak mau memaksanya. Biar dia yang berinisiatif” ucap sarang lesu. “ah mianhae sarang. Aku harap kau segera menyusulku” ucapku pada sarang yang hanya dibalas dengan anggukan. Aku melanjutkan pekerjaanku dan siap beristirahat untuk makan siang dengan sarang. Saat makan siang aku menelepon kyuhyun oppa. “yeoboseo” ucapku pada kyuhyun oppa lembut. “yeoboseo, ah chagiya. Baru saja aku akan meneleponmu, kau sudah meneleponku. Ada apa?” tanya kyuhyun oppa. “em, kau sudah makan?” tanyaku. “ini sedang makan siang dengan jongwon, kau?” tanya oppa balik. “ne aku juga sedang makan siang dengan sarang” sahutku. “oppa, sudah biacara pada orangtuamu?” tanyaku langsung, memang itu tujuanku meneleponnya, karena ini sudah hari rabu, kalau dia jadi datang hari sabtu kan aku bisa bersiap dan memberi tahu eommaku. “ah itu yang mau aku beritahukan. Aku sudah bicara pada eomma dan appa tadi pagi ketika kami sekeluarga sarapan. Eomma begitu senang ketika aku sampaikan aku melamarku semalam. Appa juga begitu antusias karena dia memang sudah lama ingin aku menikahimu, jadi sabtu kami akan datang kerumahmu” jelas kyuhyun oppa. “ah, aku lega mendengarnya. Aku pikir eomma dan appa mu akan tidak setuju” ucapku pada kyuhyun oppa. “ne, tapi sepertinya jokwon tidak ikut atau mungkin menyusul, karena dia ada urusan dulu dengan nara kekasihnya” tambah kyuhyun oppa. “mwo? Ah kasian sekali hyuna” ucapku spontan. “huh? Ada apa dengan hyuna?” tanya oppa. “hahaha dia mengagumi jokwon, tetapi aku sudah bilang bahwa jokwon sudah punya kekasih, dia tetap keras kepala” ucapku menjelaskan. “hahaha kasian sekali dia, yasudah. Aku harus kembali bekerja, jongwon sudah duluan kembali kekantor. Kau makan yang banyak ya chagiya, aku tidak mau melihat kau kurus kering hari sabtu nanti” ucap oppa. “ne oppa” sahutku. “saranghae hyunjae” ucap oppa “nado saranghaeyo oppa” sahutku tut tut tut… terputus sudah telepon kami. Perasaanku sangat lega kali ini, karena orangtua kyuhyun oppa juga setuju dengan rencana pernikahan kami. Aku kembali kekantor dengan sarang dengan perasaan bahagia. Aku lihat ada kecemburuan di wajah sarang. Dia menjalin hubungan dengan hyukjae 1 tahun lebih dulu dari aku, tetapi belum ada tanda keseriusan dari kekasihnya itu untuk menikahinya. Aku sedikit menyesal memberitahukan ini kepada sarang, tetapi karena dia sahabatku ya aku harus memberitahunya, dia juga pasti akan banyak membantu pernikahanku nanti. Sekembalinya aku dan sarang dari makan siang, kami langsung melanjutkan pekerjaan kami yang tertunda tadi. Waktu sudah menunjukkan jam pulang kerja. Aku lihat ada 1 pesan di ponselku “eonnie, bisa jemput aku di daerah selatan seoul? Tadinya aku pergi bersama eunjoo, tetapi orangtua eunjoo tiba-tiba menyuruh eunjoo pulang sesegera mungkin. Jadi lah aku sendirian disini dan tidak tahu bagaimana jalan pulang. Jemput aku ya eonnie, sepulang kau kerja saja” pesan dari hyuna. “hah dasar anak manja, masa di kota sendiri kau tidak tahu jalan pulang. Yasudah aku jemput kau dibawah jembatan air mancur 20 menit lagi” balasku untuk hyuna. Aku lajukan mobilku ketempat dimana aku akan menjemput hyuna. Aku arahkan pandanganku kesetiap sudut kota mencari dimana hyuna. Aku mendapatkan dia sedang duduk termenung seperti gembel tak terurus. “hyuna! Ayo cepat!” teriakku dari luar mobil. “akhirnya kau datang eonnie, hampir mati aku menunggu 2jam” keluh hyuna padaku. “hah dasar bodoh! Kenapa tidak naik taksi?” tanyaku sambil memasang sabuk pengaman. “hehe uangku kurang jadi ya aku minta jemput kau saja” ucapnya. “dasar anak manja” ucapku pada hyuna. “eh eonnie, kyuhyun oppa jadi datang sabtu?” tanya hyuna. “jadi, tetapi hanya dengan eomma dan appanya. Jokwon masih antara datang menyusul atau tidak datang sama sekali” jelasku. “mwo? Waeyo eonnie?” tanyanya bingung. “kan aku sudah bilang dia juga punya kekasih, kan hari sabtu sudah pasti dia kencan dengan kekasihnya” ucapku. “yah” keluh hyuna. “cari saja yang lain, seperti tidak ada lelaki lain saja” tambahku. Hyuna tidak menjawab lagi, kekecewaan terbersit diwajahnya. Hahaha aku hanya tertawa melihat adikku ini, keras kepala sekali. Sesampainya dirumah hyuna langsung masuk kekamarnya dengan perasaan kecewa dan aku juga langsung melangkahkan kaki kekamar. “hyunjae, ada apa dengan hyuna?” tanya eomma. “ya karena jokwon. Coba eomma bicara dengannya” jawabku pada eomma dan eomma langsung menyusul kekamar hyuna. 
 *hyunjae pov end* 


 *kyuhyun pov* 

Aku rebahkan tubuhku keranjang. “haaaaaaaaahhhhhhh” ucapku panjang. “tidak sabar aku menunggu hari sabtu nanti. “hyung….” Suara jokwon tiba-tiba sudah didepan pintu kamarku. “ne jokwon, wae?” tanyaku. “boleh aku masuk?” tanya jokwon. “silahkan” ucapku halus. “aku ingin memastikan saja, kau benar akan menikah dengan hyunjae noona?” tanya jokwon. “hem, ne, waeyo?” ucapku. “ah ani, aku belum siap kehilanganmu hyung. Kalau aku rindu padamu nanti bagaimana? Kalau aku mau cerita tentang nara nanti bagaimana? Kalau aku ada masalah nanti bagaimana?” tanya jokwon tidak berhenti. “hahahaha kau seperti perempuan kwon! Toh aku tidak langsung menikah dengan hyunjae minggu depan. Semua kan butuh proses, lagian sepertinya setelah menikahpun aku dan hyunjae akan tinggal disini dulu selagi aku mencari rumah untuk kami.” Jelasku pada kwon. “memang kalian rencana akan menikah kapan?” tanya kwon. “um karena sekarang bulan maret pertengahan, mungkin 2/3 bulan lagi” jawabku. “ih hyung buru-buru sekali” protes kwon. “loh? Yang mau menikah kan aku, kenapa kau yang ribut?” tanyaku pada kwon. “kan aku sudah bilang, aku belum siap kehilanganmu hyung. “kau ini seperti banci! Bersikaplah seperti pria! Lagian kan ada ponsel, weibo, kakaotalk, kau bisa menghubungiku kapan saja kau mau” kataku. “wahaaha iya ya, aku baru terpikir sekarang, um sabtu mungkin aku akan menyusul hyung” ucap kwon. “ne terserah kau. Keluar sana! Aku mau istirahat” ucapku setengah mengusir. “ne hyung, selamat istirahat” ucap kwon lalu menghilang dari balik pintu. Aku langsung menutup mataku dan tidur.  

Hari sabtu…

“kyuhyun, ayo cepat! Appa mu sudah rapih! Tinggal kau saja” teriak eomma dari bawah. “ne eomma, ini sudah siap” sahutku dari kamarku yang berada di lantai 2. “aku yang mau melamar kenapa orangtua ku yang bersemangat?” gumamku dalam hati sambil menuruni anak tangga. “hyung, kirimi aku pesan alamat hyunjae noona!” ucap kwon dari kamarnya. “ne” jawabku singkat. Aku langsung masuk kemobil disusul dengan eomma dan appa. “akhirnya appa akan punya menantu” ucap appa memecah keheningan. “appa, sepertinya appa yang bersemangat dari aku, hahaha” sahutku. “ya bagaimana tidak. Umurmu sudah 28, appa kan menyuruhmu menikah sekitar umur 25” terang appa. “yeobo, umur kyuhyun saat 25 belum bertemu dengan hyunjae” sahut eomma. “ne eomma betul!” sambungku. “ah sudah cepatlah!” protes appa. Keheningan lagi terjadi selama perjalanan kerumah hyunjae. “sampai” ucapku pada eomma dan appa. Hyunjae sudah menunggu didepan pintu rumahnya. Dia menggunakan dress putih pemberianku untuk ulangtahunnya ke25. “cantik sekali calon menantu eomma” kata eomma berbisik. “pilihanku tidak salah kan eomma?” pujiku sendiri. “selamat siang, silahkan masuk” ucap hyunjae manis. Eomma dan appa hyunjae langsung menyambut kedatangan kami dan mempersilahkan duduk. Hyuna keluar dari ruang makan dengan pakaian senada dengan yang digunakan hyunjae. “langsung pada intinya saja ya, kira-kira bulan apa pernikahannya?” kata appa langsung. “hahaha maaf ahjussi, appa tidak sabar untuk aku segera menikahi hyunjae” celetukku. “hahaha tidak apa-apa kyuhyun, lebih cepat lebih baik bukan?” sahut eomma hyunjae. “bagaimana bulan akhir april atau awal mei?” usul eomma. “aku setuju awal april” sahut appa. “appa! Kau ini antusias sekali! Aku yang akan menikah appa!” protesku. “kau diam saja! Biar appa dan eomma mu yang urus ini semua!” kata appa. Aku tidak dapat membalas apapun, aku hanya dapat bilang iya. Karena appa begitu keras kepala, selama tujuannya bagus ya aku ikut saja. Aku lihat hyunjae hanya tersenyum manis ketika ada ‘peperangan kecil’ antara aku dan appa. “kau ini ya” ucapku pada hyunjae. “apa oppa? Hahaha kau kalah” goda hyunjae. Aku lihat hyuna berjalan mendekati aku dan hyunjae duduk. “oppa, mana jokwon oppa?” tanya hyuna. “ih kau ini seperti wanita apa saja hyuna! Aku sudah bilang dia kencan dengan kekasihnya!” ucapku keras pada hyuna. “eonnie! Galak sekali kau!” protes hyuna. “eonnie mu benar, jokwon sedang kencan dengan kekasihnya, tetapi dia berjanji akan menyusul” ucapku menengahi. “apa aku bilang?” kata hyunjae. “asik nyusul! Masih bisa bertemu!” goda hyuna pada hyunjae. Lucu sekali kakak beradik yang satu ini. Aku dan hyunjae tidak banyak bicara hari ini. Kami hanya dapat bilang iya, dan hanya dapat setuju dengan apa yang direncanakan orangtua kami. “annyeong, maaf aku terlambat” suara jokwon tiba-tiba datang. “ah datang juga kau akhirnya” kata eomma. Aku dan hyunjae reflek memandang ke arah hyuna. Wajahnya memerah sempurna ketika jokwon memilih duduk disebelahnya. Ponselku tiba-tiba bordering, ada kakaotalk ternyata dari hyuna yang berisi “oppa, apa wajahku sudah seperti cabai sekarang?” tanyanya, aku terkekeh membacanya dan hyunjae yang duduk disebelahku pun ikut terkekeh setelah aku tunjukkan pesan dari adiknya itu. jokwon sepertinya tau bahwa hyuna mengaguminya. Jokwon terus mengajaknya mengobrol dan wajah hyuna tampak begitu bahagia. Mereka berdua asik saja tanpa menghiraukaukan orangtua mereka yang sedang sibuk menentukan tanggal dan semua-semua yang diperlukan. “kalian seperti pasangan ya ber4” kata eomma hyunjae. “m mwo? Eomma, jangan sembarangan ah. Jokwon oppa sudah punya pacar” kata hyuna kaget. “itusih gampang” ucap jokwon santai dan membuat wajah hyuna tambah merah seperti tomat segar. Reflek semua yang ada diruangan itu tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah hyuna yang dibuat salah tingkah oleh jokwon. “ah appa punya ide! Bagaimana hyuna dan jokwon dipasangkan berdua sebagai pe-ramah tamah disaat pesta pernikahan nanti?” usul appa. “hahahaha aku setuju appa! Bagaimana chagiya?” sahutku semangat. “aku setuju saja! Sepertinya mereka cocok” ucap hyunjae. “aku setuju! Sangat setuju!” ucap jokwon sangat semangat. Hyuna hanya menundukan kepalanya sangat malu. “tidak usah tanya hyuna, dia pasti sangat setuju” tambah hyunjae. “eonnie….” Kata hyuna sambil menatap kakaknya itu. “mwo? Sudah jangan munafik hahaha” kata hyunjae. Waktu sungguh tidak terasa, jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah 1 siang. Hyunjae dan hyuna meninggalkan kami ke arah meja makan untuk menghidangkan makan siang bagi kami. Tidak sampai 10 menit wangi masakan sudah sampai di penciuman kami. Hyunjae&hyuna pun mempersilahkan kami untuk makan siang. Eomma&appa nya hyunjae duduk bersebelah, begitu pula dengan orangtuaku. Aku sudah pasti bersebelahan dengan hyunjae. Hyuna duduk bersebelahan dengan jokwon. “sadarkah kalian, kita sudah seperti keluarga besar” ucapku. Kami semua saling melempar pandangan. “cocok!” ucap appanya hyunjae. Makan siang kami berlangsung sangat seru dan renyah. Benar saja kami sudah seperti keluarga besar. Tidak ada malu-malu diantara kami, seperti sudah kenal lama saja. Padahal ini pertemuan kedua kami, sudah seperti setiap akhir pekan kami bertemu. Appa dan eomma memutuskan minggu depan akan berkumpul lagi untuk membicarakan hal ini lagi. Pembicaraan ini sudah menghasilkan 40% dari rencana. Sisanya untuk pemesanan dan kelangsungan pernikahanku dan hyunjae. Hyunjae dan keluarganya mengantarkan kami pulang sampai pintu pagar yang kokoh itu. aku dan hyunjae mendapat PR untuk mendata tamu yang akan datang nanti. Aku mulai menghubungi teman-teman lamaku, begitu juga hyunjae dirumah. Aku meminta jongwon untuk menjadi salah satu panitia nanti, hyunjae memercayai sarang untuk hal ini dari pihaknya. Jokwon ditugaskan untuk masalah catering bersama hyuna karena mereka punya hobi yang sama yaitu kuliner. Jokwon pun kuliah dibidang boga dan hyuna juga bersekolah di SMA dengan jurusan yang sama dengan jokwon. “hyung…..” ucap jokwon memecah keheningang dikamarku. “heh kau mengagetkanku! Ada apa?” tanyaku. “aku putus dengan Nara…..” ucapnya berkaca-kaca. “m mwo? Bagaimana bisa?” tanyaku semakin kaget. “ingat kan terakhir aku bilang bagaimana aku kalau ada masalah dengan nara jika kau sudah nikah nanti? Ya karena aku sedang banyak masalah dengan nara, dan tadi terakhir kami bertemu dan Nara mengakhiri hubungan kami. Dia tidak lagi mencintaiku dan berselingkuh dengan jinwoon teman satu kampusnya” ucap jokwon panjang. “kau sungguh seperti perempuan kwon, berdewasalah. Kalaupun Nara memutuskan seperti itu, ya ambil lah sisi positivnya dia bukan yang terbaik untukmu. Banyak wanita diluar sana yang lebih baik dari Nara! Seperti hyuna, cobalah dulu dekat dengannya. Dia juga mengagumimu kok” jelasku pada kwon. Aku bingung mengapa adik laki-laki ku ini lembek sekali seperti perempuan, mungkin ini salah satu alasan nara memutuskan hubungan mereka. “mwo? Aku fikir hanya gurauan kalau hyuna tertarik padaku. Baiklah, aku akan coba dekat dengannya” ucap jokwon sedikit bersemangat dan mulai menghapus air mata tanda kelemahan dia. “sudah sana, kerjakanlah apa yang appa dan eomma tugaskan padamu. Aku tidak mau makanan yang ada dipestaku nanti tidak enak!” ucapku pada kwon. “ne hyung! Serahkan padaku, kau ini seperti tidak kenal denganku saja!” ucap jokwon semakin bersemangat. Aku berharap dengan kesibukannya ini akan melupakan kesedihannya itu. aku sedikit malu karena dia ini begitu lembek. Aku masih sibuk dengan laptop dan ponselku untuk terus mengabari dan mencari info tentang teman-temanku yang akan aku undang. Eomma sudah member daftar anggota keluarga yang juga akan diundang. Jumat besok aku dan hyunjae akan ketempat pencetakan undangan pernikahan nanti dan akan segera kami kirimkan. Hari terasa sangat cepat berlalu, sudah malam saja rupanya. Besok aku dan hyunjae akan survey tempat untuk melangsungkan malam resepsi. “sebaiknya aku lekas tidur” gumamku dalam hati.
Keesokan harinya...

Aku dan keluargaku sarapan pagi bersama, jokwon sudah sibuk dengan ponselnya untuk bertanya-tanya catering bagus untuk pernikahanku nanti. Terlihat jelas dengan percakapan dia dan temannya itu. “eomma, appa, aku dan hyunjae akan survey gedung hari ini, jadi mungkin akan pulang larut malam” ucapku sambil mengoles roti dengan selai kacang kesukaanku. “ne, tapi kalau bisa jangan terlalu larut, karena besok kan kau dan hyunjae masih bekerja” jawab eomma sambil menuangkan jus jeruk ke gelasku. “ne eomma, diusahakan tidak terlalu larut” jawabku. “hyung, nanti kalau sudah terpilih nama-nama cateringnya kau dan noona datang untuk mencicipi testernya ya hyung” ucap kwon setelah selesai dengan percakapan dengan temannya itu. “ne, itu gampang nanti kwon” ucapku santai. Setelah sarapan tanpa basa-basi aku langsung tancap gas menjemput hyunjae. Tidak sampai setengah jam aku sudah sampai didepan rumahnya. Hyunjae lalu keluar dari rumahnya setelah tidak lama aku kirimkan pesan bahwa aku sudah sampai. Dia mengenakan celana jeans hitam dan t-shirt simple, itu pakaian favoritnya. Casual tetapi tetap sopan. “aku sudah mendaftar gedung-gedung nya, jadi kita datangi satu-satu dari yang paling dekat dari rumah sampai yang paling jauh dari rumah” ucapnya ketika sudah duduk disebelahku. “ne chagiya” ucapku lalu melajukan mobil. Kami berdua berjalan mengitari seoul dan berhenti dari satu gedung ke gedung yang lainnya. Kapasitas ruangan yang kami butuhkan itu untuk tamu sekitar 500-600 orang. Ketika makan siang aku dan hyunjae sedikit berdebat karena pilihan kami berbeda, eomma bilang ini hal yang wajar ketika selera orang memang berbeda. Aku putuskan untuk mengalah dan melanjutkan melihat gedung-gedung yang lain dulu. Ketika makan malampun kami lagi-lagi berdebat. Hyunjae sudah melupakan gedung yang tadi siang kami bahas. Dia sekarang memilih gedung yang terakhir kami datangi, aku sebetulnya tidak menolak, hanya saja masih mempertimbangkan dengan pilihanku yang tadi siang. “sudah ya, jangan berdebat terus chagiya. Masih banyak gedung yang belum kita datangi. Minggu depan kita lanjutkan ya. Aku tidak mau masalah ini membuat hubungan kita menjadi renggang” ucapku lembut. “oppa, mengapa kau begitu lembut? Emosiku hilang entah kemana jadinya” ucap hyunjae luluh. Tadinya dia sempat sedikit berteriak, aku tau maksud dia baik. Dan apa yang dia pilih tidak mungkin tanpa pertimbangan. “hahaha. Chagiya, walau kau terlihat begitu lelah, mengapa aura cantikmu tidak luntur sama sekali?” tanyaku polos. “ya oppa! Pertanyaanmu sulit sekali dijawab” jawannya canggung. “kau terlihat panic sekarang, tetap saja cantik” ucapku sambil mengusap-usap kepalanya. “oppa, malu lah!” ucapnya lalu menunduk. “eh chagiya, boleh aku main game?” tanyaku sedikit memohon. “boleh, tapi jangan anggurkan aku” ucapnya santai aku membalas dengan anggukan dan mulai merogoh tasku untuk mengambil PSPku. Jari jemariku mulai beradu dengan tombol-tombol psp. Aku hampir lupa dengan hyunjae yang membenci hobiku ini. Aku tidak sadar ternyata hyunjae sudah tidak ada dihadapanku. “eh darimana kau?” tanyaku. “toilet” jawabnya polos. “wajahmu memucat chagiya” ucapku kaget karena tiba-tiba wajahnya memucat. “ah tidak oppa, aku hanya mengantuk” ucapnya santai. “jangan mengelak, kau itu pucat. Ayo pulang” ajakku paksa. “ne kajja” jawabnya lemas. “mau kedokter dulu?” tanyaku di mobil. “aniya, tidak usah. Aku hanya mengantuk dan lelah. Hanya butuh tidur, ini sudah biasa oppa” tolak hyunjae halus. Sesampainya didepan rumahnya hyunjae dalam keadaan tertidur dan meringkuk dimobilku. Tak tega aku membangunkannya. Aku membopongnya masuk kedalam rumah. Eommanya menyambut kami. “dia tertidur dan wajahnya sedikit memucat, sepertinya dia terlalu lelah. Dimana kamar dia?” kataku sambil membopong badan mungil ini. “dilantai dua, kajja” ajak eommanya hyunjae. Aku membaringkan badannya itu diranjang yang empuk ini. Aku lepaskan sepatu kats yang dia kenakan sembari eommanya mengambil pakaian tidur untuk hyunjae. “aku pulang dulu ahjumma, selamat malam” ucapku lembut sambil membungkuk. “khamsahamnida kyuhyun-ssi” ucap eomma hyunjae. Aku mulai meninggalkan rumah dengan pagar kokoh itu. aku menyetir dengan perasaan tidak tenang karena meninggalkan hyunjae dalam keadaan sakit seperti itu. sesampainya dirumah aku langsung mengirimi pesan singkat ke hyunjae “segera kabari aku tentang keadaanmu setelah kau menerima pesan ini. Saranghaeyo” ucapku pada hyunjae. 
*kyuhyun pov end*

 
*author pov*


Keesokan harinya hyunjae merasa jauh lebih baik dari sebelumnya, dia buru-buru membalas pesan singkat yang ditinggalkan kyuhyun untuk dirinya agar kyuhyun tidak terus merasa cemas akan dirinya. Hyunjae masih menyembukin alasan dia ke toilet kemarin saat mereka makan malam. Dia tidak ingin tunangannya itu terus mencemaskan dirinya. Hari-hari terasa cepat berlalu. Hyuna&jokwon mulai banyak menghabiskan hari bersama karena tugas mereka tentang catering nanti pada saat pernikahan kakak mereka. Kyuhyun memilih untuk mengalah dengan gedung pilihan hyunjae. Hubungan hyunjae dengan kyuhyun menjadi begitu sangat dekat dengan banyaknya waktu yang mereka habiskan berdua, begitu juga dengan hyuna dan jokwon. Jokwon sudah sepenuhnya merelakan kepergian Nara yang berhubungan dengan Jinwoon. Kwon merasa nyaman didekat hyuna yang begitu perhatian dengan dirinya, berbeda dengan Nara yang cuek dan malah Kwon yang protektif akan Nara. Pertemuan kedua antar 2 keluarga tersebut menjadi pertemuan terakhir untuk membahas pernikahan ini. Pakaian yang akan dipakai hyunjae dan kyuhyun nanti akan diurus oleh eomma mereka. Minggu ini jadwal hyunjae dan kyuhyun ketempat percetakan untuk mencetak undangan pernikahan mereka, dan minggu depannya mereka sendiri yanga kan mengantarkan undangan-undangan tersebut. Jokwon dan hyuna juga membantu menyebar undangan itu bersama. Setelah dari percetakan hyunjae kyuhyun dan hyuna jokwon akan bertemu disalah satu jasa catering pilihan hyuna dan jokwon untuk melakukan tester makanan-makanan tersebut. “tidak salah aku dan kyuhyun oppa mengutus kalian berdua” ucap hyunjae memuji hyuna dan jokwon. “iya dong siapa dulu yang milih” puji hyuna sambil menatap jokwon. “um noona, aku mau menyarankan ditambah sedikit seksi makanan eropa. Aku sudah bertanya mereka akan memberi diskon kalau kita menambah seksi makanan eropa” ucap jokwon. “nanti aku akan pertimbangkan bersama eommaku. Kau mau tidak oppa?” tanya hyunjae pada kyuhyun. “boleh, tapi tidak usah terlalu banyak, kita kan orang korea” ucap kyuhyun tidak menolak. “baiklah, besok aku akan memberi tahumu kwon” kata hyunjae dan disusul anggukan dari kwon. Waktu terus berjalan begitu cepat, hyunjae semakin gelisah dengan semakin dekatnya pernikahannya dengan tunangan tercintanya itu. ketika mereka berdua melakukan fitting baju, pertama kalinya hyunjae merasa canggung didepan kyuhyun, begitu juga sebaliknya kyuhyun kepada hyunjae. Ketika keduanya sedang mencoba pakaian pertama resepsi mereka yang bernuansa putih yang mewah dan menatap diri di cermin. Hyunjae hanya melongo melihat pantulan dirinya dan kyuhyun di cermin. Jokwon dan hyuna juga melakukan fitting baju juga dibuat terpana oleh kedua kakak mereka. “kalian serasi” ucap jokwon dan hyuna bersamaan ketika melihat hyunjae dan kyuhyun. Hyunjae yang masih belum percaya itu adalah dirinya masih berdiri mematung, sedangkan kyuhyun sudah mulai merangkul hyunjae. “chagi, baru begini kau sudah sangat memanglingkan. Bagaimana nanti?” kata kyuhyun berbisik. “ah oppa, malu ah” kata hyunjae malu. Mata hyunjae tiba-tiba terpaku pada hyuna dan jokwon yang juga menggunakan pakaian senada dengan yang hyunjae dan kyuhyun pakai. “oppa, yang mau menikah kita atau mereka?” ledek hyunjae pada kwon dan hyuna. “hahahaha kalian ber4 sungguh serasi” ucap desainer mereka. Dengan sangat tiba-tiba hyunjae lari dari tempat dia berdiri ketoilet. Dia mengunci ruangan itu dan memastikan bahwa dia sendirian. *tes… menetes darah dari hidungnya. Hal ini juga lah yang terjadi saat makan malam hyunjae dan kyuhyun setelah survey gedung. Ini adalah kali ke 5 nya darah menetes dari hidung hyunjae. Hyunjae tidak sampai hati memberitahu ini pada kyuhyun. Dia terus menyembunyikan dan terus mengelak dengan alasan lain mengapa hyunjae terbirit ke toilet. Sekembalinya hyunjae dari toilet hyunjae mengatakan bahwa ia sangat ingin buang air kecil. Alasan ampuh dan masuk akal bagi untuk kyuhyun, padahal ada hal lain. Hyunjae mengurungkan niat untuk berobat, dia merasa ini hal yang biasa karena akibat lelah. Tanggal pernikahan mereka adalah 16 juni, kurang dari dua minggu lagi. Semua sudah mencapai 90%, 10% adalah kelangsungan dari pernikahan itu sendiri. Hyunjae dan sarang juga sudah sering mengahabiskan waktu bersama, begitu juga dengan kyuhyun dan jongwon. Sarang dan jongwon banyak memberikan semangat mental untuk hyunjae dan kyuhyun
. Hyunjae berjalan menuju altar didampingi appa nya. Hyuna dan jokwon mengiringi dibelakang sambil membawakan bunga sedangkan kyuhyun sudah lebih menunggu di ujung altar dengan seorang pastor bernama Siwon. Langkah demi langkah oleh hyunjae dengan anggunnya berjalan ke arah kyuhyun berdiri. Jantung keduanya terus berdegup tidak teratur begitu juga para tamu yang akan menyaksikan pernikahan itu. pastor siwon menuntun kyuhyun mengucapkan janji sehidup semati, begitu juga hyunjae. Mereka berdua mengucapkannya dengan lancar tanpa ada halangan sedikitpun. Setelah mereka mengucapkan janji sehidup semati semua orang yang menyaksikan bertepuk tangan dengan meriahnya. Kyuhyun tidak menggubris tepuk tangan itu dan mengecup manis bibir hyunjae. Ciuman pertama mereka setelah menjadi sepasang suami istri. Rona bahagia terpancar disemua wajah orang-orang yang ada di altar itu. ciuman mereka terhenti ketika mulai banyak flash kamera yang menangkap gambar kyuhyun dan hyunjae. Mereka tersenyum puas dengan prosesi terpenting bagi hidup mereka yang baru saja dijalani dengan sempurna. Setelah prosesi pengucapan janji suci itu mereka beristirahat beberapa jam dan akan segera melakukan resepsi pernikahan pukul 7 malam di gedung pilihan hyunjae. Kyuhyun dan hyunjae bersiap-siap diruangan terpisah. Hati keduanya masih merasakan kebahagiaan yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata itu. rona bahagia juga tidak dapat disembunyikan oleh jokwon dan hyuna yang selalu tersenyum begitu melihat kakak mereka yang begitu terlihat luar biasa. “aku berharap kita akan seperti itu” ucap jokwon setengah berbisik ketika melihat kyuhyun dan hyunjae sedang bercermin setelah berganti pakaian. “m mwo? A apa yang oppa bi bilang ba barusan?” jawab hyuna gugup dan terkejut. “kita bahas ini nanti” ucap jokwon. Penasaran, gugup, terkejutlah yang ada dipikiran hyuna saat ini. Tetapi hyuna tidak mau konsentrasinya buyar di hari penting kakak nya ini. Ketika resepsi sedang berjalan, kebahagiaan anatara kyuhyun dan hyunjae pun bertambah dengan banyaknya ucapan selamat dari tamu yang datang. Pujian terlontar dari mulut tamu akan masakan pesta itu kepada jokwon dan hyuna. Pesta berlangsung sangat meriah dan berjalan begitu mulus tanpa ada hambatan sedikit pun. Setibanya sarang dan hyukjae memberi selamat untuk kyuhyun dan hyunjae, hyukjae berkata “sepertinya aku akan segera melakukan hal yang sama bersama sarang”. Terkejut dan tak percaya terpancar pada wajah sarang yang bahagia mendengar kalimat itu. “cepatlah” jawab kyuhyun. “hubungi aku” kata hyunjae kepada sarang. “eonnie, oppa……. Selamat” ucap hyuna bersama jokwon disebelahnya member selamat. “terimakasih banyak, ini tidak akan berjalan mulus tanpa kalian berdua” ucap kyuhyun. Hyunjae tidak banyak berbicara pada prosesi ini. Dia masih terlalu bahagia untuk mempercayai bahwa ini semua nyata. Pesta yang meriah itu berangsur selesai. Semua terasa begitu cepat karena kebahagiaan menghiasi tiap hati anggota keluarga hyunjae dan kyuhyun. Sampai pada akhirnya pesta itu selesai dan semua tamu kembali kerumahnya masing-masing. Kyuhyun, hyunjae dan anggota inti lainnya bergegas keruangan ganti untuk melepas atribut mereka. Pesta selesai pukul 10 malam dan mereka sampai dirumah sekitar tengah malam. Orang tua hyunjae pulang kerumahnya. Tidak dengan hyunjae dan hyuna yang pulang kerumah kyuhyun. Hyunjae dan hyuna menempati kamar jokwon sedangkan jokwon dan kyuhyun tidur dikamar kyuhyun. “eo eonnie” ucap hyuna gugup. “wae?” tanya hyunjae yang sedang membersihkan make-up nya. “co coba ke kesini, li lihat ini” ucap hyuna semakin gugup. “OMONAAAAAAAA” ucap hyunjae histeris. “aku tidak percaya” ucap hyuna lemas dan terduduk di lantai. “chukkae!!!!!!!!” ucap hyunjae memeluk adiknya itu. betapa terkejutnya hyuna melihat foto-foto dirinya berjejer diatas meja belajar jokwon. Lutut hyuna serasa tidak mampu berdiri lagi. Dari segala foto yang ada, ditengah-tengah itu ada foto dirinya dan jokwon berdua dengan bingkai yang berbentuk hati. “mimpimu menjadi nyata” ucap hyunjae lembut dan memeluk adiknya yang masih tidak percaya itu. “apa aku mimpi?” tanya hyuna polos. “tidak saying” ucap hyunjae. Sementara itu jokwon dan kyuhyun ditempat lain………… “astaga hyung!” ucap kwon tiba-tiba. “apaan?” tanya kyuhyun. “aku lupa! Aku memajang foto-foto hyuna dimeja belajarku!” ucap kwon memegang keningnya. “hahaha, yasudah, bagus, hyuna sudah tahu jadinya” ucap kyuhyun. “aku malu lah hyung” ucap kwon menutup wajahnya. “loh? Kan kau tidak perlu mengatakan apa-apa lagi kan? Ayolah kita tidur, aku lelah sekali” ajak kyuhyun. Pagi-pagi sekali hyunjae terbangun dengan tersadar bajunya yang berlumuran darah hari hidungnya. Dengan lekas dia ke kamar mandi dan mencucu bekas darah itu untuk menghilangkan jejak agar hyuna tidak mengetahuinya. Hyunjae tidak tahu ini sudah keberapa kali darah menetes dari hidungnya. Hyunjae pun tidak pernah mengambil pusing darah itu, dia selalu menganggap itu karena dia keletihan. Setelah membersihkan noda itu, hyunjae lekas membangunkan hyuna untuk membuat sarapan bagi keluarga barunya. Kedua kakak beradik itu sangat kompak untuk urusan dapur walau hyuna jauh lebih unggul untuk urusan ini. Sarapan siap tepat pada waktunya, tepat juga karena eomma, appa, kyuhyun dan jokwon yang keluar dari kamar bersamaan. “wah menantu dan calon menantu eomma sudah masak rupanya” ucap eomma kyuhyun. “mwo? Bisa diulang eomma?” tanya jokwon yang masih mengusap-usap wajahnya. “tidak perlu diulang, kajja makan” ajak appa kyuhyun. Mereka ber-enam pun sarapan dengan bahagianya. Terdapat roti gandum kesukaan kwon, selai kacang kesukaan kyuhyun, pancake kesukaan hyunjae dan appa kyuhyun dan masih banyak makanan lainnya. “aku mau setiap hari seperti ini boleh?” tanya kwon yang duduk disebelah hyuna sambil melirik hyuna. “boleh dan bisa asal kau menikahi hyuna nanti” ucap kyuhyun menyantap roti selai kacang dengan polosnya. Sontak hyuna dan jokwon saling melempar pandangan satu sama lain dan tersenyum manis. “lihat, mereka cocok!” seru hyunjae. Sarapan mereka berlangsung begitu hangat. Sampai akhirnya hyuna harus pulang kerumah orangtua nya tanpa hyunjae, karena rencana dari awal setelah menikah, hyunjae akan tinggal bersama kyuhyun dan keluarganya. Berat rasanya hyunjae melepas adik kesayangannya itu yang sudah mulai memasuki mobil jokwon dan siap diantar pulang oleh jokwon. Air mata menetes di ujung mata hyuna begitu mobil mulai meninggalkan rumah yang berisi kakak satu-satunya itu. rasa sedih dan bahagia yang bercampur menjadi satu yang sudah tidak bisa dipaparkan dengan kata-kata berakhir air mata. Tak sampai hati jokwon melihat wanita yang disayanginya menangis disampingnya, jokwon pun menghentikan mobilnya di pinggir jalan. “mengapa kau menangis?” tanya jokwon sambil menyeka air mata yang sudah membanjiri pipi manis hyuna. “a aku tidak tahu” ucap hyuna terbata. “aku harus berbuat apa agar kau berhenti menangis?” tanya jokwon menatap wajah hyuna yang sudah sembab itu. “ti tidak ada, aku hanya ingin pulang” ucap hyuna masih menyeka air matanya yang semakin menjadi. Dengan inisiatif jokwon menyetel lagu-lagu yang up beat dari Super Junior kesukaan hyuna. “terima kasih” ucap hyuna. “untuk apa?” tanya kwon. “untuk semuanya” jawab hyuna. “kembali kasih” jawab kwon. Sunyi kembali menyerang dua sejoli yang sebenarnya saling mencinta ini. Kemacetan kota Seoul membuat mereka bersama lebih lama. “hyuna….”ucap kwon memecah “ne oppa” jawab hyuna “kau sudah tau kan?” tanya kwon “tau apa? Yang di meja belajarmu?” tanya hyuna. “ne, kau sudah tau kan?” tanya kwon lagi. “ne aku sudah tau” jawab hyuna. “jadi?” tanya kwon. “jadi apa?” tanya hyuna bingung. “jadilah pacarku” ucap kwon. Rasa terkejut sedih dan bahagia semakin berkecamuk di pikiran hyuna. Sedih karena dia kehilangan kakaknya yang sudah di persunting kyuhyun dan bahagia akhirnya lelaki yang dia idamkan selama ini menyatakan cintanya. “aku sudah tuli rupanya” ucap hyuna sambil memegang telinganya. “tidak, kau tidak tuli. Aku tau kau sudah tau bahwa aku mencintaimu, aku mau kau menjadi kekasihku dan aku ingin kisah kita bisa seperti kyuhyun hyung dan hyunjae noona” ucap kwon panjang. “musiknya terlalu kencang, telingaku bermasalah” ucap hyuna mematikan music. “hyuna, aku serius, mau kau jadi pacarku? Sudah cukup jelas kan?” tanya kwon serius dan menghentikan mobilnya lagi. “ya, cukup jelas” ucap hyuna. “jadi? Mau jadi pacarku?” tanya kwon sekali lagi. “adakah alasan untukku menolaknya?” tanya balik hyuna. “gamsahamnida, sarangaheyo” ucap kwon lalu disusul oleh kecupan didahi hyuna. Seketika tubuh hyuna membeku seperti es ketika kwon mendaratkan kecupannya didahinya. “nado oppa” ucap hyuna singkat. Rona bahagia terpancar dari keduanya. Tidak ada lagi raut sedih diwajah hyuna. Sementara itu dirumah kyuhyun, pasangan pengantin baru ini begitu bahagia menyadari mereka akan memulai kehidupan baru sebagai suami istri. Ketika sedang membereskan kamar kyuhyun, tanpa disadari darah menetes lagi dari hidung hyunjae dan menodai sprei ranjang kyuhyun. Reflek, hyunjae pergi ke kamar mandi dan membersihkan noda darah dihidungnya itu. sekeluarnya dari kamar mandi, hyunjae terkejut karena kyunyun berdiri persis didepan pintu. “kau kenapa? Darah apa ini?” tanya kyuhyun pada hyunjae. “aku ti tidak apa-apa. Aku tidak tau itu darah apa” ucap hyunjae gugup. “kau bohong, kau kenapa! Lihat! Hidungmu mengeluarkan darah, jangan-jangan ini darah yang sama? Kau kenapa!?!?!” ucap kyuhyun setengah membentak karena panic dengan istrinya itu. “I iya itu memang darah yang sama. Tapi percayalah, aku baik-baik saja oppa” aku hyunjae. “ayo kita ke dokter sekarang” ajak kyuhyun menarik tangan hyunjae sedikit kasar. “oppa, appo. Aku baik-baik saja. Tidak perlu ke dokter. Aku hanya butuh istirahat” tolak hyunjae. “tidak, kau harus ke dokter sekarang juga!” perintah kyuhyun. “jebal oppa, percaya padaku, aku tidak apa-apa” mohon hyunjae lalu memeluk suaminya itu. tanpa ragu kyuhyunpun menyambut pelukkan dari istrinya itu. bahkan lebih erat dari pelukkan hyunjae. “baiklah, aku percaya padamu, tapi aku mohon, jangan pernah menutupi apapun dalam pernikahan kita” ucap kyuhyun di telinga hyunjae. “ne oppa aku berjanji” ucap hyunjae tanpa melepaskan pelukan mereka. “saranghaeyo chagiya” ucap kyuhyun. “nado oppa” sambut hyunjae. “mau sampai kapan seperti ini?” tanya hyunjae. Tidak lama kemudian kyuhyun melonggarkan pelukannya itu. “jangan pernah berbohong kepadaku ya” ucap kyuhyun menyentil hidung istrinya itu. “ne oppaaaaaa” ucap hyunjae. “lihat bajumu terkena darahku, cepat ganti baju, dan ambilkan tisu untukku” ucap hyunjae. “tidak perlu pakai tisu, pakau saja sekalian baju ini” ucap kyuhyun sambil melepas bajunya itu. “gomawo” ucah hyunjae yang sedikit terkejut melihat abs kecil milik kyuhyun. “cheonma” sahut kyuhyun singkat dan berlalu mengganti pakaian dan mencopot sprei yang terkena darah hyunjae tadi. “eh tunggu” ucap kyuhyun menghentikan aktifitasnya mencopot sprei dan menatap hyunjae yang sedang duduk dengan baju kyuhyun masih dihidungnya. “waeyo oppa?” tanya hyunjae. “sepertinya aku tidak perlu mengganti sprei ini” ucap kyuhyun. “loh? Memangnya kenapa?” tanya hyunjae polos. “nanggung chagiya, nanti malem juga akan ada noda yang hampir sama” ucap kyuhyun nakal. “omo oppa yadoooonggg” ucap hyunjae melempar baju kearah kyuhyun. “kok yadong? Kita kan suami istri, itu kewajibanmu” ucap kyuhyun menggoda. “aku lagi seperti ini kau malah membahas itu?” tanya hyunjae. “katanya kamu baik-baik saja?” tanya kyuhyun kembali. “I iya juga, ta tapi….” Ucap hyunjae gugup karena malu. “tapi apa? Aku tidak memaksamu untuk melakukannya sekarang kan? Yasudah kalau tidak mala mini pun tidak apa-apa” ucap kyuhyun menyeka darah yang masih mengalir dihidung istrinya itu. Kehidupan kyuhyun dan hyunjae setelah hari pernikahan mereka, selalu diwarnai kebahagiaan. Orangtua mereka yang semakin dekat, juga dengan hyuna dan jokwon yang menjadi sepasang kekasih. Kyuhyun dan hyunjae berencana untuk membeli rumah pribadi, tetapi rencana itu tidak disetujui oleh orang tua kyuhyun yang ingin hyunjae dan kyuhyun tetap didalam rumah mereka. Dan akhirnya hyunjae dan kyuhyun mengurungkan niat mereka dan memilih tetap tinggal bersama keluarga kyuhyun. Semakin hari, hyunjae merasakan keadaan semakin membaik dari tubuhnya. Dia tidak lagi mimisan seperti saat beberapa bulan sebelum pernikahannya. Hyunjae merasakan bahwa kehidupannya sempurna sekarang. Suatu ketika, dua bulan setelah hari pernikahan, hyunjae sedang membersihkan kamarnya dan kyuhyun. Hyunjae merasakan sakit yang teramat sangat pada kepalanya. Rasa sakit yang dia tidak pernah rasakan sebelumnya, rasa sakit seperti kepalanya sedang ditumpuhkan sesuatu yang berat luar biasa, ditambah lagi rasa perih dan sakit yang berkecamuk didaerah perutnya. Karena tidak sanggup merasakan sakit itu, hyunjae jatuh pingsan dilantai kamar mereka. “chagiya….” Panggil kyuhyun dari ruang televise. “…………” tidak ada jawaban dari hyunjae. “chagiya, acara televise kesukaanmu sudah mulai! Cepat turun” ucap kyuhyun lagi. “…………………..” tetap tidak ada jawaban dari hyunjae. “chagiya!!!” teriak kyuhyun yang mulai kesal karena tidak ada jawaban dari istrinya. “hyung! Berisik!!!” protes kwon. “coba panggilkan hyunjae dikamar” pinta kyuhyun pada adiknya itu. “ne” balas kwon singkat. “noona…” ucap kwon dari balik pintu. “…………” tidak ada jawaban. “noona, kau sedang apa? Dipanggil kyuhyun hyung…. Aku masuk ya” izin kwon. “………………” tidak ada jawaban. *krek* bunyi pintu yang dibuka kwon. “OMONAAAAA” teriak kwon yang terkejut melihat kakak iparnya itu pingsan dilantai dan terdapat darah yang mengalir dari hidungnya. “kenapa kwon?” teriak kyuhyun dari bawah. “hyung cepat kesini!!!!!!!!” teriak kwon sambil mengangkat kepala hyunjae. Seketika kyuhyun berlari secepat mungkin menuju kamarnya. Dan terperangah melihat keadaan istrinya yang sedang bersama adiknya itu. “astaga! Apa yang terjadi?” tanya kyuhyun setengah memeluk istrinya itu. “a aku tidak tau, tiba-tiba hyunjae noona sudah seperti ini ketika aku masuk” ucap kwon gugup. “cepat siapkan mobil, kita kerumah sakit sekarang” ucap kyuhyun. “ne hyung” balas kwon yang langsung terbirit mencari kunci mobil dan segera menyalakan mesin mobil. Kyuhyun dengan sigap membopong istrinya yang sedang tidak sadarkan diri itu ke mobil. “cepat!!!” ucap kyuhyun kepada kwon. Dengan cekatan juga kwon melajukan mobil secepat kilat kearah rumah sakit terdekat. Sesampainya dirumah sakit, petugas rumah sakit langsung membawa hyunjae ke unit gawat darurat. Dan segera mendapat pertolongan pertama. “cepat kabari keluarga hyunjae, eomma dan appa” perintah kyuhyun yang panic sekali kepada kwon. Segera mungkin kwon menelepon satu persatu keluarganya untuk datang kerumah sakit melihat keadaan hyunjae. Kyuhyun yang panic dan tidak tahu harus berbuat apa, hanya dapat terus berdoa dan melangkah kesana kemari karena pikirannya yang kusut. 15menit setelah hyunjae masuk ke ruang ICU, seluruh anggota keluarga sudah datang. Eomma hyunjae panic bukan main setelah mendengar kabar dari hyuna. Kyuhyun langsung memeluk eomma-nya dan menceritakan kejadian dirumah tadi. Sudah hampir setengah jam tim dokter bersama hyunjae berada didalam ICU. Kyuhyun semakin tidak karuan dan semakin kusut juga pikirannya. Eomma hyunjae tidak kunjung berhenti berdoa dan menangisi hyunjae dari luar ICU. Selang beberapa menit, dokter yang menangani hyunjae keluar dari ICU, kyuhyun langsung terlonjak dari duduknya dan segera menghampiri sang dokter, begitu juga yang lainnya. “bagaimana keadaan istri saya dok?” tanya kyuhyun. “kamu suaminya?” tanya dokter. “ne dok” jawab kyuhyun. “siapa appa dari saudari hyunjae?” tanya dokter lagi “saya dokter” ucap appa hyunjae “tuan, dan anda, bisa ikut saya?” tanya dokter kepada appa hyunjae dan kyuhyun. Tanpa banyak ucap, kyuhyun dan appa hyunjae mengikuti kemana dokter pergi. Eomma hyunjae ingin sekali melihat keadaan putrinya itu tetapi suster melarangnya karena hyunjae masih tidak sadarkan diri. Sesampainya appa hyunjae dan kyuhyun di ruang pribadi sang dokter, rasa cemas semakin menggelayuti kepala kyuhyun. “apa yang sebenarnya terjadi dengan istri saya dok?” tanya kyuhyun “dia baik-baik saja kan dok?” sambung appa hyunjae. “sebentar, anda bilang tadi anda suami dari hyunjae? Sejak kapan anda menikah dengan hyunjae?” tanya dokter pada kyuhyun “sekitar dua bulan” jawab kyuhyun “oh…” sahut dokter singkat. “dok apa yang sebenarnya terjadi pada putri saya?” tanya appa hyunjae kesal. “begini tuan, dan siapa?” tanya dokter pada kyuhyun. “kyuhyun imnida” jawab kyuhyun “begini tuan, kyuhyun-ssi, pernahkah kalian merasakan hal aneh dari hyunjae?” tanya dokter. “pernah, dia pernah mimisan semalam setelah pernikahan kami, tapi katanya itu hanya karena efek keletihan, aku memaksanya periksa ke rumah sakit tapi dia menolak” jawab kyuhyun menceritakan. “oh, jadi sudah ada gejalanya” ucap dokter menyahuti kyuhyun. “jadi kenapa dengan putri saya?” tanya appa hyunjae lagi. “putri dan istri anda menderita penyakit komplikasi” tegas dokter. “a apa? Komplikasi? Jadi maksud dokter lebih dari 1 penyakit?” jawab kyuhyun menegaskan. “ya, anda tepat” ucap dokter. “penyakit apa?” tanya appa hyunjae “pertama dari mimisannya itu hyunjae menderita kanker otak stadium 2” ucap dokter. Appa hyunjae lemas seketika mendengar pernyataan dokter tentang penyakit pertama yang diderita anaknya itu, ini baru satu dan sudah separah itu. “stadium 2? Kanker otak? Lalu?” tanya kyuhyun sambil menggenggam tangan mertua nya itu menguatkan. “yang kedua, saya masih belum yakin 100 persen, tetapi dari hasil scan yang tim lakukan tadi, didaerah rahim hyunjae ada benjolan yang menunjukkan sel kanker juga dan juga pada stadium 2” ucap dokter yang membuat dua lelaki yang mencintai hyunjae itu duduk terlemas setelah mendengarnya. “itu perkiraan kami sebagai tim dokter, mengenai penyakit ini, dokter lainnya memvonis umur hyunjae hanya sekitar 3bulan lagi, itupun apabila hyunjae melakukan pengobatan intensif” ucap sang dokter. “itu saja kan dok? Lalu apa yang harus kami lakukan?” tanya kyuhyun. “karena saat ini hyunjae belum sadarkan diri, sebaiknya begitu ia sadarkan diri, jangan beritahukan penyakitnya kepadanya, karena ini akan membuat pikirannya kacau dan pemulihan untuknya terhambat” ucap dokter. “terima kasih dok” ucap kyuhyun menuntun mertuanya keluar dari ruangan sang dokter. Kyuhyun mencoba menguatkan appa hyunjae yang masih shock dengan apa yang dikatakan dokter tadi, walau sebenarnya dia juga merasakan shock yang teramat sangat. Dituntunnya sang mertua duduk di salah satu kursi rumah sakit. “appa, mianhae” ucap kyuhyun “mengapa kau harus meminta maaf padaku?” tanya appa hyunjae. “karena aku belum bisa menjaga putri mu dengan baik” ucap kyuhyun berat “tidak apa-apa kyuhyun-ssi, ini cobaan untuk kita semua…jangan sampai ada yang tau tentang penyakit hyunjae ya… cukup kita dan tim dokter saja” ucap appa hyunjae. Disaat seperti ini, kyuhyun berusaha menguatkan diri dan tetap membantu menguatkan appa hyunjae walau hatinya sendiri pun teriris-iris. Wanita yang sangat dicintainya dan baru memasuki bulan ketiga pernikahan bersamanya menderita penyakit yang mematikan. Kyuhyun tidak kuat untuk melangkah, dia mempersilahkan appa hyunjae meninggalkanya sendiri terlebih dahulu. Appa hyunjae mengerti perasaan menantunya itu, yang pasti sangat sedih dan perih hatinya. Dengan sangat berat kyuhyun mencoba melangkah menghampiri ruangan dimana istrinya berbaring saat ini. Dengan sangat mengerti, appa hyunjae meminta semua yang ada di kamar itu keluar dan meninggalkan kyuhyun berdua saja dengan hyunjae yang masih belum sadarkan diri. Tak sanggup tidak meneteskan air mata, jatuh juga air mata kyuhyun di ranjang dimana istrinya tertidur itu. disentuhnya kening hyunjae dengan lembut, di genggam lembut juga tangan hyunjae yang dimana infuse bertengger di punggung tangannya itu. dengan teramat lembut dan penuh hati-hati di usapnya kening istrinya itu, tak tahan dengan rasa sedih, tumpah dan banjir sudah air mata kyuhyun. “aku mencintaimu, sadarlah” ucap kyuhyun pelan ditelinga hyunjae. “aku mohon, sadarlah, aku sangat mencintaimu, aku tidak mau ada sedikitpun waktu bersamamu yang aku lewatkan” ucap kyuhyun masih sambil mengusap kepala istrinya itu. tidak lama hyuna dan kwon masuk kedalam ruangan itu. “oppa, hyunjae eonnie pasti akan segera sadar… bersabarlah, aku mengerti perasaanmu” ucap hyuna tulus. “bisa tinggalkan aku dan hyung sebentar?” tanya kwon yang dibalas anggukan kecil dari hyuna. “hyung, hyunjae noona sakit apa?” tanya kwon. “dia hanya kelelahan” ucap kyuhyun lesu “jangan berbohong padaku” ucap kwon sedikit menekan. Tidak kuat kyuhyun melihat keadaan istrinya, kyuhyun segera memeluk erat adik lelakinya itu dan menumpahkan semua airmatanya dipundak kwon. “dia hanya kelelahan kata dokter” ucap kyuhyun dengan suara parau. “aku tidak percaya, baiklah jika kau tidak mau memberitahuku saat ini” ucap kwon dan kyuhyun masih tetap setia disamping istrinya itu. “aku akan memberimu waktu lebih lama lagi bersamanya” sambung kwon meninggalkan ruangan itu. tidak ada hentinya kyuhyun memanjatkan doa kepada Tuhan untuk kesembuhan istrinya, walau dia tau sisa umur istri nya itu. kemudian, dengan perlahan hyunjae menggerakan tangannya, dan membuka matanya secara perlahan. “syukurlah kau sadar” ucap kyuhyun bahagia. “aku dimana? Aku ingin pulang” ucap hyunjae pada suaminya “kau dirumah sakit, kau pingsan tadi, dan kau harus menjalani rawat inap beberapa hari disini” ucap kyuhyun “aku sakit apa?” tanya hyunjae. Kyuhyun yang bingung harus menjawab apa hanya terdiam tidak menjawab pertanyaan istrinya dan mengalihkan pembicaraan “ayo, kamu harus makan” ucap kyuhyun “aku sakit apa? Jawab chagiya” tanya hyunjae yang tidak mendapat jawaban akan pertanyaannya “kau hanya keletihan, ayo makan agar kau lekas sembuh dan segera pulang” jawab kyuhyun dengan senyum pahit tersungging dari bibirnya “oh” sahut hyunjae singkat. Dengan cekatan dan penuh rasa cinta kyuhyun merawat istrinya dan tidak pernah tidak berada di sisi istrinya. Dengan sikap protektif dari kyuhyun, hyunjae merasakan hal lain. Hyunjae merasa ada hal yang aneh, dari sikap anggota keluarganya. Dengan rasa ingin tahu yang sangat besar akan penyakitnya, saat salah satu suster memeriksanya sendirian di kamar, hyunjae bertanya “sus, saya sakit apa ya?”. “nyonya belum tahu?” tanya kembali si suster “belum” jawab hyunjae “nyonya hanya keletihan kok” jawab sang suster karena sebelumnya sudah mendapat pesan dari appa hyunjae dan kyuhyun utk tidak memberitahu siapapun tentang penyakit kanker yang di idap hyunjae. Satu minggu dengan perawatan intensif, hyunjae diperbolehkan pulang tetapi dengan syarat masih harus berobat jalan setiap minggu. “katanya aku kelelahan? Kok masih harus berobat jalan? Itu tidak perlu” ucap hyunjae “aku tidak tau chagiya, turuti saja apa kata dokter, itu kan demi kebaikanmu juga” jawab kyuhyun kepada istrinya. “tapi ini tidak masuk akal. Aku ini hanya kelelahan. Tidak perlu adanya berobat jalan seperti ini” ucap hyunjae. “aku mohon ikuti saja semua yang dianjurkan oleh dokter. Dokter tahu apa yang terbaik untuk pasiennya” pinta kyuhyun kepada hyunjae. Namun hyunjae tidak juga mau mengerti. “aku mohon, hyunjae. Ikutilah. Jika kau mengikutinya maka kau akan sembuh dalam waktu yang cukup singkat” pinta kyuhyun sekali lagi. Hyunjae tetap tidak menjawab atas permintaan suaminya itu. “aku tidak tahu aku bisa menjalaninya atau tidak, tapi yang pasti bawa aku pulang sekarang. Aku tidak ingin berlama-lama disini” ucap hyunjae kepada kyuhyun. Akhirnya kyuhyun memenuhi keinginan istri tercintanya itu. Dirumah hyuna, appa, dan eomma sedang mengobrol di ruang tamu. Sementara kwon, ia pergi mencari makan untuk makan siang. Setelah sampai di rumah, hyunjae langsung masuk ke kamarnya. Dia sedikit merasa kecewa akan keputusan yang diambil suaminya itu. Toh kyuhyun berkata kalau dia hanya kelelahan tetapi mengapa harus berobat jalan setiap minggunya. “kyuhyun a, apa yang terjadi kepada hyunjae? Apakah dia telah mengetahui tentang penyakit yang dialaminya?” Tanya eomma kepada kyuhyun saat melihat hyunjae tiba-tiba langsung masuk kamar. “Ah anniya~ dia hanya tidak ingin menjalani berobat jalan eomma. Aku sudah membujuknya untuk menjalani hal itu. Namun hyunjae tetap bersikeras untuk tidak melakukannya” jawab kyuhyun. “apakah kita harus memberi tahu apa yang terjadi sebenarnya kepada eonni, eomma?” Tanya hyuna. “tidak ini belum saatnya hyunjae tau akan apa yang terjadi sebenarnya. Appa takut hyunjae akan shock mendengar ini semua” kata appa. “kita tunggu saja sampai hyunjae merasa tenang. Setelah itu, kau kyuhyun, bujuk dia untuk melakukan berobat jalan kembali” tambah appa. “baiklah appa. Aku akan mencoba membujuk hyunjae sekali lagi” jawab kyuhyun. Beberapa saat kemudian kyuhyun masuk ke dalam kamar dan menemui hyunjae. “chagiya, apa kau masih marah kepadaku?” Tanya kyuhyun. “aku tidak marah kepadamu. Aku mau menjalani semua itu” jawab hyunjae. Kyuhyun terkejut akan jawaban yang di berikan oleh istrinya itu. Dia belum mengajukan pertanyaan yang sebelumnya ia ajukan di rumah sakit tadi. “Kyu, bisakah kau jujur kepadaku?” Tanya hyunjae. “Ju… jujur? Tentang apa?” ucap kyuhyun. “aku menguping percakapan kalian. Eomma, appa, hyuna, dan kau. Kalian membicarakan penyakit yang dialami olehku. Bisakah kau jujur padaku, penyakit apa yang sebenarnya aku alami?” “kau hanya kelelahan chagi tidak ada penyakit apa-apa. Namun aku bertanya kepada dokter bagaimana caranya agar kau ini dapat pulih dengan cepat. Dokter bilang, caranya hanya dengan berobat jalan” jawab kyuhyun. “Kau tidak berbohongkan kepadaku?” Tanya hyunjae “tentu saja tidak” ucap kyuhyun sambil menarik tubuh hyunjae dan memeluknya erat. “aku hanya tidak ingin melihatmu dengan kondisi seperti ini. Aku mohon kau jalani pengobatan itu agar kau dapat kembali seperti dulu” ucap kyuhyun. Hyunjae hanya mengangguk dalam dekapan kyuhyun. Ke esokkan harinya kyuhyun pergi mengantar eomma dan appa ke bandara karena mereka berdua harus pergi ke luar negeri untuk mengadakan perjanjian bisnis bersama client perusahaan. Hyuna dan Kwon sudah pergi sejak pagi untuk membeli bahan makanan untuk nanti malam. Dan hyunjae. Ia masih tertidur karna kondisinya yang masih belum stabil. Ketika ia bangun ia bingung karna tidak ada seorangpun di rumah. Hyunjae menuruni tangga dan mencari sarapan untuk dirinya. Dia mengambil sereal dan menuagkannya ke dalam mangkuk besar. Sereal merupakan makanan yang harus dimakan oleh hyunjae setiap pagi. Namun sayangnya, tidak ada susu. Susunya habis. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat. Ia ganti baju dan bergegas keluar rumah. Pintu rumah ia kunci dan ia meninggalkan rumah. Sebelum meninggalkan rumah ia menuliskan note dan ditempelkan di kulkas. “aku pergi sebentar untuk membeli susu, aku ingin makan sereal tapi susunya habis. Aku janji tidak akan lama. Hyunjae” itu adalah isi note yang ia tinggalkan. Sesampainya di supermarket ia membeli 5 susu kotak ukuran besar untuk persediaan kedepannya. Disaat ia bejalan kearah kasir, ia merasa pusing dan tiba-tiba keluar darah dari hidungnya. Tak lama kemudian ia jatuh pingsan. Kyuhyun kembali ke rumah setelah mengantarkan eomma dan appanya ke bandara. Setelah ia sampai, ia mendapati pintu rumah yang terkunci. Ia berfikir mungkin hyunjae masih tidur sehingga pintunya belum dibuka. Untung kyuhyun memiliki kunci rumah lainnya. Memang semua anggota keluarga kyuhyun memiliki kunci rumah masing-masing. Ia masuk dan memanggil-manggil nama hunjae. “hyunjae.. kau masih tidur ya? Sudah siang lebih baik kau bangun. Kita harus menjalani terapi yang pertama. Hyunjae….. “ kyuhyun masuk ke kamar dan terkejut karna hyunjae tidak ada dikamar. Hingga akhirnya salah satu pembeli di supermarket itu menemukan hyunjae dalam keadaan pingsan. “tolong… tolong ada yang pingsan” teriak orang itu. Lalu segerombolan orang datang dan membantu untuk membawanya ke rumah sakit. Orang tersebut mendapati nama kyuhyun pada kontak handphonenya dan langsung menelfon kyuhyun. “hyunjae kau dimana…” kata kyuhyun gelisan hingga akhirnya ia menadapkan note yang ditempelkan di kulkas. “aku pergi sebentar untuk membeli susu, aku ingin makan sereal tapi susunya habis. Aku janji tidak akan lama. Hyunjae” kyuhyun panic setelah membaca note yang di tinggalkan oleh hyunjae. Handphone kyuhyun berbunyi dan ia melihat yang menefon itu adalah hyunjae. “sudahku bilang jangan pergi sendirian. Kau itu masih belum pulih aku takut terjadi sesuatu kepadamu. Dimana kau sekarang?” Tanya kyuhyun langsung tanpa memberikan kesempatan kepada orang yang menelfonnya. “yeoboseyo, apakah benar ini kyuhyun? Istrimu pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya. Dan sekarang ia sedang di bawa ke rumah sakit” kata orang itu. “apa? Ini siapa?” Tanya kyuhyun. “lebih baik kau ke rumah sakit. Akan aku jelaskan semuanya disana. Dia membutuhkanmu” 

Dirumah sakit...

 “apa yang terjadi dengan istriku?” Tanya kyuhyun kepada orang yang menolong hyunjae tadi. “aku tidak tahu persis apa yang terjadi kepadanya. Tiba-tiba aku menemukannya dalam keadaan pingsan dan hidungnya berdarah. Nampaknya istrimu itu sakit keras” ucap orang yang menolong hyunjae. “ya memang. Istriku terkena kanker otak. Dan umurnya tidak akan lama lagi” tiba-tiba percakapan mereka terpotong karena dokter yang menangani hyunjae keluar dari ruangan. “bagaimana keadaan istri saya dok?” Tanya kyuhyun panik. “kau sudah tahu akan hal ini?” dokter kembali bertanya kepada kyuhyun. “iya saya sudah mengetahuinya dok” “kau harus bisa mengahadi semua ini. Lebih baik kau temui dia di dalam” ucap dokter kepada kyuhyun. Hyunjae hanya termenung dalam kamar dan melihat hujan yang turun di luar sana. Kyuhyun masuk dan mendapati sesosok wanita yang dia sangat cintai. Beberapa langkah sebelum kyuhyun sampai dimana tempat hyunjae berada, hyunjae berkata “kenapa kau membohongiku? Kenapa kau tidak mengatakan hal ini dari awal? Mengapa?” hyunjae menangis.”hyunjae-a, kau sudah tahu semuanya?” Tanya kyuhyun. “iya aku sudah mengetahui semuanya. Dokter sudah memberi tau ku apa yag sebenarnya terjadi kepadaku. Kalian semua jahat. Kalian semua menyembunyikan penyakit yang aku alami selama ini. Sekarang aku mengerti mengapa kau menginginkanku untuk menjalani terapi itu. Tapi aku tidak butuh semua itu. Toh pada akhirnya aku akan tetap meninggalkan semua. Mulai saat ini yang aku inginkan hanyalah menghabiskan sisa waktuku bersama kalian semua” jelas hyunjae kepada kyuhyun. “chagiya…. Aku.. aku tidak ingin kau meninggalkanku secepat ini” ucap kyuhyun dan langsung memeluk hyunjae dari belakang. “aku ingin kau akan terus bahagia setelah aku meninggalkanmu kyu. Kau harus berjanji kepadaku”. Hari demi hari mereka habiskan bersama. Pergi ke taman, makan ice cream, pergi ke suatu tempat yang romantis. Meskipun dalam keadaan sakit parah ia tetap ingin pergi bersama Kyuhyun. Hyunjae ingin ketika ia pergi tidak ada yang terluka. Appa, eomma, hyuna, dan kwon sudah pasrah dengan keadaan Hyunjae yang semakin hari semakin memburuk. Hyunjae telah berpesan kepada mereka semua jika ia telah tiada nanti keluarga mereka harus rukun seperti sekarang ini. Hyunjae menghabiskan banyak waktu di rumah sakit. Pagi menjelang dan Hyunjae sudah tidak menghembuskan nafasnya. Tibalah waktu Hyunjae untuk meninggalkan mereka semua. Setelah satu tahun kepergian Hyunjae, Kwon dan Hyuna melangsungkan pernikahan. Mereka resmi menjadi sepasang suami istri dan memiliki dua anak. Kyuhyun, eomma, dan appa mereka bertiga menjalani bisnis bersama. Meskipun tanpa Hyunjae di sampingnya, Kyuhyun tetap semangat menjalani hari-harinya. Ia selalu ingat apa yang telah dikatakan oleh istri tercintanya itu untuk tetap bahagia walaupun dirinya telah tiada di dunia ini.

No comments:

Post a Comment