*anna pov*
Perkenalkan namaku
lee anna tetapi orang-orang memanggilku anna. Aku sekarang bekerja di salah
satu restaurant ternama dipusat kota. Keluargaku terdiri dari appa eomma dan 1adik
perempuan bernama hyorin. Saat ini aku sudah
mempunyai tunangan bernama lee donghae. Aku mencintainya melebihi apapun yang
ada didunia ini. Tahukah kalian siapa donghae oppa? Ya salah satu anggota super
junior, boyband international yang semua orang sudah mengetahuinya. Hubunganku
dengan donghae oppa bisa dibilang backstreet karena hanya segelintir orang saja
yang mengetahuinya. Sebenarnya donghae oppa melarangku untuk bekerja karena toh
tiap bulannya donghae oppa selalu mengirimiku uang walau aku sudah melarangnya.
“kau kan aku kirimi uang dan appamu juga mempunyai perusahaan besar, untuk apa
kau bekerja chagiya?” itulah yang donghae oppa sering kataka padaku. Adikku pun
sering menyatakan hal yang sama, tetapi tidak dengan appa. Appa ingin anak
perempuannya mandiri dan tidak mengandalkan harta orang tuanya. Eomma pun
sependapat dengan appa maka dari itu aku bekerja di restaurant “super yadong”
ini. Member super junior itu bisa dibilang keluarga keduaku, mereka
menyayangiku seperti adik mereka sendiri. Aku sering datang ke dorm mereka
apabila aku libur kerja, tetapi beberapa bulan terakhir aku tidak sempat
kunjung ke dorm mereka karena mereka sedang melaksanakan world tour. Aku pun
jadi jarang bertemu tunanganku, tetapi tidak dengan komunikasi kami. Donghae
oppa sering meneleponku disaat senggangnya itupun mencuri-curi waktu. Begitu
juga aku, aku selalu menelepon oppa apabila oppa mengabariku ia sedang tidak
sibuk. Siang ini oppa berjanji akan meneleponku, aku sedang makan siang dengan
sahabatku, habyung. *der der der* “yeoboseo oppa” kataku halus “yeoboseo
chagiya, apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu” kata oppa manis. “sangat baik
oppa, bagaimana denganmu? Aku juga merindukanmu oppa, cepatlah kembali” pintaku
pada oppa. “aku? Ya seperti kau tau, letih sekali. Minggu depan aku akan pulang
dari paris chagiya, aku harap kau bisa menjemputku dibandara” kata oppa “yaa
lama sekali, kita sudah hampir dua minggu tidak berjumpa oppa, minggu depan?
Aku usahakan akan menjemputmu oppa” sambungku “ya mau diapakan, inilah resiko
kau menjadi tunanganku anna, kau sudah bosan?” tanya oppa “ani, siapa bilang
aku bosan? Tidak sama sekali oppa” kataku lembut “saranghaeyo lee anna” kata
oppa lembut “nado saranghaeyo lee donghae.” Jawabku halus “yasudah, nanti malam
aku akan meneleponmu lagi, jaga dirimu baik-baik anna, annyeong” kata oppa dan
memutuskan telepon. Setelah oppa meneleponku aku lekas kembali kerestaurant
untuk melanjutkan pekerjaanku, dan aku merasakan ada semangat baru setelah
mendengar suara donghae oppa.
*anna pov end*
*donghae pov*
Aku tutup telepon tunanganku,
walau sebenarnya aku masih ingin mendengar suara lembutnya. Suara dimana aku
mendengarnya aku merasakan ada suatu yang bergelora didadaku. Dia semangatku
dan segalanya buatku. Dia seperti narkoba bagiku, penyemangat pribadi
ditengah-tengah kesibukan yang tidak ada hentinya ini. Aku ingin sekali
melamarnya dan aku ingin dia menjadi istriku sesegera mungkin. “ya donghae! Kau
melamun! Kau merindukannya ya?” tanya si monyet eunhyuk “ya aku sangat
merindukannya, sudah hampir dua minggu kami tidak bertemu, kau kan tau sendiri”
jawabku lesu “temuilah hae, aku yakin dia juga sangat merindukanmu” sahut
eunhyuk “ya mau sih, tapi kan konser di paris ini belum selesai, begitu selesai
aku akan menghabiskan satu hari penuh bersamanya” kataku sedikit bersemangat mengingat
dia akan menjemputku dibandara. Ketika aku merindukannya aku hanya mengingat
masa-masa pertama kali bertemu, waktu itu aku sedang berjalan-jalan
mengelilingi indahnya seoul malam hari dengan perlengkapan serba hitam dan
tidak lupa masker dan topi yang menutup hampir seluruh wajahku agar tidak ada
yang mengetahui siapa aku.
*flash back*
*author pov*
Ketika itu donghae
sedang berjalan-jalan dimalam hari dan bertemu dengan seorang yeoja dan
tiba-tiba yeoja itu menabraknya dan mereka berdua jatuh tersungkur “mianhae, jeongmal mianhae, aku tidak sengaja”
ucap anna halus sambil membungkuk “ne,
gwenchanayo? Siapa namamu?” tanya donghae “ne, gwenchana. Lee anna imnida”
jawab anna sambil membungkuk. “oh, donghae imnida” jawab donghae, sontak
membuat mata anna membulat sempurna
ketika dia menyadari siapa donghae “sstt kau jangan teriak ya, ya aku donghae,
lee donghae super junior. Aku mohon jangan kaget” ucap donghae pelan “ne oppa, sedang apa kau malam-malam
seperti ini berjalan sendirian?” tanya anna sambil mengusap air matanya, karena
anna habis menangis dan maka dari itu anna menabrak donghae yang sedang
berjalan. “ah aku hanya ingin
berjalan-jalan saja. Dan kau? Kau sendiri sedang apa? Seorang yeoja berjalan
kaki sendirian ditengah malam seperti ini dan, menangis?” tanya donghae pelan “aku
tidak menangis oppa” jawab anna malu. “kau berbohong, lihat kantung matamu itu
besar dan matamu itu merah, masih tidak mau mengakui kau menangis?” tanya
donghae lagi “ya oppa, memang aku habis menangis, apa peduli mu oppa?” tanya
anna ketus “ah kau ini bisa dibilang yeoja jutek, aku bersedia menjadi teman
ceritamu malam ini” kata donghae manis. “oppa? Kau hem, menyesal aku berlaku
jutek tadi, kau ini begitu baik ya ternyata” katanya malu “hahaha sudahlah, ayo
temani aku ngopi dikona beans, kau mau?” tawar donghae pada anna “dengan senang
hati oppa” jawabnya lalu tersenyum. Donghae mengajak anna untuk mengobrol di
kona beans, restaurant milik beberapa anggota super junior. Karena lokasi kona
beans dengan tempat mereka sekarang tidak begitu jauh mereka memutuskan untuk
berjalan kaki. Sepanjang perjalanan tidak ada topic apapun antara donghae dan
anna. Sesampainya dikona beans donghae memesan tempat duduk yang sedikit jauh
agar tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan mereka, untungnya pula itu
sudah malam jadi kona beans sudah sepi “kau mau pesan apa anna? Biar aku yang
bayar nanti” kata donghae menawarkan “cokelat hangat saja oppa” kata anna
lembut “baiklah, tunggu sebentar” kata donghae lalu meninggalkan anna untuk
memesan. Tak lama kemudian donghae sudah kembali dengan membawa secangkir
cappuccino hangat dan cokelat hangat untuk mereka berdua. “oppa, lepaslah
jaket, masker, kacamata dan topimu itu, kau menyeramkan” pinta anna pada
donghae “ah iya aku lupa” kata donghae lalu melepas atribut yang anna
sampaikan. “oppa, kau pucat!” kata anna terkejut begitu donghae melepas
maskernya dan terlihat bahwa donghae terlihat pucat dan kantung matanya yang
cukup besar itu. “ah masa? Aku memang sedang tidak enak badan. Ah ayo ceritakan
masalahmu anna, mengapa kau menangis tadi?” tanya donghae mengalihkan
pembicaraan “aku ya sedang ada masalah dengan kedua orangtua ku, tetapi aku
rasa sudah membaik hanya saja aku sedih jika mengingat itu” kata anna lesu
“wae? Kalau sudah membaik mengapa kau masih menangisinya? Itu akan menyiksa
batinmu anna” kata donghae lembut dan menatap mata anna “oppa, jangan menatapku
seperti itu, tatapanmu mematikan” kata anna malu “hahaha kau yeoja keseribu
yang menyatakan hal itu. aku pucat saja kau tersipu malu seperti itu, bagaimana
kau bertemu denganku disaat aku sehat dan tampan? Mungkin kau akan pingsan”
kata donghae panjang. “ya oppa! Kau narsis” kata anna pada donghae. Obrolan
mereka bertambah seru semakin malam. Sampai pada akhirnya seorang pelayan
memberitahu mereka bahwa kona beans akan segera tutup. Mereka berdua keluar
dari kona beans bersamaan tetapi karena waktu sudah sangat malam donghae tidak
menggunakan maskernya. Mereka berdua terus berjalan-jalan menyusuri indahnya
seoul dimalam hari. Sialnya, hujan deras mengguyur seoul seketika tanpa adanya
gerimis. Donghae dan anna terguyur hujan yang sangat lebat. Mereka berteduh
disalah satu halte bus. Anna melirik donghae yang sedang mengigil kedinginan,
anna menyadari bahwa donghae memang sedang dalam keadaan tidak sehat. “oppa!
Oppa! Sadarlah oppa!” kata anna menggoyangkan badan donghae karena donghae
pingsan seketika. Anna panik tidak karuan karena anna bingung harus berbuat
apa. Karena anna bingung harus berbuat apa dan tidak tahu dimana lokasi dorm
super junior dan hari sudah larut malam, anna memanggil taksi dan meminta
bantuan pada supir taksi membopong donghae masuk ketaksi dan membawanya pulang kerumah. Didalam taksi
anna mencoba menyentuh kening donghae “panas sekali, pak, tolong dipercepat”
kata anna kepada supir taksi setelah
menyentuh kening donghae. Sesampainya
dirumah eomma anna terkejut dengan kedatangan anna dan donghae “ya anna! Siapa
dia? Beruntung appa sedang tidak dirumah” kata eomma anna pada anna “dia aduh
nanti saja akan aku jelaskan eomma, panjang ceritanya” kata anna pada eommanya.
Anna segera memanggil salah satu pesuruh dirumahnya untuk menggantikan pakaian
donghae. Setelah donghae berganti pakaian dan anna juga sudah berganti pakaian,
anna lekas mengompres kening donghae agar suhu badan donghae menurun. Dengan
sangat teliti dan sabar anna mengompres donghae sampai hampir pagi dan anna pun
tertidur disebelah donghae. Pagi harinya anna terbangun karena cahaya matahari
masuk menyeruak kamar tamunya itu yang sedang dipakai donghae. “belum bangun
rupanya, aku masakkan bubur dulu saja kalau begitu” ucap anna pelan. Anna lekas
memasakkan bubur untuk donghae. Sekembalinya anna kekamar dan sudah mendapati
donghae terbangun dan masih di tempat tidur. “ya oppa, selamat pagi. Sudah
baikkan belum?” tanya anna lembut “pagi, ya anna, aku dimana?” tanya donghae
“dirumahku, kau pingsan semalam, karena aku tidak tahu dimana lokasi dorm mu ya
aku bawa saja kerumahku. Ini, dimakan oppa, agar kau lekas sembuh” kata anna
menyodorkan semangkuk bubur pada donghae. “aku masih belum sanggup makan
sendiri, suapi aku” pinta donghae pada anna “yaaaaaaa manja sekali kau, ah
baiklah” kata anna pada donghae. Anna menyuapi donghae dengan sabar dan lembut.
*der der der* “bunyi ponselmu oppa, cepat angkat” kata anna “kau saja yang
angkat, kepalaku pusing” kata donghae sambil memegang kepalanya “yeoboseo” ucap
anna kembut “yeoboseo. Yeoja? Siapa kau? Dimana donghae? Ini eunhyuk!” ucap
eunhyuk “ya! Tidak usah marah-marah. Aku lee anna, donghae oppa semalam pingsan
dan sekarang berada dirumahku, kalau mau, jemputlah kesini” kata anna. “ah ne
ne aku akan segera kesana, kirimkan aku alamatmu” ucap eunhyuk. “baiklah” ucap
anna singkat lalu menutup telepon itu. “eunhyuk ya?” tanya donghae “ya, kau
benar. Ternyata kalian benar-benar couple ya, ikatan batin kalian cukup kuat”
ucap anna sambil menyuapi donghae. “karena kami sudah bersama-sama sejak lama”
kata donghae “baiklah, cepat kirimkan pesan pada eunhyuk alamat ini, aku ke
dapur sebentar” ucap anna meninggalkan donghae dan kartu namanya. Tidak lama
anna kembali kekamar itu, anna tidak mendapatkan donghae ada dimana-mana “oppa!
Donghae oppa! Kau ada dimana aaaaaaaaa” teriak anna “hei tidak perlu berteriak,
aku disini” ucap donghae keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk “ya
oppa! Malu lah! Cepat pakai pakaian!” kata anna menutup kedua matanya. “mana
bajunya?” tanya donghae “itu dilemari, pilih saja sesukamu, panggil aku jika
sudah selesai” kata anna lalu keluar dari kamar “anna sudah selesai nih” teriak
donghae dari dalam kamar. “katanya kau masih pusing tiba-tiba sudah mandi saja
hem, kau berbohong” kata anna ketus “berkat bubur buatanmu aku merasa sehat,
terima kasih saeng” kata donghae lembut pada anna “jadilah sahabatku, ini nomor
ponselku, hubungi aku kapanpun kau butuh aku” kata donghae memberikan kartu
namanya “ya baiklah, dan hem kartu namaku tadi dijaga baik-baik ya oppa. Dan
hem, pagi ini kau terlihat begitu tampan oppa” kata anna tersipu malu. “yahaha
wajahmu memerah anna, kau pun pagi ini terlihat cantik, tidak seperti semalam,
kau terlihat kusut seperti benang” kata donghae sambil mencubit pipi anna “aw
appo oppa” kata anna mengusap pipinya yang memerah itu. *tin tin tin* suara
klakson mobil eunhyuk “ya! Monyetmu sudah datang oppa” kata anna menoleh kearah
jendela “ah cepat sekali, padahal aku masih ingin disini” dengus donghae sebal
“kemarilah kapanpun oppa” kata anna senyum pada donghae. “ayo cepat turun oppa,
kasihan eunhyuk oppa menunggumu” ajak anna kepada donghae. Kemudian anna mulai
meninggalkan kamar tamunya itu disusul dengan donghae. “kemana orangtua dan
keluargamu yang lainnya anna?” tanya donghae kebingungan karena tidak melihat
satupun anggota keluarga anna. “appa sedang keluar kota, eomma sedang mengurus
butiknya, adik perempuanku sekolah” jelas anna pada donghae “oh pantas saja aku
hanya melihat pekerjamu dari tadi” sambung donghae. “ya akhirnya kalian keluar
juga” kata eunhyuk kesal. “mianhae oppa. Lee anna imnida” sapa anna pada
eunhyuk. “ne, eunhyuk imnida. Bagaimana kalian bisa bertemu dan bagaimana
donghae bisa pingsan?” tanya eunhyuk penasaran. “nanti aku jelaskan dimobil
hyuk. Anna, aku pamit dulu. Maaf sekali sudah merepotkanmu. Baju ini akan
segera kukembalikan via paket. Annyeong anna. Khamshamnida” kata donghae lalu
membungkuk pada anna. “ne oppa. Cheonmaneyo. Hati-hati dijalan” kata anna pada
donghae dan eunhyuk. Dua namja tampan itu pun masuk kedalam mobil dan lekas
meninggalkan rumah anna.
*author pov end*
*flashback end*
*donghae pov*
“yaaaaaa aku tambah
merindukannyaaaaaaaaaa” teriakku kesal sambil mengecup foto anna pada layar
ponselku. Seandainya saja aku diperbolehkan memberitahu ELF bahwa aku sudah
mempunyai tunangan. “hyuk, kalau aku memberitahu aku sudah punya tunangan, apa
fans akan marah dan meninggalkanku hyuk?” tanyaku pada eunhyuk. “hem, yang
pasti, pertama mereka akan kesal dan mungkin marah hae. Terbukti ketika heechul
hyung bilang dia mengagumi sohee, padahal hanya mengagumi petals sudah
mengamuk. Apalagi kalau kau bilang sudah punya tunangan. Anna pasti akan
dihajar masa hae” jelas eunhyuk panjang lebar. “kau betul juga, berarti aku
harus menahan ini sampai kontrak habis hyuk? Aaaaaaa lama sekali” keluhku pada
eunhyuk. “ya resiko kita lah, dan intinya juga resikomu jatuh cinta pada anna”
kata eunhyuk tetap matanya pada layar laptopnya dengan tontonan tidak wajar
itu. “dasar yadong! Tumben jawabanmu benar ya hyuk, ah gomawo” kataku pada
eunhyuk “hem, cheonma” jawab hyuk singkat. Aku peluk guling yang ada
dihadapanku. Aku sangat merindukan tunanganku itu.
Satu minggu
kemudian…………..
Ya akhirnya tiba juga
hari ini, aku akan kembali kekorea! Aku rogoh ponselku lalu aku ketik pesan
singkat untuk anna “chagiya, aku hari ini pulang! Jemput aku besok pukul 3 sore
ya. Saranghaeyo chagiya”. Tidak lama kemudian anna membalas “ne oppa, sampai
berjumpa besok. Nado saranghaeyo oppa” kata anna. Senang sekali rasanya, ingin
cepat-cepat besok untuk segera bertemu tunanganku yang tidak ada duanya itu.
*donghae pov end*
*anna pov*
Kyaaa akhirnya
donghae mengabariku bahwa hari ini dia akan kembali kekorea dan besok aku akan
menjemputnya di bandara. Aku segera menemui atasanku untuk memberitahunya bahwa
besok aku akan meminta izin pulang lebih awal. “permisi tuan, aku ingin meminta
izin besok pulang lebih awal. Karena aku harus membawa ibuku kerumah sakit”
izinku pada atasanku. Ya aku harus berbohong karena memang hubunganku dengan
donghae oppa kan hubungan diam-diam. “ya, memangnya harus kau anna?” tanya
atasanku. “ya tuan, karena adik dan ayahku sedang diluar kota” kataku sesantai
mungkin. “oh baiklah, aku membermu izin kali ini. Kau boleh keluar sekarang”
kata atasanku. “terima kasih tuan, permisi. Maaf telah mengganggu” ucapku
lembut sembari menutup ruangan atasanku. “yaa akhirnya dapat izin juga” ucapku
lega dalam hati. Semangatku menjadi bergelora mengingat besok tunanganku yang
paling tampan itu akan kembali dan aku akan segera bertemunya besok. Tanpa
disadari waktu sudah menunjukan jam pulang kerja. Dengan tidak sabar aku
langsung pulang dan lekas mandi. “kau terlihat begitu bahagia eonnie” tanya
hyorin padaku. “ne, besok tunanganku pulang dan aku akan menjemputnya” kataku
bahagia. “wah chukkae, akhirnya setelah hampir 2 minggu kau akan bertemu
dengannya ya eonnie” kata hyorin polos. Dibalik kata “hampir 2 minggu tidak
bertemu” aku kembali merasakan sesuatu yang pilu. Ya dua minggu aku tidak
bertatap muka dengan donghae oppa. Jika kau tau rasanya perih ya memang perih
menahan semua ini. Dari mulai rindu dan tertekan karena hubungan kami yang
diam-diam ini , sampai rasa perih akan dibawa kemana hubunganku dengan donghae
oppa. Makan malam kami menjadi sunyi seketika setelah kalimat hyorin tadi.
Eomma dan appa sepertinya mengetahui dan mengerti apa yang aku rasakan saat
ini. Nafsu makanku lenyap seketika. Hati terasa sesak dan seperti tidak ada
oksigen yang dapat kuhirup diruangan ini. Aku cepat-cepat menyelesaikan makan
malamku dan langsung masuk kekamarku. Aku menangis sejadi-jadinya. Tidak lama
kemudian eomma sudah duduk disebelahku. “eomma mengerti apa yang kau rasakan
anna. Tanyakanlah padanya tentang hubungan ini” kata eomma memelukku. “ne
eomma, terima kasih sudah mengerti aku. Aku belum berani dan belum siap
mengatakan apapun pada donghae oppa” kataku lesu. “ya sudah, eomma hanya khawatir
pada hubungan kalian. Eomma sangat mengerti betapa tertekannya dirimu dengan
hubunganmu. Tetapi ini sudah jalan hidupmu, kau yang memilih untuk berhubungan
dengannya. Jadi sudah seharusnya kau tahu resikonya anna. Eomma dan appa akan
selalu mendukungmu sepenuhnya” kata eomma panjang. “ne eomma, terima kasih. Aku
lelah, aku akan pergi tidur” kataku lalu berbaring. “baiklah, tidur yang
nyenyak anna. Saranghaeyo” kata eomma lalu menutup pintu. “nado eomma” kataku
pelan nyaris tidak terdengar. Air mataku tak kunjung berhenti mengalir setelah
eomma menutup pintu kamar. Benar juga apa yang dikatakan eomma. Aku harus
menanyakan hal ini. Mau sampai kapan aku dan donghae oppa menutup-nutupi
hubungan kami. Mataku tak kunjung lelah menangis. Tak ada kantuk menyerang sama
sekali. Semakin larut justru mataku semakin terjaga. Tiba-tiba pandanganku
terarah pada meja rias dan meja kerjaku. Disana tersusun rapih foto-fotoku dan
donghae oppa. Sebagian besar foto itu diambil didorm super junior, dan rumahku.
Aku pandangi wajah kami berdua disetiap foto. Jelas tergurat wajah letih
donghae oppa yang ia tutupi dengan senyum tulusnya. Ada satu foto yang menjadi favoritku selama
ini. Dimana donghae oppa melakukan backhug padaku. Difoto itu jelas sekali
wajah bahagia donghae oppa. Terlihat dari senyumnya yang menawan dan bahasa
tubuhnya ketika itu. sesungguhnya ketika foto itu diambil aku sangat gugup
karena eunhyuk oppa lah yang mengambil foto itu. tanpa malu donghae oppa
tiba-tiba merangkulku dari belakang dan meletakkan dagunya dibahuku. Bulu
kudukku berdiri seketika. Ya itu foto favoritku saat ini. Air mataku semakin
deras mengalir saat aku membaca surat cinta dari donghae oppa yang aku
bingkaikan dan aku pajang didinding kamarku, isi surat itu adalah”
Cintaku, Lee Anna….
Jujur aku katakan,
saat pertama kali aku bertemu denganmu dimalam itu, aku yakin bahwa kau adalah
calon pasangan hidupku. Dan itu terwujud ketika kau menyatakan bahwa kau juga
mencintaiku setelah aku menyatakan cinta padamu. Aku mencintaimu melebihi
apapun didunia ini. Aku meminta maaf karena hanya ada satu yang tidak bisa aku
wujudkan padamu saat ini yaitu menyembunyikan kisah cinta kita dari siapapun.
Sungguh, aku ingin memberitahu setiap orang bahwa hatiku ini hanya milikmu
seorang. Memang aku mencintai ayah, ibu, donghwa, super junior, elf dan fishy.
Tapi dibalik rasa cintaku pada mereka, hanya kau yang mampu membutakan seluruh
isi hatiku. Kau lah matahariku, semangatku, hidupku dan segalanya bagiku.
Janganlah pernah berubah dari Lee Anna yang aku kenal saat ini. Aku tidak tahu
bagaimana nanti aku menjalani hidupku tanpa dukungan / sosok dirimu
disampingku. Anna, jadilah kekasihku, tunanganku, istriku, dan kelak menjadi
ibu dari anak-anakku. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku dengan dirimu. Aku
berjanji tidak akan membuatmu menunggu begitu lama menantiku untuk
mendampingimu. Tetapi jika aku ingkar, ingatkanlah aku bahwa aku salah. Anna,
aku mohon teramat sangat padamu satu hal. Cintailah aku sebagaimana aku
mencintaimu. Anna, tak ada yang bisa aku jelaskan lagi padamu lagi selain satu
kalimat terakhir ini, SARANGHAEYO LEE ANNA.
Itulah surat yang
ditulis donghae oppa beberapa bulan lalu. Ya aku sudah tidak dapat menangis
lagi saat ini. Mungkin air mataku sudah terkuras habis. Aku lirik jam dinding
ku, sudah pukul 3 pagi. Aku lekas tidur karena besok pagi aku masih harus
bekerja dan kemudian menjemput donghae oppa.
Keesokan harinya………..
“tuan, saya permisi
dulu ya, sesuai kemarin. Terimakasih, permisi” ucapku pada atasanku. “ne anna,
hati-hati dijalan, salam untuk eomma mu” kata atasanku. Aku keluar dari
ruangannya dan lekas keruang ganti karyawan untuk berganti seragam. Kali ini
aku membawa mobil sendiri, karena akses bus dari tempat aku bekerja kebandara
cukup sulit, jadi aku putuskan untuk membawa mobil. Aku berpakaian seperti yang
biasa donghae oppa lakukan. Ya seperti mata-mata, semuanya serba tertutup dan
serba hitam. Takut ada paparazzi yang mengikutiku, mereka toh tidak akan tahu
siapa aku. Donghae oppa bilang akan landing dan tiba dikorea tepat pukul 3. Jam
1 siang aku sudah pamit dan jam 2 lewat 15 menit aku sudah tiba dibandara. Aku
menghubungi tim SM yang juga datang menjemput super junior. “yeoboseo ahjussi,
ne, ini anna. Dimana kau? Aku diminta donghae oppa untuk menjemputnya juga”
kataku pada kwon ahjussi. “anna aku di terminal c, cepat! Aku akan segera
masuk!” kata ahjussi. “ne ahjussi, aku sudah dekat terminal c, tunggu aku”
kataku mematikan ponsel lalu berlalu ketempat yang dimaksud kwon ahjussi tadi.
Dari jarak 15meter ahjussi sudah melambaikan tangan kearahku aku mempercepat
langkahku. “ya kau lama sekali” kata ahjussi “ya ahjussi, aku sudah berlari
sekuat tenaga kau tahu?” keluhku pada ahjussi yang sudah aku anggap saudaraku
sendiri. “hahaha aku hanya bergurau anna, ayo cepat masuk. Mereka sampai kurang
dari 30menit lagi” kata kwon ahjussi mengajakku masuk. “ne, kajja” kataku masih
mengatur nafasku. Aku melihat ke sekeliling, banyak sekali ELF yang menyambut
kepulangan super junior. Tidak sedikit banner-banner yang aku baca yang
rata-rata bertuliskan “kami merindukan kalian oppadeul” yah, akupun sama
merindukan mereka, batinku. Aku menunggu kedatangan donghae oppa sambil
mendengarkan musik-musik instrument dari lagu-lagu super junior. “anna, mereka
sudah sampai” kata kwon ahjussi menyenggol lenganku. “ah akhirnya” kataku
melepas earphone dan meletakkan ipodku kedalam tas. Dari setibanya aku
dibandara, tidak sedetikpun aku melepas atributku. Dibandara cukup dingin, tapi
tetap saja aku merasakan hangat karena atribut yang sangat memberatkan tubuhku
ini. “donghae menunggumu” kata kwon ahjussi padaku didepan pintu keluar dari
gate kedatangan mereka. Jantungku berdegup dengan cepat, akupun bingung mengapa
hanya akan bertemu dengan tunanganku sendiri aku gugup. “ya
chagiyaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak donghae oppa padaku. “oppa” kataku singkat.
Bagaimana bisa donghae oppa mengenaliku dengan pakaian seperti ini? Wajahku
saja tidak terlihat sama sekali. Dengan secepat kilat donghae oppa tiba-tiba
sudah memelukku dengan eratnya, sampai aku merasa sesak nafas dalam pelukannya.
“o oppa, a aku sesak” ucapku terbata. “ah mianhae, aku sangat merindukanmu”
kata oppa melepaskan pelukannya. “kau dapat mengenaliku?” tanyaku polos. “dari
jarak 10meter saja aku sudah bisa mencium aroma tubuhmu chagiya” ucap oppa lalu
tersenyum, ya senyuman mematikannya. “ah oppa, kau membuatku malu” ucapku lalu
menunduk, mungkin jika aku tidak memakai masker oppa akan menertawaiku karena
wajahku sudah merah dengan ucapannya. “akhirnya kalian bertemu, aku bosan
mendengar curahan hati donghae setiap malam anna” ucap eunhyuk oppa. “ahahaha
oppa, maklumilah dia oppa” ucapku pada hyukppa. “ya aku mengerti pasangan
seperti kalian” kata hyukppa sibuk dengan koper-koper miliknya. “kwon ahjussi,
aku akan pulang bersama anna saja” kata donghae oppa pada kwon ahjussi. “oh
yasudah, terserah kau. Aku akan kirimkan pesan tentang jadwalmu selanjutnya”
kata kwon ahjussi. “kau bawa mobil kan pasti?” tanya donghae oppa “ne, kan
akses kesini sulit kalau nak bus” ucapku “yasudah, aku berganti pakaian dulu,
sebagian elf sudah melihatku dengan pakaian ini. Tunggu sebentar” kata donghae
oppa lalu masuk kesalah satu toilet untuk berganti pakaian. Selang 5 menit oppa
sudah berganti pakaian, aku saja ragu dia ini donghae oppa atau bukan. Donghae
oppa meminta salah satu dari dancer pribadinya untuk berpura-pura menjadi
dirinya lalu donghae oppa pulang bersamaku. Aku dan donghae oppa keluar lebih
dulu dari rombongan. Kami melangkahkan kaki kami lebih cepat dari biasanya.
Sebagian elf berucap yang saru aku dengar “ah itu donghae oppa bukan?” “bukan,
donghae oppa tidak berpakaian seperti itu, lagipula donghae oppa tidak mungkin
berjalan sendiri” ya syukurlah mereka tidak menyadari siapa kami. Sesampainya
diparkiran donghae oppa meminta ijin untuk menyetir, aku tidak mengijinkannya
karena dia pasti lelah setelah penerbangan yang melelahkan itu. akhirnya aku
mengalah saja demi donghae oppa. Diperjalanan aku mulai memereteli satu per
satu atributku ini, dimulai dari masker, kacamata, topi, dan juga jaketku yang
besar dan berat ini. Aku berganti dari boots berhak tinggi dengan sepatu tanpa
hak. “ah kakiku mau copot rasanya” keluhku. “wae chagiya?” tadi aku berlari
menyusul kwon ahjussi dengan sepatu ini” ucapku lesu. “ahahaha, terima kasih
sudah menjemputku chagiya” ucap donghae oppa sambil mengusap lembut kepalaku
“ne oppa” ucapku singkat. “aaaaaaaaa aku sangat merindukanmu” teriak donghae
oppa “ya oppa! Kau bisa membuatku tuli lah” gerutuku pada donghae oppa “kau
merindukanku tidak?” tanya oppa “haruskah aku menjawabnya oppa?” tanyaku lagi
“ya! Jangan mempermainkanku anna” dengus oppa “ya jelas aku merindukanmu! Masih
saja kau bertanya. Kalau aku tidak merindukanmu, untuk apa aku menjemputmu?”
tanyaku lagi “ah chagiya, sekali lagi terima kasih. Eh dimana cincin tunangan
kita? Kau tidak memakainya?” tanya oppa “kau pun tidak memakainya oppa” jawabku
“ah kau ini. Aku merubahnya untuk dijadikan kalung, lihat ini” kata oppa
menunjukkan cincin tunangan kami yang ia jadikan liontin “ah sama kalau gitu
oppa, aku juga, lihat” tunjukku pada oppa “ah bagaimana bisa? Kita jodoh anna!”
seru oppa semangat. “ne oppa, ah bagaimana diparis?” tanyaku pada oppa “aku
mempunyai hadiah untukmu” kata donghae oppa lalu menepikan mobil. “apa oppa?”
tanyaku penasaran “nanti kau akan tahu” ucapnya lalu mengambil sesuatu dari
saku jaketnya. “ini, kau suka?” tanya oppa. Donghae oppa mengeluarkan sebuah
kotak dan membukanya. Aku terperangah melihat apa yang dia berikan kepadaku.
Sebuah kalung berlian dengan bandul hati terbuat dari berlian yang dibentuk dan
disekelilingnya bertabur permata. Aku tidak dapat berkata sepatah katapun
ketika aku melihatnya. Aku menutup bibirku dengan kedua tanganku karena
terkejut dengan apa yang aku lihat. Tanpa aku sadari air mata sudah menetes
dari ujung kedua mataku. “kau menangis? Kau tidak menyukainya?” tanya donghae
oppa bingung dan senyum manisnya luntur seketika. Aku masih tidak bisa
menggerakan tubuhku. Terbujur kaku, ya tubuhku terbujur kaku. Aku menggelengkan
kepalaku. “kalau kau suka mengapa kau menangis? Kau menyukainya tidak?” tanya
donghae oppa lagi. “a aku, aku sungguh menyukainya oppa” kataku gugup. Reflek
aku langsung memeluk donghae oppa. Dia sepertinya terkejut dengan apa yang ku
lakukan. Dia meletakkan kotak itu di dashboard mobilku dan menyambut pelukanku.
Ini menjadi terbalik karena aku merasakan bukan aku yang memeluk donghae oppa
melainkan aku dipeluk donghae oppa. “khamsahamnida oppa” kataku menahan nangis.
“ne chagiya, jangan kau tahan airmatamu itu, keluarkanlah. Ah aku sangat
merindukanmu, aku rindu memelukmu seperti ini” kata donghae oppa sambil
mengusap-usap kepalaku. Tangisanku semakin menjadi setelah mendengar apa yang
donghae oppa katakan. Air mataku tumpah dibahu donghae oppa. Donghae oppa tidak
kunjung melepaskan pelukannya, mengendurkannya saja tidak. Aku merasakan
kebahagiaan tersendiri, kebahagiaan yang tidak aku rasakan 1bulan terakhir ini.
Ya dipeluk donghae oppa adalah apa yang sangat aku rindukan darinya. Aku
berniat melepas pelukannya tetapi tiba-tiba donghae oppa berucap “jangan,
jangan kau melepas pelukan ini anna. Aku mohon, tetaplah seperti ini”. Yang
tadinya aku berniat melepas pelukannya justru aku semakin mempererat pelukan
kami. “oppa, saranghaeyo” ucapku sambil terus menangis dibahunya “nado chagiya.
Nado saranghaeyo. Aku mencintaimu melebihi yang kau tahu” ucap donghae oppa.
Aku merasakan kehangatan menjalar keseluruh tubuhku. Yang tadinya aku merasa
lelah dengan boots heels yang aku pakai tadi, tiba-tiba saja rasa lelah itu
lenyap entah kemana. “oppa, mau sampai kapan kita seperti ini?” tanyaku karena
aku perkirakan hampir 10menit aku dan donghae oppa berpelukan. “ah ne, sekarang
kita mau kemana?” tanya donghae oppa seraya melepas pelukan kami. “ah matamu
sembab anna” kata donghae oppa terkejut dengan mataku. “ah biar saja oppa,
nanti akan berangsur pulih”. *der der der* getar ponselku, ada pesan singkat
dari eomma yang berisi “anna, eomma appa dan hyorin harus pergi ke London malam
ini juga, rumah sudah kosong, maaf eomma memberitahu dadakan seperti ini. Ada
masalah dengan kantor cabang appa disana. Salam untuk donghae. Saranghae”. “ada
apa?” tanya donghae oppa “eomma appa dan hyorin pergi kelondon malam ini. Rumah
kosong, ada masalah dengan kantor cabang milik appa disana” ucapku menjelaskan
isi pesan dari eomma. “kalau gitu kita kerumahmu saja, kajja” kata donghae oppa
“terserah oppa saja” kataku pelan. Sesampainya dirumah donghae oppa langsung
masuk kamar yang dulu pertama kali dia pakai, ya waktu pertama kali kami jumpa.
“aku akan pakai kamar ini ya” kata donghae oppa. “silahkan, kau akan menginap?”
tanyaku “mungkin untuk malam ini iya” kata donghae merebahkan tubuhnya yang
terlihat sangat lelah itu ke ranjang. “kau istirahat dulu oppa, aku mau mandi
lalu akan kusiapkan makan malam” kataku lalu keluar dari kamar itu. aku masuk
kekamarku berbaring sebentar lalu aku lekas mandi dan berpakaian. Setelah
rapih kembali, aku pergi kedapur untuk memasakkan sesuatu untuk makan malam
kali ini. Aku memang tidak begitu pandai memasak. Setidaknya aku bisa lah
memasak makanan kesukaan donghae oppa, bulgogi. Setelah aku selesai masak
dengan dibantu sedikit oleh pekerja rumahku, aku lekas menyiapkan semuanya
dimeja makan dan langsung menghampiri donghae oppa. “donghae oppa, makanan
sudah siap” ucapku pelan dari depan kamarnya. “……………….” Tidak ada jawaban dari
donghae oppa “oppa, kau tidur? Aku masuk ya” ucapku lebih keras. “………………….”
Masih tidak ada jawaban. Aku putuskan untuk masuk kekamar itu, setidaknya kalau
donghae oppa tertidur aku bisa membangunkannya. “oppa, kau dimana?” tanyaku
karena tidak menemukan donghae oppa ditempat tidur dan juga kamar mandi. Aku
melihat pintu kearah balkon kamar ini terbuka “oppa kau disitu?” tanyaku sambil
menghampiri. Aku menemukan donghae oppa dibalkon kamar ini. Dia sedang berdiri
menghadap langit dengan berpegangan penyangga balkon. “oppa, makanan sudah
siap, kajja kita makan” kataku menyentuh pundak donghae oppa. Seketika oppa
membalikkan badan dan menarikku dalam dekapannya. Sekarang lagi-lagi oppa
memelukku dengan eratnya. Kali ini pelukannya ada pelukan paling erat yang
pernah aku rasakan dari donghae oppa. Sampai aku seperti sedikit sulit untuk
bernafas. Tapi aku tidak berencana untuk memberitahunya apalagi melepasnya.
Tanpa ragu aku juga melingkarkan kedua tanganku pada tubuhnya. “oppa…..” kataku
pelan “hmm, wae?” katanya juga pelan “kau tidak apa-apa?” tanyaku pada donghae
oppa. Aroma tubuhnya yang sangat khas memberikan ketenangan bagi pikiranku.
Aroma tubuh yang aku sangat rindukan 1bulan terakhir ini kini aku rasakan
kembali. “ne, gwenchana” katanya singkat. “ayo makan, nanti dingin masakannya,
aku membuatnya khusus untukmu” ajakku pada oppa “oh baiklah, ini belum selesai.
Kita akan lanjutkan ini setelah makan malam” kata donghae oppa seraya melepas
pelukannya. Dia menarik tanganku untuk segera turun kebawah. Satu pertanyaan
yang masih menggelayut dipikiranku saat ini adalah kalimat terakhir donghae
oppa “lanjutkan? Belum selesai? Apa?” tanyaku dalam hati. Aku tidak menggubris
pikiran itu. aku sekarang hanya konsen dengan donghae oppa yang sedang makan
dengan lahapnya. Makan malam kami tanpa obrolan apapun karena aku tidak mau
mengganggu donghae oppa yang sepertinya kelaparan itu. lucu sekali wajahnya
yang polos itu kalau sedang makan. Setelah selesai makan wajah donghae oppa
berubah serius. “oppa, wae? Kau terlihat tiba-tiba serius sekali” tanyaku
heran. “aku ingin menanyakan sesuatu, kau harus jawab jujur” kata donghae oppa
semakin serius. “aku tidak pernah tidak jujur denganmu oppa” kataku sambil
menuangkan air putih ke gelas donghae oppa. Kemudian donghae oppa minum dan
kemudian wajahnya berubah menjadi semakin serius. “anna, apa kau bosan denganku
seperti ini terus?” tanya donghae oppa mengejutkanku. Aku terpaku mendengar
pertanyaan itu. “mengapa oppa bertanya seperti itu?” tanyaku balik. “jangan
balik bertanya chagiya, jawablah dengan jujur” kata oppa seraya menggenggam
tanganku “em, a aku. Aku tidak pernah bosan oppa” jawabku gugup, aku tidak
berani menatap wajahnya langsung, aku terlalu gugup. 4tahun aku bersamanya baru
kali ini aku teramat sangat gugup padanya. “kau gugup, kau tidak menatap
mataku, kau berbohong. Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak bosan?” tanya
donghae oppa “kau tidak perlu melakukan apapun oppa” kataku masih tidak berani
menatap wajahnya “aku tahu kau bosan dengan hubungan ini. Aku mengerti
perasaanmu. Perasaan bosan berhubungan denganku dengan tidak adanya orang yang
mengetahui ini. 4 tahun kau memendam ini, aku tahu persis perasaanmu chagiya”
kata donghae oppa panjang “lah lalu aku harus bagaimana?” tanyaku, aku
memberanikan diri menatap wajahnya. “harusnya aku yang bertanya aku harus
berbuat apa? Aku tidak mungkin melepasmu, membiarkan kau pergi. Aku tidak
sanggup berpisah denganmu” kata donghae oppa dan genggaman tangannya semakin
mengerat. “aku tidak tahu, aku tidak merasakan hal yang kurang atau apapun pada
hubungan ini, jujur aku pernah merasa bosan, tetapi kau dan segala tentang kau
kembali membuat rasa bosan itu pergi entah kemana oppa” kataku panjang lebar.
“aku mempunyai 1 kabar baik” kata donghae oppa “apa?” tanyaku “aku sudah
meminta izin pada lee sooman untuk menikahimu” kata donghae oppa lalu tersenyum
manis padaku “m mwo? Apa? Izin? Lalu?” tanyaku kaget “ne, dia masih
mempertimbangkan, aku sudah merasakan kemanusiaan keluar darinya, aku meminta
izin untuk menikahimu secara ya kau tahu, diam-diam, tapi setidaknyakan
hubungan kita maju 1 langkah” kata donghae oppa memantapkan tatapannya padaku
“aku bingung, aku terkejut dan aku bahagia. Apa yang harus aku lakukan?”
tanyaku lagi “kita harus merayakannya” kata donghae oppa lalu berdiri dan
menghampiri satu set player dekat ruang TV “bisakah tinggalkan kami berdua
malam ini? Tidak akan terjadi apa-apa kok. Aku janji” ucap donghae oppa pada
semua pekerjaku. Pekerjaku langsung masuk kekamar masing-masing dan yang hanya
tersisa benar hanya aku dan donghae oppa. Donghae oppa terlihat sibuk dengan
cd-cd koleksi keluargaku, pilihannya jatuh pada koleksi lagu instrument
milikku, dia tau bahwa aku menyukai music instrument, di tekannya tombol play
pada cd player itu. mulailah mengalun lagu instrument pertama yaitu lagu first
love milik donghae oppa. Donghae oppa menghampiriku dan menjulurkan tangannya
pdaku, tanpa malu aku menyambut juluran tangannya itu. aku tidak mengetahui apa
yang akan donghae oppa lakukan, aku hanya mengikuti instruksi darinya saja.
Donghae oppa menarik tanganku dan meletakkannya dibahunya, dia meletakkan
tangannya dipinggangku. Sepertinya donghae oppa ingin mengajakku berdansa malam
ini. “aku tidak bisa” ucapku gugup “ikuti saja iramanya chagiya, kau pasti
bisa” kata donghae oppa lembut. Irama lagu first love mengalun begitu lembut
dan seirama dengan langkah kami berdua. Tidak ada jarak antara aku dan donghae
oppa. Wajah kamipun hanya berjarak kurang lebih 10cm. aku bahkan bisa merasakan
nafas donghae oppa pada wajahku. Begitu lagu first love berhenti lagu
berikutnya yaitu beautiful yang juga dinyayikan donghae oppa. Donghae oppa
meletakkan keningnya pada keningku, jarak wajah kami semakin dekat, hanya
beberapa cm saja. Ini adalah lagu favoritku, lagu yang terbaik yang pernah aku
dengar. Donghae oppa mulai menyanyikan sedikit bait dari lagu itu, aku hanya
bisa tersenyum mendengar suaranya yang sangat indah itu, nafasnya yang wangi,
aroma tubuhnya yang khas dan dapat menenangkan fikiranku yang sempat runyam
tadi. Semuanya seperti sangat sempurna malam ini. “you’re like a queen, I just
can’t be without you girl” ucap donghae oppa lembut. Dan selang beberapa detik
kemudian donghae oppa mengecup keningku lembut. Aku menutup mataku, menikmati
lembutnya bbir donghae oppa dikeningku. Sudah lama juga donghae oppa tidak
mengecup keningku, lebih lama dari dia tidak memelukku. “saranghaeyo chagiya”
ucap donghae oppa lembut “nado saranghae oppa” ucapku tak kalah lembut. Kami
terus berdansa hingga larut malam, aku melirik jam dinding sudah hampir pukul 1
malam. “oppa, kau tidak mengantuk? Aku mengantuk” ucapku sambil mengucek mataku
karena rasa kantuk menyerangku. “ah nado, kajja kita tidur” ucap donghae oppa.
Donghae oppa menggandengku masuk kekamarnya, aku bingung. “oppa? Kamarku disebelah”
ucapku bingung “ah iya memang kenapa? Aku ingin tidur bersamamu malam ini. Ah
kau takut kita berbuat macam-macam? Tidak anna, aku ini menyayangimu, tidak
mungkin aku berbuat seperti itu” ucap donghae oppa. “ah ne, aku ngantuk.
Selamat tidur oppa” ucapku berbaring disebelah donghae oppa. Mengapa aku iyakan
permintaan oppa? Karena aku yakin dia tidak akan berbuat apa-apa. Toh pertama
kali bertemupun kami tertidur bersama dikamar ini juga. “goodnight my dear, ah
I love you” ucap donghae oppa lembut sekali, lalu dia mengecup lagi keningku.
Aku tidak bisa langsung tertidur, padahal aku sangat mengantuk, aku berbalik
mmenjadi menghadap donghae oppa. Posisi kami sekarang berhadapan dengan mata
saling menutup. Beberapa detik kemudian donghae oppa memelukku, lagi. Hangat
sekali berada dalam selimut dan dekapan donghae oppa. Aku merasakan detak
jantung donghae oppa berdebar kuat saat ini. Tidak ku duga donghae oppa
berdebar saat ini. Kantuk semakin menjadi, aku juga semakin nyaman dalam
dekapannya. Aku pun tertidur lelap.
Keesokan
paginya……………………….
“aaaahhhh” ucapku
sambil menarik otot-ototku dari tidur. Cahaya matahari masuk kedalam kamar dan
langsung mengarah kearahku. “pagi tukang tidur” sapa donghae oppa disebelahku
“hm, pagi oppa” ucapku singkat masih terasa kantuk dipelupuk mataku ini. *cup.
Donghae oppa mengecup di bibirku kali ini. Ini pertama kalinya donghae oppa
mengecup bibirku. Aku membeku seketika, seakan baru saja tertimpa batu beton
yang mampu menghentikan nadi dan juga detak jantungku. Memang sedikit
berlebihan, tapi ini memang membuatku sangat terkejut. “kenapa kau chagiya?”
tanya donghae oppa polos “hei, kau memucat! Apa itu tadi mengejutkanmu? Hahaha”
kata donghae oppa mengusap-usap kepalaku. “apa tadi itu oppa? Apa maksudnya?
Dasar pabo” dengusku kesal “ciuman selamat pagi, kau kan calon istriku” ucapnya
lalu memasang aegyonya polos. “ya aku mau marah jadi tidak jadi karena wajahmu
itu oppa” ucapku kesal “hahahaha kau lucu sekali chagiya” ucap donghae oppa
bahagia. “eh? Calon istrimu?” tanyaku pada donghae oppa “ne, chagiya, sore ini
kita disuruh bertemu dengan sooman ahjussi. Dia ingin berbicara dengan kita.
Tadi kwon ahjussi mengirimiku pesan” ucap donghae oppa memberikan ponsel nya
dan menunjukkan pesan dari kwon ahjussi. “m mwo? Apa yang mau dia katakan?”
tanyaku pada donghae oppa. “ah aku tidak tahu, berdandanlah yang cantik ya
nanti” ucap donghae oppa. “sebaiknya kau pulang ke dorm lalu nanti kau jemput
aku” ucapku pada oppa “rencanaku memang seperti itu, kau mandi sana chagiya,
kau terlihat kusut” kata donghae oppa mencubit hidungku. “eh kau sudah mandi?
Jam berapa kau bangun?” tanyaku pada donghae oppa. “aku bangun jam 7, sekarang
sudah mendekati jam 9” jawabnya. “astagaaaaaaa baiklah, aku mandi dulu” ucapku
kaget langsung aku meluncur dari kamar donghae oppa kekamarku. Aku segera mandi
lalu berpakaian dan langsung menuju meja makan. Aku sudah mendapati donghae
oppa duduk dimeja makan dengan banyak macam masakan. “eh kau masak oppa?”
tanyaku “tidaklah, pesuruhmu yang masak. Ayo makan, aku lapar sekali” ajak
donghae oppa. Kami berdua sarapan dengan mesranya, tidak kalah dengan makan
malam kami tadi malam. Selang 15menit kami sarapan sebuah mobil audi putih
sudah masuk halaman rumahku, aku tebak itu adalah leeteuk oppa yang menjemput
dongsaeng kesayangannya ini. Donghae & leeteuk oppa berpamitan pulang
padaku. Setelah mereka pulang rumah kembali menjadi sepi, hanya ada aku dan
beberapa pekerja rumahku. Semenjak mereka meninggalkan rumah, aku hanya dapat
mengingat-ingat apa yang aku dan donghae oppa lakukan sejak kemarin sampai tadi
pagi. Semakin aku mengingatnya semakin besar rasa cintaku padanya. Aku ingat
kemarin donghae oppa memberiku sebuah kalung, aku akan menggunakannya nanti
saat bertemu dengan sooman ahjussi. Ya aku jadi kembali teringat nanti sore aku
dan donghae oppa akan menghadap sooman ahjussi untuk membicarakan tentang
permintaan izin donghae oppa untuk menikah denganku. Ah aku harus bicara apa
nanti? Selama aku menjalin hubungan dengan donghae oppa, baru 2 kali aku
bertemu dengan sooman ahjussi, itupun tidak sengaja. Kaliini justru dia yang
ingin bertemu kami berdua. Hari semakin siang dan semakin sepi juga rumah ini.
Donghae oppa akan menjemputku pukul 4 sore nanti, aku ingin menonton dvd
sajalah. Saking asiknya aku menonton dvd aku hampir lupa bahwa donghae oppa
akan menjemputku, aku terkejut melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 3
sore sedangkan oppa akan menjemputku pukul 4. Secepat kilat aku mandi dan lekas
berdandan sesuai dengan donghae oppa inginkan. Aku menggunakan dress simple
tetapi tetap anggun tidak lupa dengan kalung pemberian donghae oppa kemarin.
Sebelum pukul 4 ternyata donghae oppa sudah datang sedangkan aku masih ribut
dengan make-up ku. “kya kau belum rapih” ucap donghae oppa dipintu kamarku.
“aku keasikan nonton dvd oppa, mianhae” ucapku sambil membenahi dressku. “sudah
sudah, kau sudah cantik. Ayo cepat, nanti sooman ahjussi menunggu terlalu lama”
ucap donghae oppa menggandengku. Jantungku mulai berdegup kencang saat mobil
donghae oppa sudah mulai mendekati SMtower. Aku yakin wajahku memucat, make-up
pun tak mampu menutupinya. AC mobil donghae oppa sepertinya mulai tidak terasa
dikulitku, semakin panas hawanya, aku sampai harus mengusap menggunakan tissue.
Donghae oppa yang melihatku panic hanya bisa tersenyum dengan senyum
mematikannya itu, membuatku semakin gugup. “chagiya, jangan seperti itu. baru
disini saja kau sudah panic, bagaimana nanti berhadapan dengan dia? Relax
chagiya” kata donghae oppa menenangkanku. Sepertinya itu tidak berfungsi dengan
baik, tapi cukup sedikit mengurangi kegugupanku bertemu sooman ahjussi. Dua
tikungan lagi mobil ini akan sampai di SMtower, 1 tikungan, dan ya sampailah
kami. Jantungku berdegup semakin tidak karuan. Aku tarik nafas dalam-dalam lalu
aku keluarkan perlahan, begitu seterusnya beberapa kali sampai donghae oppa
membukakan pintu untukku. “kau ingin disitu terus?” tanya donghae oppa. Kami
tidak memakai atribut rumit karena didalam SMtower terjamin keamanannya dan
jauh dari nitizen juga paparazzi. Kami langsung menaiki lift kelantai 11,
lantai 11 hanya ada beberapa ruang latihan dan 1 ruangan lain yaitu ruangan
sooman ahjussi. Aku terkejut karena semua member super junior sudah berkumpul
disana. “mereka memang diundang juga oleh sooman ahjussi, tenang chagiya” kata
donghae oppa berbisik. “a annyeong” sapaku pada semua member. “annyeong anna,
lama tidak berjumpa, kau cantik” puji siwon oppa. “kau terlihat sedang sakit
anna, apa yang dilakukan donghae?” tanya kyuhyun “ya! Aku tidak melakukan
apa-apa” bela donghae oppa. “dia tidak melakukan apapun kyuhyun-ssi” ucapku
tanpa oppa karena aku dan kyuhyun seumuran. “cepat masuk, sooman&kwon
ahjussi sudah menunggu kalian” ucap leeteuk oppa. “ne oppa” ucapku “ne hyung”
ucap donghae oppa. “ya kalian datang juga, macet?” tanya sooman ahjussi begitu
aku dan donghae oppa masuk keruangannya. “sedikit macet 5blok dari sini
ahjussi” ucap donghae oppa. “annyeong sooman ahjussi, annyeong kwon ahjussi”
sapaku seramah mungkin pada mereka. “annyeong, silahkan duduk” ucap sooman
ahjussi mempersilahkan kami duduk. “ada yang penting sepertinya ya ahjussi?”
tanya donghae oppa. “ya tentu saja, jadi kau ingin menikahi anna?” tanya sooman
to the point. “ne ahjussi, aku ingin meminta izin padamu” ucap donghae oppa,
aku hanya bisa menunduk tidak berani menatap wajahnya. “hmm, berani ya “ ucap
sooman ahjussi, aku memberanikan diri menatap wajahnya, tidak menyeramkan,
justru terlihat santai. “kau mencintai donghae?” tanya sooman ahjussi padaku.
“tentu saja ahjussi” jawabku lantang. “lalu bagaimana kalau ada yang mengetahui
hubungan kalian? Aku tidak mau ambil resiko super junior kehilangan pamor” ucap
sooman ahjussi yang sekarang wajahnya semakin terlihat serius. “selama ini,
selama 4tahun kami menjalani hubungan, puji Tuhan tidak pernah ada yang bocor
atau seorang pun yang mengetahuinya” jelasku pada sooman ahjussi. “aaaah sudah
4 tahun rupanya, ya memang aku tidak pernah mendengar gossip apapun tentang
kalian. Hmmm, aku sudah pertimbangkan semuanya semalam suntuk tadi” ucap sooman
ahjussi penuh perkiraan. “kwon-ssi, panggilkan member lainnya” pinta sooman
ahjussi pada kwon ahjussi. Dengan cekatan kwon ahjussi memanggil member lain,
seketika ruangan sooman ahjussi ini menjadi penuh oleh kami. “kalian mengetahui
hubungan donghae dengan anna?” tanya sooman ahjussi. “ne, kami sudah
mengetahuinya sejak lama. Aku yang pertama kali mengenal anna setelah donghae
sebelum member lainnya” ucap eunhyuk oppa mantap. “oh jadi kalian sudah
mengenal anna, baiklah. Aku sudah yakin dengan keputusanku…………” ucap sooman
ahjussi terputus. “jadi ahjussi?” tanya donghae “kalian aku izinkan menikah…….”
Ucap sooman ahjussi. “kyaaaaa khamshahamnnida ahjussi” ucap donghae oppa
bahagia. “tapi, dengan syarat” lanjut sooman ahjussi. “syarat apa ahjussi?”
tanyaku pada sooman ahjussi. “tidak boleh ada yang tau selain orang yang ada
diruangan ini. Kecuali orang tua kalian berdua. Dan yang ada disini juga orang
tua kalian harus menandatangani perjanjian tidak akan membocorkan rahasia ini.
Paham?” jelas sooman ahjussi. “kami paham” jawab kami hampir bersamaan. Kami,
terlebihnya aku sangat bahagia. Akhirnya hubunganku dengan donghae oppa
mendapat titik cerah. Kami di persilahkan keluar dari ruangan sooman ahjussi.
Rona bahagia terlihat jelas diwajah donghae oppa. Wajahku sepertinya merah
sempurna saat ini. “ya wajah kalian! Hahahaha lucu” ejek kyuhyun “lucu apanya?”
tanya donghae oppa. “ah tidak perlu dipermasalahkan, ayo kita rayakan di dorm!”
ajak yesung oppa. “aku akan masak special dan masak yang banyak!” ucap ryeowook
oppa. “kya khamshahamnida” ucapku bahagia. Kami merayakan keberhasilan ini
dengan seluruh member super junior dan kekasih mereka. Tidak lupa aku memberi tahu eomma dan appa tentang ini. Kami akan segera mengatur pernikahan ini.
Eomma donghae oppa akan segera kembali dari Taiwan dengan donghwa oppa. Dan
eomma pun akan segera kembali dari London, begitu juga dengan appa dan hyorin.
Perayaan yang sangat mengesankan, aku diantar donghae oppa pulang kerumah.
Didalam mobil sebelum aku turun, donghae oppa lagi, mengecup bibirku yang kedua
kalinya. “oppa…….” Ucapku kaget. “ne? ah kau kan calon istriku” ucap donghae
oppa. “terserah kau sajalah” ucapku pelan dan donghae oppa membukakan pintu
mobil dan mempersilahkan aku masuk. Aku menjalani hari-hariku dengan perasaan
berbunga-bunga. Mengingat aku akan menjadi istri dari orang paling tampan di
Korea. Hahaha ya donghae oppa akan menjadi suamiku. Hari ini eomma, appa dan
hyorin akan kembali dari London, dua hari yang lalu eomma donghae oppa dan
donghwa oppa juga sudah kembali dari Taiwan. Besok, kami berencana akan
membicarakan pernikahanku dan donghae oppa dirumahku.
Keesokan harinya………….
Aku bangun lebih pagi
dari biasanya. Aku mulai menyibukkan diri didapur bersama eomma dan beberapa
pekerjaku untuk masak. Karena pukul 10 nanti donghae oppa, donghwa oppa dan
eomma mereka akan datang menemui kami. Hyorin sedang asik dengan bunga-bunga
cantik dimeja tamu dan meja makan. Aku mengandalkan seleranya yang cukup baik
tentang bunga. Sedangkan appa masih sibuk dengan meja kerjanya, mungkin setelah
ini dia akan kembali ke London. Sebelumnya mereka sudah pernah kesini untuk
melamarku, ya donghae oppa memintaku bertunangan waktu itu. sekitar 8bulan yang
lalu. Sudah lama berarti aku tidak bertemu eommanya donghae oppa. Aku dan eomma
tidak masak dalam porsi banyak, hanya saja kami memasak berbagai jenis masakan.
Saking bersemangatnya aku dan eomma, kami terkejut bahwa jam dinding sudah
mendekati pukul 9. Aku dan eomma berhenti dari kegiatan kami dan lekas mandi
dan berdandan. Memasak diteruskan oleh pekerja kami. Aku hanya menggunakan
dress simple pemberian donghae oppa ketika ia dan super junior berada di
London, sedangkan eomma ya seperti biasanya. Aku kali ini memakai cincin
tunangan aku dan donghae oppa dijari yang biasanya aku jadikan liontin. Hyorin
menggunakan pakaian senada dengan yang aku pakai. Appa ya seperti pria dewasa
umumnya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Donghwa dan donghae oppa
mengenakan pakaian casual senada yang membuat mereka tampak tampan. Eomma
mereka mengenakan baju bermodel sama dengan yang eommaku pakai. Aku
mempersilahkan mereka masuk dan duduk diruang tamu. Ruangan yang disulap
menjadi cantik oleh hyorin. Tidak salah aku mengandalkannya. Eomma donghae oppa
bukan tipe yang suka berbasa-basi, tidak seperti donghae oppa. Eomma donghae
oppa langsung membicarakan topic yang akan dibahas. Ternyata mereka sudah
menandatangani perjanjian yang diberitahu sooman ahjussi beberapa waktu lalu.
Aku dan keluargaku pun sudah lebih dahulu melakukannya bersama member super
junior lainnya. Eomma donghae oppa langsung menanyakan tanggal dan bulannya.
Orangtuaku dan eomma donghae oppa sepakat pernikahan akan diadakan 4bulan
mendatang. Aku cukup terkejut, ya ternyata secepat itu aku dan donghae oppa
akan menikah. “tidak terlalu cepatlah buatku, toh kalian juga sudah menjalin
hubungan sejak lama” celetuk donghwa oppa. “ya kau ternyata bisa membaca
pikiranku oppa” ucapku malu. Eommaku dan donghae oppa mengutus donghwa oppa
untuk mencari tempat resepsi pernikahan. Donghwa oppa memutuskan untuk
melaksanakannya diluar Korea. “karena disini terlalu banyak wartawan yang
mengganggu menurutku. Jadi maunya dimana hae?” kata donghwa oppa. “terserah kau
hyung, aku ikut saja” ucap donghae oppa sambil memegang tanganku. “yasudah, aku
putuskan Thailand. Bagaimana eomma?” tanya donghwa oppa. “ya eomma setuju” kata
eomma donghae oppa bersamaan dengan eommaku. “urusan dekorasi bunga?” tanya
appa. “serahkan padaku” ucap hyorin percaya diri. “kalau begitu, bulan depan
ikut denganku ke Thailand ya hyorin” ucap donghwa oppa. “ne oppa” sahut hyorin.
Aku dan donghae oppa hanya dapat bilang iya saja. Karena apapun keputusannya
kami akan menyetujuinya. Setelah sepakat dalam beberapa hal, eomma mengajak
kami semua makan siang bersama. Makan siang yang sangat aku dambakan, seluruh
keluarga berkumpul disatu tempat. Eomma donghae oppa memuji masakkanku. Ah
pujian yang sangat membuatku bahagia. Setelah makan siang, keluarga donghae
oppa pamit pulang. Kami merencakan pertemuan berikutnya dirumah donghae oppa
minggu depan dihari yang sama.
2minggu kemudian……………
(sorry di skip, bingung mau ketik apa)
Hanya dua kali
pertemuan antara keluargaku dan keluarga donghae oppa untuk membicarakan
pernikahan kami. Hanya dengan 2x pertemuan semuanya sudah fix. Puji Tuhan semua
diperlancar semoga kedepannya kami tidak akan menemukan kesulitan. Aku harus
keluar dari pekerjaanku. Atasan ku sedikit bingung dengan alasanku keluar dari
kerja. Ya aku mengarang bebas lagi. Tidak mungkin kan aku keluar dan menyatakan
terang-terangan aku akan menikah dengan donghae oppa, bisa mati aku. Aku masih
sibuk dengan gaun pengantinku dan setelan jas untuk donghae oppa. Kepalaku
sering sakit akhir-akhir ini, tapi aku terus menutupinya dan menguatkan diri.
Donghae oppa mengandalkan tim dari super junior untuk mengurus pakaian
pengantin kami. Persiapan sudah 80%. Kurang dari sebulan lagi pernikahanku akan
dilangsungkan. Akhir minggu aku dan donghae oppa akan bertolak ke Thailand
bersama donghwa oppa dan hyorin untuk melihat gedung pilihan mereka dan tatanan
dekorasi buatan hyorin. Walaupun masih SMA aku sungguh yakin pada selera hyorin
yang bagus. “kau terlihat kurus” ucap donghae oppa ketika melihatku sedang
mencocokkan gaun pengantinku. “lihat, bagian belakangnya kebesaran. Kau harus
makan!” sambungnya. “ah donghae-ssi, wajar saja, ini stressnya kaum wanita
menjelang pernikahannya” ucap sunkyu ahjumma membelaku. “intinya dia harus
makan, mengembalikan berat badannya yang dulu” ucap donghae oppa “ne ne ne aku
akan makan” ucapku ketus. Memang berat badanku turun beberapa kilo karena
pikiranku kusut seperti benang.
Beberapa hari
kemudian……………………..
“kalian berdua, aku
tidak salah mengandalkan kalian” ucap donghae oppa pada donghwa oppa dan
hyorin. “iya dong, hehehe” kekeh hyorin. “hae, mungkin aku akan tetap disini
sampai harinya tiba. Atau mungkin kembali kekorea beberapa hari lalu kembali
kesini sebelum harinya tiba. Aku tidak mungkin membiarkan ini terbengkalai”
ucap donghwa oppa. “terserah kau hyung, baiknya kau saja” ucap donghae oppa
sambil menyantap makanannya. “eonnie, kalau kau pulang hari ini, aku akan
menyusulmu besok. Masih ada janji dengan seseorang” kata hyorin. “ah ne, titip
hyorin ya oppa” ucapku pada donghwa oppa dan dia hanya membalasnya dengan
anggukan. Sore ini aku kembali ke korea bersama donghae oppa dan hyorin akan
menyusul kami besok. Kurang dari seminggu lagi aku akan melangsungkan
pernikahan. Pernikahan yang sederhana dan hanya segelintir orang saja yang
diundang. Donghae oppa menyewa langsung 1 pesawat untuk para tamu kami dan juga
menyewa satu lantai penuh di hotel tempat aku akan melangsungkan pernikahan.
Untuk uang donghae oppa sih aku tidak meragukannya. aku dan keluargaku juga
keluarga donghae oppa akan bertolak ke Thailand h-2 pernikahan. Jantungku terus
berdegup tidak wajar mendekati hari pernikahan. Sooman ahjussi meminta maaf
tidak dapat datang pada pernikahan kami karena terlalu sibuk dengan urusannya.
Seluruh member super junior datang pada h-1 pernikahan. Cukup terharu pada
hotel yang dipilih donghwa oppa, hotel ini betul-betul menjaga rahasia besar
ini. Keesokan paginya aku dan donghae oppa menjemput member super junior di
bandara setempat. Donghae oppa terlihat sedikit lelah dengan persiapan ini,
belum lagi 3 hari setelah pernikahan dia dan super junior akan melangsungkan
konser di Taiwan. Malamnya aku tidak bisa tidur, mataku terus terjaga mengingat
besok adalah hari besarku. Ya akhirnya besok aku dan donghae oppa akan
melangsungkan pernikahan. “kau harus tidur, atau besok matamu akan seperti
panda” ucap hyorin mengagetkanku. “ah ne ne, aku tidur sekarang. Selamat malam”
ucapku pada hyorin.
Keesokan paginya…………….
“ya eonnie bangun!
Mau sampai jam berapa kau tidur hah?” ucap hyorin berisik sambil
menggoyang-goyangkan seluruh tubuhku. “ah aku masih mau tidur” ucapku lesu. “oh
jadi mau batal pernikahannya?” ucap hyorin mengejutkanku. “astaga aku hampir
lupa” ucapku kaget, mataku langsung membulat sempurna. Aku lompat dari tempat
tidurku, aku melihat hyorin sudah selesai mandi masih dengan baju handuknya
sedangkan aku masih dengan muka bantal dan tampang serabutan tidak karuan.
Ketika aku keluar dari kamar inti, aku tambah terkejut ruangan tamu sampai
dapur kamar hotelku sudah dipenuhi orang-orang yang sedang sibuk dengan
kegiatan masing-masing. Eomma yang sedang sibuk dandan, eomma donghae oppa yang
sedang sibuk dengan sepatunya, hyorin yang sedang sibuk mencari dimana
pakaiannya. “ya anna! Cepat mandi! Kau yang mau menikah justru kau yang belum
melakukan apapun” teriak eomma kaget melihatku masih menggunakan piyama
suteraku. melihat eomma yang sepertinya akan marah jika aku tetap berdiri
termenung itu aku langsung *kabur* masuk kamar mandi untuk mandi. Sekitar 20
menit aku mandi aku langsung ditarik oleh salah satu rias artis member super junior
untuk di make-up. “ya eonnie, berhanduk saja aku belum selesai” dengusku pada
jina eonni. “kau sih sudah bangun siang, mandi lama” kesal jina eonnie. “ah
mianhae, aku hampir lupa” ucapku malu. “lihat sudah pukul setengah 10,
pernikahanmu kan jam 11 anna, sudah jangan banyak ribut, diam saja kau” ucap
jina eonnie. Dengan cekatan dan sigap jina eonnie *melukis indah* diwajahku.
Mata pandaku hilang disulapnya. Aku tidak dizinkan untuk membuka mata sampai
make-up diwajahku selesai. Sekitar 15 menit aku manfaatkan lagi untuk tidur
hehehe. “ya anna buka matamu perlahan” ucap jina eonnie. Aku terperangah
melihat sosok perempuan yang ada dicermin. Aku ragu yang ada dicermin itu aku
atau wanita lain. “sempurna” ucap hyorin singkat. Aku pun terkejut melihat pantulan
diri hyorin dari cermin dia menggunakan gaun putih sederhana bertabur pernik
yang membuatnya bercahaya, rambutnya yang dikesampingkan membuatnya terlihat
begitu manis dengan make-up sederhananya. “itu baru wajahmu anna, jina cepat
selesaikan rambutnya” ucap eomma donghae oppa. “aku akan ke bawah duluan, aku
tunggu disana” ucap eomma donghae oppa pada eommaku. Jina eonnie masih sibuk
dengan tangannya yang lihai dikepalaku. Rambutku yang tadinya masih basah sudah
berubah menjadi sempurna bagiku. Rambutku ditarik keatas lalu ditambahkan
mahkota kecil yang disempitkan antara poniku yang dikesampingkan. “Paduan yang
sempurna” ucap salah satu teman jina eonnie. Tanpa buang waktu, setelah jina
eonnie bermain dengan wajah dan rambutku dia melesat mengambil gaun pengantinku.
Aku masih berdiri terpaku melihat rias wajah yang sempurna ini. “ayo cepat
pakai ini” ucap jina eonnie dibelakangku. Hyorin ikut membantu memakaikan gaun
pernikahanku, gaun berwarna putih dengan satu tali pada bahuku, terdapat tali
yang melilit antara pinggang dan punggungku. Hyorin mulai memasangkan retsleting
pada punggungku sedangkan jina eonnie menata ulang bagian bawah gaun
pernikahanku. Kru lainnya merapihkan bagian kepala dan rajut yang dikaitkan ke
kepalaku. Aku hanya bisa berdiam diri melihat orang-orang yang ku sayang sedang
sibuk membantuku. Eomma baru saja keluar dari kamar menyusul eomma donghae oppa
untuk menunggu di ballroom bawah. Payet yang bertaburan di pagian balloon gaun
begitu bercahaya ketika sinar memantul kearahnya. Jina eonnie dengan gesitnya
mengambil sepatu hak yang cukup tinggi untuk aku pakai. Dibantunya aku memakai
sepatu itu, sejujurnya ini agak sulit untuk berjalan, tetapi karena aku sudah
berlatih beberapa kali dengan donghae oppa aku sudah cukup lancar memakainya.
Salah satu kru memindahi kaca seluruh tubuh disampingku, aku masih belum berani
menatap diriku sendiri. “sekarang liatlah dirimu dicermin” bisik hyorin. “ini
aku?” tanyaku bingung. “ah satu lagi, buke bunganya mana?” tanya jina eonnie.
Salah satu kru melemparkannya kearah jina eonnie dan memberikannya padaku. “kau
sungguh……………. Sempurna eonnie” ucap hyorin kagum. “ah aku iri sekali padamu
anna, kau sungguh cantik” ucap jina eonnie.
“ya 15 menit lagi jam 11, ayo turun” ucap hyorin mengagetkanku.
Jantungku lagi-lagi berdegup kencang tak dapat ku control. Aku dituntun hyorin
keluar dari kamar menuju salah satu ballroom hotel ini. Untung AC hotel ini
cukup kencang, kalau tidak mungkin aku sudah basah kuyup dibanjiri oleh
keringatku sendiri. “jangan panic eonnie, relax. Semuanya akan berjalan dengan
baik” ucap hyorin menenangkanku. Setibanya dilantai dimana aku akan
melangsungkan pernikahan eomma sudah menunggu didepan pintu lift. “ya segera
dimulai” ucap eomma singkat dan memberi kode sepertinya. Appa mulai menggandengku,
eomma dan hyorin sudah tidak tahu ada dimana. Aku mulai memasuki ruangan,
ruangan penuh oleh orang-orang yang aku kasihi. Lagu pengiring mulai terdengar,
diujung ruangan aku lihat donghae oppa sedang berdiri menantiku sepertinya. Dia
terlihat begitu tampan dengan jas putih dan bunga mawar disalah satu dadanya.
Make-up tipis sempurna diwajahnya, senyum indah mengembang dibibirnya. Hanya
terdengar lagu pengiring dan bunyi sepatu yang kupakai yang aku dengar
diruangan ini. Kurang dari 10 meter, 5 meter, 1 meter, akhirnya aku dihadapan
donghae oppa.
*anna pov end*
*donghae pov*
Puteri dari kayangan
mana yang ada dihadapanku ini? Ah cantik sekali, belum pernah aku melihat
wanita secantik dia dimuka bumi ini. Aku sungguh tidak percaya annaku yang
pemalu dan cuek disulap sampai sebegini cantiknya oleh jina noona. Senyum manis
dengan lesung pipinya mulai berkembang diwajah cantiknya. “mari kita mulai
pernikahannya” ucap pastur. Aku dan anna mengucapkan janji sehidup semati kami.
“I do” ucap anna manis “I do” ucapku juga singkat. Aku meraih bibirnya, aku
kecup pelan, ini ciuman ketiga kami, sebelumnya beberapa bulan lalu setelah aku
dari paris dan ketika aku mengantarnya pulang. Aku kecup bibir lembab berbalut lipstick pink itu. anna tampak
gugup tetapi dia juga menikmatinya sepertinya. Tepuk tangan bergemuruh
diseluruh ruangan, menghentikan ciuman kami. Anna terlihat malu mungkin dia
baru menyadari ciuman kami tadi disaksikan semua orang. “oppa…. Aku malu”
ucapnya malu aaaa cantik sekali istriku ini. Semua yang ada diruangan ini
langsung membaur jadi satu, anna eh maksudku istriku mulai sibuk dengan habyung
dan hye jin sahabatnya. Sedangkan aku juga mulai sibuk menerima ucapan selamat
dari semua rekanku. Setelah pemberkatan ini kami akan melangsungkan resepsi
diruangan ini pukul 1 siang. Anna dan aku kembali kekamar masing-masing untuk
berganti pakaian selanjutnya. Aku masih bingung mengapa kamarku dan kamar anna
masih saja dipisahkan, padahal sebelumnya kami juga sudah pernah tidur bersama.
Aku kembali kekamarku bersama donghwa hyung juga kwon ahjussi untuk membantu
melepas setelan ini. Padahal ini pakaian kesukaanku, karena aku terlihat gagah
jika memakai ini.
*donghae pov end*
*anna pov*
Aku kembali kekamarku
dan donghae oppa juga kembali kekamarnya. Lagi, hyorin, jina eonnie dan 1
rekannya susah payah membantuku melepas gaun ini. “ayo cepat langsung pakai
baju ini” ucap jina eonnie. “tu tunggu dulu eonnie” ucapku padanya. “wae?”
tanyanya bingung. “beri waktu sebentar saja ya, aku gerah sekali, dan, aku
belum makan dari pagi eonnie” ucapku memasang wajah melas. “ah ne, aku ambilkan
makanan” ucap hyorin dan sigap mengambilkanku makanan. Perutku terus bernyanyi
sepanjang pemberkatan tadi, untung saja donghae oppa tidak mendengarnya, kalau
dia mendengarnya aku pasti bertambah malu. Aku memakan sandwhich pemberian
hyorin dengan lahapnya, karena memang aku kelaparan. Jina eonnie ternyata
senang sekali bermain dengan kepalaku, dirubah lagi tatanan rambutku menjadi
lebih cantik. Baru setengah jadi saja sudah begini, aku penasaran jadinya
seperti apa. Hyorin menunjukkan foto-foto selama pemberkatan tadi hasil
tangannya pada ponselnya. Aku tersedak ketika ia mengambil gambar ketika aku
berciuman tadi. “ya dasar yadong” ucapku kesal. “hahaha kenang-kenangan eonnie”
ejek hyorin. Waktu terasa sangat cepat berlalu, tidak banyak perubahan pada
make-up wajahku, hanya saja rambutku berubah total, saking indahnya aku tidak
dapat mengungkapkan dengan kata-kata. Gaun kedua yang akan kupakai berwarna
emas cerah. Gaun ini pilihan donghae oppa dan dirancangnya sendiri bersama
perancang yang membuatnya. Terdapat sedikit taburan berlian disekitar
pinggangku. Sesungguhnya menurutku ini agak berlebihan tetapi kata donghae oppa
cukup sederhana. Berlian baginya sederhana. Sepatu dengan ukuran 12cm berwarna
senada menjadi alasku kali ini. Tidak ada apapun dikepalaku selain mahkota yang
ukurannya sedikit lebih besar dari pemberkatan dengan warna senada membuatku
semakin terlihat bersinar. “kalau pestanya malam, aku yakin rembulan pun akan
iri padamu eonnie” kata hyorin dengan gaun berwarna hitam yang melihatku dari
ujung kepala hingga ujung kaki. “sudah 95%” ucap jina eonnie “mwo? Ini sih 100%
eonnie” ucapku bingung, “5% nya ya donghae, panggilkan dia hyorin” ucap jina
eonnie pada hyorin. Hyorin lekas kekamar donghae oppa yang berada disebelah
kamar ini. Begitu dia masuk dia hanya melongo. “oppa? Gwaenchanayo?” tanyaku.
“k kau, cantik sekali” ucapnya gugup. “kau pun terlihat tampan oppa” ucapku
malu. “ini bidadari namanya jina noona” ucap donghae masih melihatku seperti
yang hyorin lakukan. “heh malah pandang-pandangan, sudah turun sana” ucap jina
eonnie. “aku terpukau noona, ah kau sungguh daebak! Terima kasih noona” ucap
donghae lalu menggandengku keluar. Hyorin dan donghwa oppa berjalan dibelakang
kami. Pakaian mereka senada dan mereka terlihat cocok hahaha. Kami berjalan
menyusuri ruangan demi ruangan, pada akhirnya kami pun sampai di singgahsana
kami berdua. Dekorasi yang teramat sangat sempurna buatan hyorin, aku sungguh
memujinya untuk soal dekorasi. Satu persatu tamu undangan menghampiri kami dan
mengucapkan selamat. “selamat hae! Aku akan segera menyusulmu” ucap eunhyuk
oppa. “terima kasih oppa” ucapku semanis mungkin. Semua orang yang kusayangi
datang, 2 sahabat baikku pun dengan susah payah dari korea datang kesini dengan
waktu yang sangat sempit. “aku mencintaimu” bisik donghae oppa. “aku juga
mencintaimu oppa” ucapku lembut. Satu persatu dari member super junior
mempersembahkan lagu untukku. Tiba-tiba saja donghae oppa sudah berdiri dengan
michrophone nya dan siap bernyanyi. Lagu kesukaanku, ya beautiful. Dia
menyanyikannya dengan sangat merdu, penuh penghayatan, dan tanpa kusadari air
mataku pun sudah mengalir. “lagu tadi aku persembahkan untuk bidadariku bernama
lee anna. Anna, jeongmal saranghaeyo. Jadilah yang pertama dan terakhir
untukku” ucap donghae oppa sambil menatapku dari tempatnya berdiri. Aku sangat
terharu dan hanya dapat menganggukan kepalaku. Pesta berjalan sangat meriah,
aku tidak menduga saat melempar bunga, eunhyuk oppa lah yang menangkap bunga
tersebut. “mungkin dia juga akan benar-benar menyusul dengan lee sarang
kekasihnya” ucap donghae oppa. Pesta harus berakhir, kebahagiaanku justru baru
saja akan dimulai. Kehidupan baruku akan dimulai sekeluarnya aku dari ruangan
ini. Aku sungguh bahagia menyambut status baruku yaitu LEE DONGHAE’S WIFE. Ya aku istri dari Lee Donghae
sekarang, dan selamanya.
END!!!!!!!!!!!!!!!!!!
makacii udah mau baca, i'm pretty sorry if there are a lot of typo. again, thank you~
No comments:
Post a Comment