Monday, 21 May 2012

its Lee couple again

~ hehehe. enjoy!




*anna pov*
Perkenalkan namaku lee anna tetapi orang-orang memanggilku anna. Aku sekarang bekerja di salah satu restaurant ternama dipusat kota. Keluargaku terdiri dari appa eomma dan 1adik perempuan bernama hyorin.  Saat ini aku sudah mempunyai tunangan bernama lee donghae. Aku mencintainya melebihi apapun yang ada didunia ini. Tahukah kalian siapa donghae oppa? Ya salah satu anggota super junior, boyband international yang semua orang sudah mengetahuinya. Hubunganku dengan donghae oppa bisa dibilang backstreet karena hanya segelintir orang saja yang mengetahuinya. Sebenarnya donghae oppa melarangku untuk bekerja karena toh tiap bulannya donghae oppa selalu mengirimiku uang walau aku sudah melarangnya. “kau kan aku kirimi uang dan appamu juga mempunyai perusahaan besar, untuk apa kau bekerja chagiya?” itulah yang donghae oppa sering kataka padaku. Adikku pun sering menyatakan hal yang sama, tetapi tidak dengan appa. Appa ingin anak perempuannya mandiri dan tidak mengandalkan harta orang tuanya. Eomma pun sependapat dengan appa maka dari itu aku bekerja di restaurant “super yadong” ini. Member super junior itu bisa dibilang keluarga keduaku, mereka menyayangiku seperti adik mereka sendiri. Aku sering datang ke dorm mereka apabila aku libur kerja, tetapi beberapa bulan terakhir aku tidak sempat kunjung ke dorm mereka karena mereka sedang melaksanakan world tour. Aku pun jadi jarang bertemu tunanganku, tetapi tidak dengan komunikasi kami. Donghae oppa sering meneleponku disaat senggangnya itupun mencuri-curi waktu. Begitu juga aku, aku selalu menelepon oppa apabila oppa mengabariku ia sedang tidak sibuk. Siang ini oppa berjanji akan meneleponku, aku sedang makan siang dengan sahabatku, habyung. *der der der* “yeoboseo oppa” kataku halus “yeoboseo chagiya, apa kabarmu? Aku sangat merindukanmu” kata oppa manis. “sangat baik oppa, bagaimana denganmu? Aku juga merindukanmu oppa, cepatlah kembali” pintaku pada oppa. “aku? Ya seperti kau tau, letih sekali. Minggu depan aku akan pulang dari paris chagiya, aku harap kau bisa menjemputku dibandara” kata oppa “yaa lama sekali, kita sudah hampir dua minggu tidak berjumpa oppa, minggu depan? Aku usahakan akan menjemputmu oppa” sambungku “ya mau diapakan, inilah resiko kau menjadi tunanganku anna, kau sudah bosan?” tanya oppa “ani, siapa bilang aku bosan? Tidak sama sekali oppa” kataku lembut “saranghaeyo lee anna” kata oppa lembut “nado saranghaeyo lee donghae.” Jawabku halus “yasudah, nanti malam aku akan meneleponmu lagi, jaga dirimu baik-baik anna, annyeong” kata oppa dan memutuskan telepon. Setelah oppa meneleponku aku lekas kembali kerestaurant untuk melanjutkan pekerjaanku, dan aku merasakan ada semangat baru setelah mendengar suara donghae oppa.
*anna pov end*


*donghae pov*
Aku tutup telepon tunanganku, walau sebenarnya aku masih ingin mendengar suara lembutnya. Suara dimana aku mendengarnya aku merasakan ada suatu yang bergelora didadaku. Dia semangatku dan segalanya buatku. Dia seperti narkoba bagiku, penyemangat pribadi ditengah-tengah kesibukan yang tidak ada hentinya ini. Aku ingin sekali melamarnya dan aku ingin dia menjadi istriku sesegera mungkin. “ya donghae! Kau melamun! Kau merindukannya ya?” tanya si monyet eunhyuk “ya aku sangat merindukannya, sudah hampir dua minggu kami tidak bertemu, kau kan tau sendiri” jawabku lesu “temuilah hae, aku yakin dia juga sangat merindukanmu” sahut eunhyuk “ya mau sih, tapi kan konser di paris ini belum selesai, begitu selesai aku akan menghabiskan satu hari penuh bersamanya” kataku sedikit bersemangat mengingat dia akan menjemputku dibandara. Ketika aku merindukannya aku hanya mengingat masa-masa pertama kali bertemu, waktu itu aku sedang berjalan-jalan mengelilingi indahnya seoul malam hari dengan perlengkapan serba hitam dan tidak lupa masker dan topi yang menutup hampir seluruh wajahku agar tidak ada yang mengetahui siapa aku.

*flash back*


*author pov*

Ketika itu donghae sedang berjalan-jalan dimalam hari dan bertemu dengan seorang yeoja dan tiba-tiba yeoja itu menabraknya dan mereka berdua jatuh tersungkur  “mianhae, jeongmal mianhae, aku tidak sengaja” ucap anna  halus sambil membungkuk “ne, gwenchanayo? Siapa namamu?” tanya donghae “ne, gwenchana. Lee anna imnida” jawab anna sambil membungkuk. “oh, donghae imnida” jawab donghae, sontak membuat mata anna  membulat sempurna ketika dia menyadari siapa donghae “sstt kau jangan teriak ya, ya aku donghae, lee donghae super junior. Aku mohon jangan kaget” ucap donghae  pelan “ne oppa, sedang apa kau malam-malam seperti ini berjalan sendirian?” tanya anna sambil mengusap air matanya, karena anna habis menangis dan maka dari itu anna menabrak donghae yang sedang berjalan.  “ah aku hanya ingin berjalan-jalan saja. Dan kau? Kau sendiri sedang apa? Seorang yeoja berjalan kaki sendirian ditengah malam seperti ini dan, menangis?” tanya donghae pelan “aku tidak menangis oppa” jawab anna malu. “kau berbohong, lihat kantung matamu itu besar dan matamu itu merah, masih tidak mau mengakui kau menangis?” tanya donghae lagi “ya oppa, memang aku habis menangis, apa peduli mu oppa?” tanya anna ketus “ah kau ini bisa dibilang yeoja jutek, aku bersedia menjadi teman ceritamu malam ini” kata donghae manis. “oppa? Kau hem, menyesal aku berlaku jutek tadi, kau ini begitu baik ya ternyata” katanya malu “hahaha sudahlah, ayo temani aku ngopi dikona beans, kau mau?” tawar donghae pada anna “dengan senang hati oppa” jawabnya lalu tersenyum. Donghae mengajak anna untuk mengobrol di kona beans, restaurant milik beberapa anggota super junior. Karena lokasi kona beans dengan tempat mereka sekarang tidak begitu jauh mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Sepanjang perjalanan tidak ada topic apapun antara donghae dan anna. Sesampainya dikona beans donghae memesan tempat duduk yang sedikit jauh agar tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan mereka, untungnya pula itu sudah malam jadi kona beans sudah sepi “kau mau pesan apa anna? Biar aku yang bayar nanti” kata donghae menawarkan “cokelat hangat saja oppa” kata anna lembut “baiklah, tunggu sebentar” kata donghae lalu meninggalkan anna untuk memesan. Tak lama kemudian donghae sudah kembali dengan membawa secangkir cappuccino hangat dan cokelat hangat untuk mereka berdua. “oppa, lepaslah jaket, masker, kacamata dan topimu itu, kau menyeramkan” pinta anna pada donghae “ah iya aku lupa” kata donghae lalu melepas atribut yang anna sampaikan. “oppa, kau pucat!” kata anna terkejut begitu donghae melepas maskernya dan terlihat bahwa donghae terlihat pucat dan kantung matanya yang cukup besar itu. “ah masa? Aku memang sedang tidak enak badan. Ah ayo ceritakan masalahmu anna, mengapa kau menangis tadi?” tanya donghae mengalihkan pembicaraan “aku ya sedang ada masalah dengan kedua orangtua ku, tetapi aku rasa sudah membaik hanya saja aku sedih jika mengingat itu” kata anna lesu “wae? Kalau sudah membaik mengapa kau masih menangisinya? Itu akan menyiksa batinmu anna” kata donghae lembut dan menatap mata anna “oppa, jangan menatapku seperti itu, tatapanmu mematikan” kata anna malu “hahaha kau yeoja keseribu yang menyatakan hal itu. aku pucat saja kau tersipu malu seperti itu, bagaimana kau bertemu denganku disaat aku sehat dan tampan? Mungkin kau akan pingsan” kata donghae panjang. “ya oppa! Kau narsis” kata anna pada donghae. Obrolan mereka bertambah seru semakin malam. Sampai pada akhirnya seorang pelayan memberitahu mereka bahwa kona beans akan segera tutup. Mereka berdua keluar dari kona beans bersamaan tetapi karena waktu sudah sangat malam donghae tidak menggunakan maskernya. Mereka berdua terus berjalan-jalan menyusuri indahnya seoul dimalam hari. Sialnya, hujan deras mengguyur seoul seketika tanpa adanya gerimis. Donghae dan anna terguyur hujan yang sangat lebat. Mereka berteduh disalah satu halte bus. Anna melirik donghae yang sedang mengigil kedinginan, anna menyadari bahwa donghae memang sedang dalam keadaan tidak sehat. “oppa! Oppa! Sadarlah oppa!” kata anna menggoyangkan badan donghae karena donghae pingsan seketika. Anna panik tidak karuan karena anna bingung harus berbuat apa. Karena anna bingung harus berbuat apa dan tidak tahu dimana lokasi dorm super junior dan hari sudah larut malam, anna memanggil taksi dan meminta bantuan pada supir taksi membopong donghae masuk ketaksi  dan membawanya pulang kerumah. Didalam taksi anna mencoba menyentuh kening donghae “panas sekali, pak, tolong dipercepat” kata anna kepada supir taksi  setelah menyentuh kening donghae.  Sesampainya dirumah eomma anna terkejut dengan kedatangan anna dan donghae “ya anna! Siapa dia? Beruntung appa sedang tidak dirumah” kata eomma anna pada anna “dia aduh nanti saja akan aku jelaskan eomma, panjang ceritanya” kata anna pada eommanya. Anna segera memanggil salah satu pesuruh dirumahnya untuk menggantikan pakaian donghae. Setelah donghae berganti pakaian dan anna juga sudah berganti pakaian, anna lekas mengompres kening donghae agar suhu badan donghae menurun. Dengan sangat teliti dan sabar anna mengompres donghae sampai hampir pagi dan anna pun tertidur disebelah donghae. Pagi harinya anna terbangun karena cahaya matahari masuk menyeruak kamar tamunya itu yang sedang dipakai donghae. “belum bangun rupanya, aku masakkan bubur dulu saja kalau begitu” ucap anna pelan. Anna lekas memasakkan bubur untuk donghae. Sekembalinya anna kekamar dan sudah mendapati donghae terbangun dan masih di tempat tidur. “ya oppa, selamat pagi. Sudah baikkan belum?” tanya anna lembut “pagi, ya anna, aku dimana?” tanya donghae “dirumahku, kau pingsan semalam, karena aku tidak tahu dimana lokasi dorm mu ya aku bawa saja kerumahku. Ini, dimakan oppa, agar kau lekas sembuh” kata anna menyodorkan semangkuk bubur pada donghae. “aku masih belum sanggup makan sendiri, suapi aku” pinta donghae pada anna “yaaaaaaa manja sekali kau, ah baiklah” kata anna pada donghae. Anna menyuapi donghae dengan sabar dan lembut. *der der der* “bunyi ponselmu oppa, cepat angkat” kata anna “kau saja yang angkat, kepalaku pusing” kata donghae sambil memegang kepalanya “yeoboseo” ucap anna kembut “yeoboseo. Yeoja? Siapa kau? Dimana donghae? Ini eunhyuk!” ucap eunhyuk “ya! Tidak usah marah-marah. Aku lee anna, donghae oppa semalam pingsan dan sekarang berada dirumahku, kalau mau, jemputlah kesini” kata anna. “ah ne ne aku akan segera kesana, kirimkan aku alamatmu” ucap eunhyuk. “baiklah” ucap anna singkat lalu menutup telepon itu. “eunhyuk ya?” tanya donghae “ya, kau benar. Ternyata kalian benar-benar couple ya, ikatan batin kalian cukup kuat” ucap anna sambil menyuapi donghae. “karena kami sudah bersama-sama sejak lama” kata donghae “baiklah, cepat kirimkan pesan pada eunhyuk alamat ini, aku ke dapur sebentar” ucap anna meninggalkan donghae dan kartu namanya. Tidak lama anna kembali kekamar itu, anna tidak mendapatkan donghae ada dimana-mana “oppa! Donghae oppa! Kau ada dimana aaaaaaaaa” teriak anna “hei tidak perlu berteriak, aku disini” ucap donghae keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk “ya oppa! Malu lah! Cepat pakai pakaian!” kata anna menutup kedua matanya. “mana bajunya?” tanya donghae “itu dilemari, pilih saja sesukamu, panggil aku jika sudah selesai” kata anna lalu keluar dari kamar “anna sudah selesai nih” teriak donghae dari dalam kamar. “katanya kau masih pusing tiba-tiba sudah mandi saja hem, kau berbohong” kata anna ketus “berkat bubur buatanmu aku merasa sehat, terima kasih saeng” kata donghae lembut pada anna “jadilah sahabatku, ini nomor ponselku, hubungi aku kapanpun kau butuh aku” kata donghae memberikan kartu namanya “ya baiklah, dan hem kartu namaku tadi dijaga baik-baik ya oppa. Dan hem, pagi ini kau terlihat begitu tampan oppa” kata anna tersipu malu. “yahaha wajahmu memerah anna, kau pun pagi ini terlihat cantik, tidak seperti semalam, kau terlihat kusut seperti benang” kata donghae sambil mencubit pipi anna “aw appo oppa” kata anna mengusap pipinya yang memerah itu. *tin tin tin* suara klakson mobil eunhyuk “ya! Monyetmu sudah datang oppa” kata anna menoleh kearah jendela “ah cepat sekali, padahal aku masih ingin disini” dengus donghae sebal “kemarilah kapanpun oppa” kata anna senyum pada donghae. “ayo cepat turun oppa, kasihan eunhyuk oppa menunggumu” ajak anna kepada donghae. Kemudian anna mulai meninggalkan kamar tamunya itu disusul dengan donghae. “kemana orangtua dan keluargamu yang lainnya anna?” tanya donghae kebingungan karena tidak melihat satupun anggota keluarga anna. “appa sedang keluar kota, eomma sedang mengurus butiknya, adik perempuanku sekolah” jelas anna pada donghae “oh pantas saja aku hanya melihat pekerjamu dari tadi” sambung donghae. “ya akhirnya kalian keluar juga” kata eunhyuk kesal. “mianhae oppa. Lee anna imnida” sapa anna pada eunhyuk. “ne, eunhyuk imnida. Bagaimana kalian bisa bertemu dan bagaimana donghae bisa pingsan?” tanya eunhyuk penasaran. “nanti aku jelaskan dimobil hyuk. Anna, aku pamit dulu. Maaf sekali sudah merepotkanmu. Baju ini akan segera kukembalikan via paket. Annyeong anna. Khamshamnida” kata donghae lalu membungkuk pada anna. “ne oppa. Cheonmaneyo. Hati-hati dijalan” kata anna pada donghae dan eunhyuk. Dua namja tampan itu pun masuk kedalam mobil dan lekas meninggalkan rumah anna.

*author pov end* *flashback end*


*donghae pov*
“yaaaaaa aku tambah merindukannyaaaaaaaaaa” teriakku kesal sambil mengecup foto anna pada layar ponselku. Seandainya saja aku diperbolehkan memberitahu ELF bahwa aku sudah mempunyai tunangan. “hyuk, kalau aku memberitahu aku sudah punya tunangan, apa fans akan marah dan meninggalkanku hyuk?” tanyaku pada eunhyuk. “hem, yang pasti, pertama mereka akan kesal dan mungkin marah hae. Terbukti ketika heechul hyung bilang dia mengagumi sohee, padahal hanya mengagumi petals sudah mengamuk. Apalagi kalau kau bilang sudah punya tunangan. Anna pasti akan dihajar masa hae” jelas eunhyuk panjang lebar. “kau betul juga, berarti aku harus menahan ini sampai kontrak habis hyuk? Aaaaaaa lama sekali” keluhku pada eunhyuk. “ya resiko kita lah, dan intinya juga resikomu jatuh cinta pada anna” kata eunhyuk tetap matanya pada layar laptopnya dengan tontonan tidak wajar itu. “dasar yadong! Tumben jawabanmu benar ya hyuk, ah gomawo” kataku pada eunhyuk “hem, cheonma” jawab hyuk singkat. Aku peluk guling yang ada dihadapanku. Aku sangat merindukan tunanganku itu.

Satu minggu kemudian…………..

Ya akhirnya tiba juga hari ini, aku akan kembali kekorea! Aku rogoh ponselku lalu aku ketik pesan singkat untuk anna “chagiya, aku hari ini pulang! Jemput aku besok pukul 3 sore ya. Saranghaeyo chagiya”. Tidak lama kemudian anna membalas “ne oppa, sampai berjumpa besok. Nado saranghaeyo oppa” kata anna. Senang sekali rasanya, ingin cepat-cepat besok untuk segera bertemu tunanganku yang tidak ada duanya itu.
*donghae pov end*


*anna pov*
Kyaaa akhirnya donghae mengabariku bahwa hari ini dia akan kembali kekorea dan besok aku akan menjemputnya di bandara. Aku segera menemui atasanku untuk memberitahunya bahwa besok aku akan meminta izin pulang lebih awal. “permisi tuan, aku ingin meminta izin besok pulang lebih awal. Karena aku harus membawa ibuku kerumah sakit” izinku pada atasanku. Ya aku harus berbohong karena memang hubunganku dengan donghae oppa kan hubungan diam-diam. “ya, memangnya harus kau anna?” tanya atasanku. “ya tuan, karena adik dan ayahku sedang diluar kota” kataku sesantai mungkin. “oh baiklah, aku membermu izin kali ini. Kau boleh keluar sekarang” kata atasanku. “terima kasih tuan, permisi. Maaf telah mengganggu” ucapku lembut sembari menutup ruangan atasanku. “yaa akhirnya dapat izin juga” ucapku lega dalam hati. Semangatku menjadi bergelora mengingat besok tunanganku yang paling tampan itu akan kembali dan aku akan segera bertemunya besok. Tanpa disadari waktu sudah menunjukan jam pulang kerja. Dengan tidak sabar aku langsung pulang dan lekas mandi. “kau terlihat begitu bahagia eonnie” tanya hyorin padaku. “ne, besok tunanganku pulang dan aku akan menjemputnya” kataku bahagia. “wah chukkae, akhirnya setelah hampir 2 minggu kau akan bertemu dengannya ya eonnie” kata hyorin polos. Dibalik kata “hampir 2 minggu tidak bertemu” aku kembali merasakan sesuatu yang pilu. Ya dua minggu aku tidak bertatap muka dengan donghae oppa. Jika kau tau rasanya perih ya memang perih menahan semua ini. Dari mulai rindu dan tertekan karena hubungan kami yang diam-diam ini , sampai rasa perih akan dibawa kemana hubunganku dengan donghae oppa. Makan malam kami menjadi sunyi seketika setelah kalimat hyorin tadi. Eomma dan appa sepertinya mengetahui dan mengerti apa yang aku rasakan saat ini. Nafsu makanku lenyap seketika. Hati terasa sesak dan seperti tidak ada oksigen yang dapat kuhirup diruangan ini. Aku cepat-cepat menyelesaikan makan malamku dan langsung masuk kekamarku. Aku menangis sejadi-jadinya. Tidak lama kemudian eomma sudah duduk disebelahku. “eomma mengerti apa yang kau rasakan anna. Tanyakanlah padanya tentang hubungan ini” kata eomma memelukku. “ne eomma, terima kasih sudah mengerti aku. Aku belum berani dan belum siap mengatakan apapun pada donghae oppa” kataku lesu. “ya sudah, eomma hanya khawatir pada hubungan kalian. Eomma sangat mengerti betapa tertekannya dirimu dengan hubunganmu. Tetapi ini sudah jalan hidupmu, kau yang memilih untuk berhubungan dengannya. Jadi sudah seharusnya kau tahu resikonya anna. Eomma dan appa akan selalu mendukungmu sepenuhnya” kata eomma panjang. “ne eomma, terima kasih. Aku lelah, aku akan pergi tidur” kataku lalu berbaring. “baiklah, tidur yang nyenyak anna. Saranghaeyo” kata eomma lalu menutup pintu. “nado eomma” kataku pelan nyaris tidak terdengar. Air mataku tak kunjung berhenti mengalir setelah eomma menutup pintu kamar. Benar juga apa yang dikatakan eomma. Aku harus menanyakan hal ini. Mau sampai kapan aku dan donghae oppa menutup-nutupi hubungan kami. Mataku tak kunjung lelah menangis. Tak ada kantuk menyerang sama sekali. Semakin larut justru mataku semakin terjaga. Tiba-tiba pandanganku terarah pada meja rias dan meja kerjaku. Disana tersusun rapih foto-fotoku dan donghae oppa. Sebagian besar foto itu diambil didorm super junior, dan rumahku. Aku pandangi wajah kami berdua disetiap foto. Jelas tergurat wajah letih donghae oppa yang ia tutupi dengan senyum tulusnya.  Ada satu foto yang menjadi favoritku selama ini. Dimana donghae oppa melakukan backhug padaku. Difoto itu jelas sekali wajah bahagia donghae oppa. Terlihat dari senyumnya yang menawan dan bahasa tubuhnya ketika itu. sesungguhnya ketika foto itu diambil aku sangat gugup karena eunhyuk oppa lah yang mengambil foto itu. tanpa malu donghae oppa tiba-tiba merangkulku dari belakang dan meletakkan dagunya dibahuku. Bulu kudukku berdiri seketika. Ya itu foto favoritku saat ini. Air mataku semakin deras mengalir saat aku membaca surat cinta dari donghae oppa yang aku bingkaikan dan aku pajang didinding kamarku, isi surat itu adalah”

Cintaku, Lee Anna….
Jujur aku katakan, saat pertama kali aku bertemu denganmu dimalam itu, aku yakin bahwa kau adalah calon pasangan hidupku. Dan itu terwujud ketika kau menyatakan bahwa kau juga mencintaiku setelah aku menyatakan cinta padamu. Aku mencintaimu melebihi apapun didunia ini. Aku meminta maaf karena hanya ada satu yang tidak bisa aku wujudkan padamu saat ini yaitu menyembunyikan kisah cinta kita dari siapapun. Sungguh, aku ingin memberitahu setiap orang bahwa hatiku ini hanya milikmu seorang. Memang aku mencintai ayah, ibu, donghwa, super junior, elf dan fishy. Tapi dibalik rasa cintaku pada mereka, hanya kau yang mampu membutakan seluruh isi hatiku. Kau lah matahariku, semangatku, hidupku dan segalanya bagiku. Janganlah pernah berubah dari Lee Anna yang aku kenal saat ini. Aku tidak tahu bagaimana nanti aku menjalani hidupku tanpa dukungan / sosok dirimu disampingku. Anna, jadilah kekasihku, tunanganku, istriku, dan kelak menjadi ibu dari anak-anakku. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku dengan dirimu. Aku berjanji tidak akan membuatmu menunggu begitu lama menantiku untuk mendampingimu. Tetapi jika aku ingkar, ingatkanlah aku bahwa aku salah. Anna, aku mohon teramat sangat padamu satu hal. Cintailah aku sebagaimana aku mencintaimu. Anna, tak ada yang bisa aku jelaskan lagi padamu lagi selain satu kalimat terakhir ini, SARANGHAEYO LEE ANNA.

Itulah surat yang ditulis donghae oppa beberapa bulan lalu. Ya aku sudah tidak dapat menangis lagi saat ini. Mungkin air mataku sudah terkuras habis. Aku lirik jam dinding ku, sudah pukul 3 pagi. Aku lekas tidur karena besok pagi aku masih harus bekerja dan kemudian menjemput donghae oppa.


Keesokan harinya………..

“tuan, saya permisi dulu ya, sesuai kemarin. Terimakasih, permisi” ucapku pada atasanku. “ne anna, hati-hati dijalan, salam untuk eomma mu” kata atasanku. Aku keluar dari ruangannya dan lekas keruang ganti karyawan untuk berganti seragam. Kali ini aku membawa mobil sendiri, karena akses bus dari tempat aku bekerja kebandara cukup sulit, jadi aku putuskan untuk membawa mobil. Aku berpakaian seperti yang biasa donghae oppa lakukan. Ya seperti mata-mata, semuanya serba tertutup dan serba hitam. Takut ada paparazzi yang mengikutiku, mereka toh tidak akan tahu siapa aku. Donghae oppa bilang akan landing dan tiba dikorea tepat pukul 3. Jam 1 siang aku sudah pamit dan jam 2 lewat 15 menit aku sudah tiba dibandara. Aku menghubungi tim SM yang juga datang menjemput super junior. “yeoboseo ahjussi, ne, ini anna. Dimana kau? Aku diminta donghae oppa untuk menjemputnya juga” kataku pada kwon ahjussi. “anna aku di terminal c, cepat! Aku akan segera masuk!” kata ahjussi. “ne ahjussi, aku sudah dekat terminal c, tunggu aku” kataku mematikan ponsel lalu berlalu ketempat yang dimaksud kwon ahjussi tadi. Dari jarak 15meter ahjussi sudah melambaikan tangan kearahku aku mempercepat langkahku. “ya kau lama sekali” kata ahjussi “ya ahjussi, aku sudah berlari sekuat tenaga kau tahu?” keluhku pada ahjussi yang sudah aku anggap saudaraku sendiri. “hahaha aku hanya bergurau anna, ayo cepat masuk. Mereka sampai kurang dari 30menit lagi” kata kwon ahjussi mengajakku masuk. “ne, kajja” kataku masih mengatur nafasku. Aku melihat ke sekeliling, banyak sekali ELF yang menyambut kepulangan super junior. Tidak sedikit banner-banner yang aku baca yang rata-rata bertuliskan “kami merindukan kalian oppadeul” yah, akupun sama merindukan mereka, batinku. Aku menunggu kedatangan donghae oppa sambil mendengarkan musik-musik instrument dari lagu-lagu super junior. “anna, mereka sudah sampai” kata kwon ahjussi menyenggol lenganku. “ah akhirnya” kataku melepas earphone dan meletakkan ipodku kedalam tas. Dari setibanya aku dibandara, tidak sedetikpun aku melepas atributku. Dibandara cukup dingin, tapi tetap saja aku merasakan hangat karena atribut yang sangat memberatkan tubuhku ini. “donghae menunggumu” kata kwon ahjussi padaku didepan pintu keluar dari gate kedatangan mereka. Jantungku berdegup dengan cepat, akupun bingung mengapa hanya akan bertemu dengan tunanganku sendiri aku gugup. “ya chagiyaaaaaaaaaaaaaaaa” teriak donghae oppa padaku. “oppa” kataku singkat. Bagaimana bisa donghae oppa mengenaliku dengan pakaian seperti ini? Wajahku saja tidak terlihat sama sekali. Dengan secepat kilat donghae oppa tiba-tiba sudah memelukku dengan eratnya, sampai aku merasa sesak nafas dalam pelukannya. “o oppa, a aku sesak” ucapku terbata. “ah mianhae, aku sangat merindukanmu” kata oppa melepaskan pelukannya. “kau dapat mengenaliku?” tanyaku polos. “dari jarak 10meter saja aku sudah bisa mencium aroma tubuhmu chagiya” ucap oppa lalu tersenyum, ya senyuman mematikannya. “ah oppa, kau membuatku malu” ucapku lalu menunduk, mungkin jika aku tidak memakai masker oppa akan menertawaiku karena wajahku sudah merah dengan ucapannya. “akhirnya kalian bertemu, aku bosan mendengar curahan hati donghae setiap malam anna” ucap eunhyuk oppa. “ahahaha oppa, maklumilah dia oppa” ucapku pada hyukppa. “ya aku mengerti pasangan seperti kalian” kata hyukppa sibuk dengan koper-koper miliknya. “kwon ahjussi, aku akan pulang bersama anna saja” kata donghae oppa pada kwon ahjussi. “oh yasudah, terserah kau. Aku akan kirimkan pesan tentang jadwalmu selanjutnya” kata kwon ahjussi. “kau bawa mobil kan pasti?” tanya donghae oppa “ne, kan akses kesini sulit kalau nak bus” ucapku “yasudah, aku berganti pakaian dulu, sebagian elf sudah melihatku dengan pakaian ini. Tunggu sebentar” kata donghae oppa lalu masuk kesalah satu toilet untuk berganti pakaian. Selang 5 menit oppa sudah berganti pakaian, aku saja ragu dia ini donghae oppa atau bukan. Donghae oppa meminta salah satu dari dancer pribadinya untuk berpura-pura menjadi dirinya lalu donghae oppa pulang bersamaku. Aku dan donghae oppa keluar lebih dulu dari rombongan. Kami melangkahkan kaki kami lebih cepat dari biasanya. Sebagian elf berucap yang saru aku dengar “ah itu donghae oppa bukan?” “bukan, donghae oppa tidak berpakaian seperti itu, lagipula donghae oppa tidak mungkin berjalan sendiri” ya syukurlah mereka tidak menyadari siapa kami. Sesampainya diparkiran donghae oppa meminta ijin untuk menyetir, aku tidak mengijinkannya karena dia pasti lelah setelah penerbangan yang melelahkan itu. akhirnya aku mengalah saja demi donghae oppa. Diperjalanan aku mulai memereteli satu per satu atributku ini, dimulai dari masker, kacamata, topi, dan juga jaketku yang besar dan berat ini. Aku berganti dari boots berhak tinggi dengan sepatu tanpa hak. “ah kakiku mau copot rasanya” keluhku. “wae chagiya?” tadi aku berlari menyusul kwon ahjussi dengan sepatu ini” ucapku lesu. “ahahaha, terima kasih sudah menjemputku chagiya” ucap donghae oppa sambil mengusap lembut kepalaku “ne oppa” ucapku singkat. “aaaaaaaaa aku sangat merindukanmu” teriak donghae oppa “ya oppa! Kau bisa membuatku tuli lah” gerutuku pada donghae oppa “kau merindukanku tidak?” tanya oppa “haruskah aku menjawabnya oppa?” tanyaku lagi “ya! Jangan mempermainkanku anna” dengus oppa “ya jelas aku merindukanmu! Masih saja kau bertanya. Kalau aku tidak merindukanmu, untuk apa aku menjemputmu?” tanyaku lagi “ah chagiya, sekali lagi terima kasih. Eh dimana cincin tunangan kita? Kau tidak memakainya?” tanya oppa “kau pun tidak memakainya oppa” jawabku “ah kau ini. Aku merubahnya untuk dijadikan kalung, lihat ini” kata oppa menunjukkan cincin tunangan kami yang ia jadikan liontin “ah sama kalau gitu oppa, aku juga, lihat” tunjukku pada oppa “ah bagaimana bisa? Kita jodoh anna!” seru oppa semangat. “ne oppa, ah bagaimana diparis?” tanyaku pada oppa “aku mempunyai hadiah untukmu” kata donghae oppa lalu menepikan mobil. “apa oppa?” tanyaku penasaran “nanti kau akan tahu” ucapnya lalu mengambil sesuatu dari saku jaketnya. “ini, kau suka?” tanya oppa. Donghae oppa mengeluarkan sebuah kotak dan membukanya. Aku terperangah melihat apa yang dia berikan kepadaku. Sebuah kalung berlian dengan bandul hati terbuat dari berlian yang dibentuk dan disekelilingnya bertabur permata. Aku tidak dapat berkata sepatah katapun ketika aku melihatnya. Aku menutup bibirku dengan kedua tanganku karena terkejut dengan apa yang aku lihat. Tanpa aku sadari air mata sudah menetes dari ujung kedua mataku. “kau menangis? Kau tidak menyukainya?” tanya donghae oppa bingung dan senyum manisnya luntur seketika. Aku masih tidak bisa menggerakan tubuhku. Terbujur kaku, ya tubuhku terbujur kaku. Aku menggelengkan kepalaku. “kalau kau suka mengapa kau menangis? Kau menyukainya tidak?” tanya donghae oppa lagi. “a aku, aku sungguh menyukainya oppa” kataku gugup. Reflek aku langsung memeluk donghae oppa. Dia sepertinya terkejut dengan apa yang ku lakukan. Dia meletakkan kotak itu di dashboard mobilku dan menyambut pelukanku. Ini menjadi terbalik karena aku merasakan bukan aku yang memeluk donghae oppa melainkan aku dipeluk donghae oppa. “khamsahamnida oppa” kataku menahan nangis. “ne chagiya, jangan kau tahan airmatamu itu, keluarkanlah. Ah aku sangat merindukanmu, aku rindu memelukmu seperti ini” kata donghae oppa sambil mengusap-usap kepalaku. Tangisanku semakin menjadi setelah mendengar apa yang donghae oppa katakan. Air mataku tumpah dibahu donghae oppa. Donghae oppa tidak kunjung melepaskan pelukannya, mengendurkannya saja tidak. Aku merasakan kebahagiaan tersendiri, kebahagiaan yang tidak aku rasakan 1bulan terakhir ini. Ya dipeluk donghae oppa adalah apa yang sangat aku rindukan darinya. Aku berniat melepas pelukannya tetapi tiba-tiba donghae oppa berucap “jangan, jangan kau melepas pelukan ini anna. Aku mohon, tetaplah seperti ini”. Yang tadinya aku berniat melepas pelukannya justru aku semakin mempererat pelukan kami. “oppa, saranghaeyo” ucapku sambil terus menangis dibahunya “nado chagiya. Nado saranghaeyo. Aku mencintaimu melebihi yang kau tahu” ucap donghae oppa. Aku merasakan kehangatan menjalar keseluruh tubuhku. Yang tadinya aku merasa lelah dengan boots heels yang aku pakai tadi, tiba-tiba saja rasa lelah itu lenyap entah kemana. “oppa, mau sampai kapan kita seperti ini?” tanyaku karena aku perkirakan hampir 10menit aku dan donghae oppa berpelukan. “ah ne, sekarang kita mau kemana?” tanya donghae oppa seraya melepas pelukan kami. “ah matamu sembab anna” kata donghae oppa terkejut dengan mataku. “ah biar saja oppa, nanti akan berangsur pulih”. *der der der* getar ponselku, ada pesan singkat dari eomma yang berisi “anna, eomma appa dan hyorin harus pergi ke London malam ini juga, rumah sudah kosong, maaf eomma memberitahu dadakan seperti ini. Ada masalah dengan kantor cabang appa disana. Salam untuk donghae. Saranghae”. “ada apa?” tanya donghae oppa “eomma appa dan hyorin pergi kelondon malam ini. Rumah kosong, ada masalah dengan kantor cabang milik appa disana” ucapku menjelaskan isi pesan dari eomma. “kalau gitu kita kerumahmu saja, kajja” kata donghae oppa “terserah oppa saja” kataku pelan. Sesampainya dirumah donghae oppa langsung masuk kamar yang dulu pertama kali dia pakai, ya waktu pertama kali kami jumpa. “aku akan pakai kamar ini ya” kata donghae oppa. “silahkan, kau akan menginap?” tanyaku “mungkin untuk malam ini iya” kata donghae merebahkan tubuhnya yang terlihat sangat lelah itu ke ranjang. “kau istirahat dulu oppa, aku mau mandi lalu akan kusiapkan makan malam” kataku lalu keluar dari kamar itu. aku masuk kekamarku berbaring sebentar lalu aku lekas mandi dan berpakaian. Setelah rapih kembali, aku pergi kedapur untuk memasakkan sesuatu untuk makan malam kali ini. Aku memang tidak begitu pandai memasak. Setidaknya aku bisa lah memasak makanan kesukaan donghae oppa, bulgogi. Setelah aku selesai masak dengan dibantu sedikit oleh pekerja rumahku, aku lekas menyiapkan semuanya dimeja makan dan langsung menghampiri donghae oppa. “donghae oppa, makanan sudah siap” ucapku pelan dari depan kamarnya. “……………….” Tidak ada jawaban dari donghae oppa “oppa, kau tidur? Aku masuk ya” ucapku lebih keras. “………………….” Masih tidak ada jawaban. Aku putuskan untuk masuk kekamar itu, setidaknya kalau donghae oppa tertidur aku bisa membangunkannya. “oppa, kau dimana?” tanyaku karena tidak menemukan donghae oppa ditempat tidur dan juga kamar mandi. Aku melihat pintu kearah balkon kamar ini terbuka “oppa kau disitu?” tanyaku sambil menghampiri. Aku menemukan donghae oppa dibalkon kamar ini. Dia sedang berdiri menghadap langit dengan berpegangan penyangga balkon. “oppa, makanan sudah siap, kajja kita makan” kataku menyentuh pundak donghae oppa. Seketika oppa membalikkan badan dan menarikku dalam dekapannya. Sekarang lagi-lagi oppa memelukku dengan eratnya. Kali ini pelukannya ada pelukan paling erat yang pernah aku rasakan dari donghae oppa. Sampai aku seperti sedikit sulit untuk bernafas. Tapi aku tidak berencana untuk memberitahunya apalagi melepasnya. Tanpa ragu aku juga melingkarkan kedua tanganku pada tubuhnya. “oppa…..” kataku pelan “hmm, wae?” katanya juga pelan “kau tidak apa-apa?” tanyaku pada donghae oppa. Aroma tubuhnya yang sangat khas memberikan ketenangan bagi pikiranku. Aroma tubuh yang aku sangat rindukan 1bulan terakhir ini kini aku rasakan kembali. “ne, gwenchana” katanya singkat. “ayo makan, nanti dingin masakannya, aku membuatnya khusus untukmu” ajakku pada oppa “oh baiklah, ini belum selesai. Kita akan lanjutkan ini setelah makan malam” kata donghae oppa seraya melepas pelukannya. Dia menarik tanganku untuk segera turun kebawah. Satu pertanyaan yang masih menggelayut dipikiranku saat ini adalah kalimat terakhir donghae oppa “lanjutkan? Belum selesai? Apa?” tanyaku dalam hati. Aku tidak menggubris pikiran itu. aku sekarang hanya konsen dengan donghae oppa yang sedang makan dengan lahapnya. Makan malam kami tanpa obrolan apapun karena aku tidak mau mengganggu donghae oppa yang sepertinya kelaparan itu. lucu sekali wajahnya yang polos itu kalau sedang makan. Setelah selesai makan wajah donghae oppa berubah serius. “oppa, wae? Kau terlihat tiba-tiba serius sekali” tanyaku heran. “aku ingin menanyakan sesuatu, kau harus jawab jujur” kata donghae oppa semakin serius. “aku tidak pernah tidak jujur denganmu oppa” kataku sambil menuangkan air putih ke gelas donghae oppa. Kemudian donghae oppa minum dan kemudian wajahnya berubah menjadi semakin serius. “anna, apa kau bosan denganku seperti ini terus?” tanya donghae oppa mengejutkanku. Aku terpaku mendengar pertanyaan itu. “mengapa oppa bertanya seperti itu?” tanyaku balik. “jangan balik bertanya chagiya, jawablah dengan jujur” kata oppa seraya menggenggam tanganku “em, a aku. Aku tidak pernah bosan oppa” jawabku gugup, aku tidak berani menatap wajahnya langsung, aku terlalu gugup. 4tahun aku bersamanya baru kali ini aku teramat sangat gugup padanya. “kau gugup, kau tidak menatap mataku, kau berbohong. Apa yang harus aku lakukan agar kau tidak bosan?” tanya donghae oppa “kau tidak perlu melakukan apapun oppa” kataku masih tidak berani menatap wajahnya “aku tahu kau bosan dengan hubungan ini. Aku mengerti perasaanmu. Perasaan bosan berhubungan denganku dengan tidak adanya orang yang mengetahui ini. 4 tahun kau memendam ini, aku tahu persis perasaanmu chagiya” kata donghae oppa panjang “lah lalu aku harus bagaimana?” tanyaku, aku memberanikan diri menatap wajahnya. “harusnya aku yang bertanya aku harus berbuat apa? Aku tidak mungkin melepasmu, membiarkan kau pergi. Aku tidak sanggup berpisah denganmu” kata donghae oppa dan genggaman tangannya semakin mengerat. “aku tidak tahu, aku tidak merasakan hal yang kurang atau apapun pada hubungan ini, jujur aku pernah merasa bosan, tetapi kau dan segala tentang kau kembali membuat rasa bosan itu pergi entah kemana oppa” kataku panjang lebar. “aku mempunyai 1 kabar baik” kata donghae oppa “apa?” tanyaku “aku sudah meminta izin pada lee sooman untuk menikahimu” kata donghae oppa lalu tersenyum manis padaku “m mwo? Apa? Izin? Lalu?” tanyaku kaget “ne, dia masih mempertimbangkan, aku sudah merasakan kemanusiaan keluar darinya, aku meminta izin untuk menikahimu secara ya kau tahu, diam-diam, tapi setidaknyakan hubungan kita maju 1 langkah” kata donghae oppa memantapkan tatapannya padaku “aku bingung, aku terkejut dan aku bahagia. Apa yang harus aku lakukan?” tanyaku lagi “kita harus merayakannya” kata donghae oppa lalu berdiri dan menghampiri satu set player dekat ruang TV “bisakah tinggalkan kami berdua malam ini? Tidak akan terjadi apa-apa kok. Aku janji” ucap donghae oppa pada semua pekerjaku. Pekerjaku langsung masuk kekamar masing-masing dan yang hanya tersisa benar hanya aku dan donghae oppa. Donghae oppa terlihat sibuk dengan cd-cd koleksi keluargaku, pilihannya jatuh pada koleksi lagu instrument milikku, dia tau bahwa aku menyukai music instrument, di tekannya tombol play pada cd player itu. mulailah mengalun lagu instrument pertama yaitu lagu first love milik donghae oppa. Donghae oppa menghampiriku dan menjulurkan tangannya pdaku, tanpa malu aku menyambut juluran tangannya itu. aku tidak mengetahui apa yang akan donghae oppa lakukan, aku hanya mengikuti instruksi darinya saja. Donghae oppa menarik tanganku dan meletakkannya dibahunya, dia meletakkan tangannya dipinggangku. Sepertinya donghae oppa ingin mengajakku berdansa malam ini. “aku tidak bisa” ucapku gugup “ikuti saja iramanya chagiya, kau pasti bisa” kata donghae oppa lembut. Irama lagu first love mengalun begitu lembut dan seirama dengan langkah kami berdua. Tidak ada jarak antara aku dan donghae oppa. Wajah kamipun hanya berjarak kurang lebih 10cm. aku bahkan bisa merasakan nafas donghae oppa pada wajahku. Begitu lagu first love berhenti lagu berikutnya yaitu beautiful yang juga dinyayikan donghae oppa. Donghae oppa meletakkan keningnya pada keningku, jarak wajah kami semakin dekat, hanya beberapa cm saja. Ini adalah lagu favoritku, lagu yang terbaik yang pernah aku dengar. Donghae oppa mulai menyanyikan sedikit bait dari lagu itu, aku hanya bisa tersenyum mendengar suaranya yang sangat indah itu, nafasnya yang wangi, aroma tubuhnya yang khas dan dapat menenangkan fikiranku yang sempat runyam tadi. Semuanya seperti sangat sempurna malam ini. “you’re like a queen, I just can’t be without you girl” ucap donghae oppa lembut. Dan selang beberapa detik kemudian donghae oppa mengecup keningku lembut. Aku menutup mataku, menikmati lembutnya bbir donghae oppa dikeningku. Sudah lama juga donghae oppa tidak mengecup keningku, lebih lama dari dia tidak memelukku. “saranghaeyo chagiya” ucap donghae oppa lembut “nado saranghae oppa” ucapku tak kalah lembut. Kami terus berdansa hingga larut malam, aku melirik jam dinding sudah hampir pukul 1 malam. “oppa, kau tidak mengantuk? Aku mengantuk” ucapku sambil mengucek mataku karena rasa kantuk menyerangku. “ah nado, kajja kita tidur” ucap donghae oppa. Donghae oppa menggandengku masuk kekamarnya, aku bingung. “oppa? Kamarku disebelah” ucapku bingung “ah iya memang kenapa? Aku ingin tidur bersamamu malam ini. Ah kau takut kita berbuat macam-macam? Tidak anna, aku ini menyayangimu, tidak mungkin aku berbuat seperti itu” ucap donghae oppa. “ah ne, aku ngantuk. Selamat tidur oppa” ucapku berbaring disebelah donghae oppa. Mengapa aku iyakan permintaan oppa? Karena aku yakin dia tidak akan berbuat apa-apa. Toh pertama kali bertemupun kami tertidur bersama dikamar ini juga. “goodnight my dear, ah I love you” ucap donghae oppa lembut sekali, lalu dia mengecup lagi keningku. Aku tidak bisa langsung tertidur, padahal aku sangat mengantuk, aku berbalik mmenjadi menghadap donghae oppa. Posisi kami sekarang berhadapan dengan mata saling menutup. Beberapa detik kemudian donghae oppa memelukku, lagi. Hangat sekali berada dalam selimut dan dekapan donghae oppa. Aku merasakan detak jantung donghae oppa berdebar kuat saat ini. Tidak ku duga donghae oppa berdebar saat ini. Kantuk semakin menjadi, aku juga semakin nyaman dalam dekapannya. Aku pun tertidur lelap.

Keesokan paginya……………………….

“aaaahhhh” ucapku sambil menarik otot-ototku dari tidur. Cahaya matahari masuk kedalam kamar dan langsung mengarah kearahku. “pagi tukang tidur” sapa donghae oppa disebelahku “hm, pagi oppa” ucapku singkat masih terasa kantuk dipelupuk mataku ini. *cup. Donghae oppa mengecup di bibirku kali ini. Ini pertama kalinya donghae oppa mengecup bibirku. Aku membeku seketika, seakan baru saja tertimpa batu beton yang mampu menghentikan nadi dan juga detak jantungku. Memang sedikit berlebihan, tapi ini memang membuatku sangat terkejut. “kenapa kau chagiya?” tanya donghae oppa polos “hei, kau memucat! Apa itu tadi mengejutkanmu? Hahaha” kata donghae oppa mengusap-usap kepalaku. “apa tadi itu oppa? Apa maksudnya? Dasar pabo” dengusku kesal “ciuman selamat pagi, kau kan calon istriku” ucapnya lalu memasang aegyonya polos. “ya aku mau marah jadi tidak jadi karena wajahmu itu oppa” ucapku kesal “hahahaha kau lucu sekali chagiya” ucap donghae oppa bahagia. “eh? Calon istrimu?” tanyaku pada donghae oppa “ne, chagiya, sore ini kita disuruh bertemu dengan sooman ahjussi. Dia ingin berbicara dengan kita. Tadi kwon ahjussi mengirimiku pesan” ucap donghae oppa memberikan ponsel nya dan menunjukkan pesan dari kwon ahjussi. “m mwo? Apa yang mau dia katakan?” tanyaku pada donghae oppa. “ah aku tidak tahu, berdandanlah yang cantik ya nanti” ucap donghae oppa. “sebaiknya kau pulang ke dorm lalu nanti kau jemput aku” ucapku pada oppa “rencanaku memang seperti itu, kau mandi sana chagiya, kau terlihat kusut” kata donghae oppa mencubit hidungku. “eh kau sudah mandi? Jam berapa kau bangun?” tanyaku pada donghae oppa. “aku bangun jam 7, sekarang sudah mendekati jam 9” jawabnya. “astagaaaaaaa baiklah, aku mandi dulu” ucapku kaget langsung aku meluncur dari kamar donghae oppa kekamarku. Aku segera mandi lalu berpakaian dan langsung menuju meja makan. Aku sudah mendapati donghae oppa duduk dimeja makan dengan banyak macam masakan. “eh kau masak oppa?” tanyaku “tidaklah, pesuruhmu yang masak. Ayo makan, aku lapar sekali” ajak donghae oppa. Kami berdua sarapan dengan mesranya, tidak kalah dengan makan malam kami tadi malam. Selang 15menit kami sarapan sebuah mobil audi putih sudah masuk halaman rumahku, aku tebak itu adalah leeteuk oppa yang menjemput dongsaeng kesayangannya ini. Donghae & leeteuk oppa berpamitan pulang padaku. Setelah mereka pulang rumah kembali menjadi sepi, hanya ada aku dan beberapa pekerja rumahku. Semenjak mereka meninggalkan rumah, aku hanya dapat mengingat-ingat apa yang aku dan donghae oppa lakukan sejak kemarin sampai tadi pagi. Semakin aku mengingatnya semakin besar rasa cintaku padanya. Aku ingat kemarin donghae oppa memberiku sebuah kalung, aku akan menggunakannya nanti saat bertemu dengan sooman ahjussi. Ya aku jadi kembali teringat nanti sore aku dan donghae oppa akan menghadap sooman ahjussi untuk membicarakan tentang permintaan izin donghae oppa untuk menikah denganku. Ah aku harus bicara apa nanti? Selama aku menjalin hubungan dengan donghae oppa, baru 2 kali aku bertemu dengan sooman ahjussi, itupun tidak sengaja. Kaliini justru dia yang ingin bertemu kami berdua. Hari semakin siang dan semakin sepi juga rumah ini. Donghae oppa akan menjemputku pukul 4 sore nanti, aku ingin menonton dvd sajalah. Saking asiknya aku menonton dvd aku hampir lupa bahwa donghae oppa akan menjemputku, aku terkejut melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul 3 sore sedangkan oppa akan menjemputku pukul 4. Secepat kilat aku mandi dan lekas berdandan sesuai dengan donghae oppa inginkan. Aku menggunakan dress simple tetapi tetap anggun tidak lupa dengan kalung pemberian donghae oppa kemarin. Sebelum pukul 4 ternyata donghae oppa sudah datang sedangkan aku masih ribut dengan make-up ku. “kya kau belum rapih” ucap donghae oppa dipintu kamarku. “aku keasikan nonton dvd oppa, mianhae” ucapku sambil membenahi dressku. “sudah sudah, kau sudah cantik. Ayo cepat, nanti sooman ahjussi menunggu terlalu lama” ucap donghae oppa menggandengku. Jantungku mulai berdegup kencang saat mobil donghae oppa sudah mulai mendekati SMtower. Aku yakin wajahku memucat, make-up pun tak mampu menutupinya. AC mobil donghae oppa sepertinya mulai tidak terasa dikulitku, semakin panas hawanya, aku sampai harus mengusap menggunakan tissue. Donghae oppa yang melihatku panic hanya bisa tersenyum dengan senyum mematikannya itu, membuatku semakin gugup. “chagiya, jangan seperti itu. baru disini saja kau sudah panic, bagaimana nanti berhadapan dengan dia? Relax chagiya” kata donghae oppa menenangkanku. Sepertinya itu tidak berfungsi dengan baik, tapi cukup sedikit mengurangi kegugupanku bertemu sooman ahjussi. Dua tikungan lagi mobil ini akan sampai di SMtower, 1 tikungan, dan ya sampailah kami. Jantungku berdegup semakin tidak karuan. Aku tarik nafas dalam-dalam lalu aku keluarkan perlahan, begitu seterusnya beberapa kali sampai donghae oppa membukakan pintu untukku. “kau ingin disitu terus?” tanya donghae oppa. Kami tidak memakai atribut rumit karena didalam SMtower terjamin keamanannya dan jauh dari nitizen juga paparazzi. Kami langsung menaiki lift kelantai 11, lantai 11 hanya ada beberapa ruang latihan dan 1 ruangan lain yaitu ruangan sooman ahjussi. Aku terkejut karena semua member super junior sudah berkumpul disana. “mereka memang diundang juga oleh sooman ahjussi, tenang chagiya” kata donghae oppa berbisik. “a annyeong” sapaku pada semua member. “annyeong anna, lama tidak berjumpa, kau cantik” puji siwon oppa. “kau terlihat sedang sakit anna, apa yang dilakukan donghae?” tanya kyuhyun “ya! Aku tidak melakukan apa-apa” bela donghae oppa. “dia tidak melakukan apapun kyuhyun-ssi” ucapku tanpa oppa karena aku dan kyuhyun seumuran. “cepat masuk, sooman&kwon ahjussi sudah menunggu kalian” ucap leeteuk oppa. “ne oppa” ucapku “ne hyung” ucap donghae oppa. “ya kalian datang juga, macet?” tanya sooman ahjussi begitu aku dan donghae oppa masuk keruangannya. “sedikit macet 5blok dari sini ahjussi” ucap donghae oppa. “annyeong sooman ahjussi, annyeong kwon ahjussi” sapaku seramah mungkin pada mereka. “annyeong, silahkan duduk” ucap sooman ahjussi mempersilahkan kami duduk. “ada yang penting sepertinya ya ahjussi?” tanya donghae oppa. “ya tentu saja, jadi kau ingin menikahi anna?” tanya sooman to the point. “ne ahjussi, aku ingin meminta izin padamu” ucap donghae oppa, aku hanya bisa menunduk tidak berani menatap wajahnya. “hmm, berani ya “ ucap sooman ahjussi, aku memberanikan diri menatap wajahnya, tidak menyeramkan, justru terlihat santai. “kau mencintai donghae?” tanya sooman ahjussi padaku. “tentu saja ahjussi” jawabku lantang. “lalu bagaimana kalau ada yang mengetahui hubungan kalian? Aku tidak mau ambil resiko super junior kehilangan pamor” ucap sooman ahjussi yang sekarang wajahnya semakin terlihat serius. “selama ini, selama 4tahun kami menjalani hubungan, puji Tuhan tidak pernah ada yang bocor atau seorang pun yang mengetahuinya” jelasku pada sooman ahjussi. “aaaah sudah 4 tahun rupanya, ya memang aku tidak pernah mendengar gossip apapun tentang kalian. Hmmm, aku sudah pertimbangkan semuanya semalam suntuk tadi” ucap sooman ahjussi penuh perkiraan. “kwon-ssi, panggilkan member lainnya” pinta sooman ahjussi pada kwon ahjussi. Dengan cekatan kwon ahjussi memanggil member lain, seketika ruangan sooman ahjussi ini menjadi penuh oleh kami. “kalian mengetahui hubungan donghae dengan anna?” tanya sooman ahjussi. “ne, kami sudah mengetahuinya sejak lama. Aku yang pertama kali mengenal anna setelah donghae sebelum member lainnya” ucap eunhyuk oppa mantap. “oh jadi kalian sudah mengenal anna, baiklah. Aku sudah yakin dengan keputusanku…………” ucap sooman ahjussi terputus. “jadi ahjussi?” tanya donghae “kalian aku izinkan menikah…….” Ucap sooman ahjussi. “kyaaaaa khamshahamnnida ahjussi” ucap donghae oppa bahagia. “tapi, dengan syarat” lanjut sooman ahjussi. “syarat apa ahjussi?” tanyaku pada sooman ahjussi. “tidak boleh ada yang tau selain orang yang ada diruangan ini. Kecuali orang tua kalian berdua. Dan yang ada disini juga orang tua kalian harus menandatangani perjanjian tidak akan membocorkan rahasia ini. Paham?” jelas sooman ahjussi. “kami paham” jawab kami hampir bersamaan. Kami, terlebihnya aku sangat bahagia. Akhirnya hubunganku dengan donghae oppa mendapat titik cerah. Kami di persilahkan keluar dari ruangan sooman ahjussi. Rona bahagia terlihat jelas diwajah donghae oppa. Wajahku sepertinya merah sempurna saat ini. “ya wajah kalian! Hahahaha lucu” ejek kyuhyun “lucu apanya?” tanya donghae oppa. “ah tidak perlu dipermasalahkan, ayo kita rayakan di dorm!” ajak yesung oppa. “aku akan masak special dan masak yang banyak!” ucap ryeowook oppa. “kya khamshahamnida” ucapku bahagia. Kami merayakan keberhasilan ini dengan seluruh member super junior dan kekasih mereka. Tidak lupa aku memberi tahu eomma dan appa tentang ini. Kami akan segera mengatur pernikahan ini. Eomma donghae oppa akan segera kembali dari Taiwan dengan donghwa oppa. Dan eomma pun akan segera kembali dari London, begitu juga dengan appa dan hyorin. Perayaan yang sangat mengesankan, aku diantar donghae oppa pulang kerumah. Didalam mobil sebelum aku turun, donghae oppa lagi, mengecup bibirku yang kedua kalinya. “oppa…….” Ucapku kaget. “ne? ah kau kan calon istriku” ucap donghae oppa. “terserah kau sajalah” ucapku pelan dan donghae oppa membukakan pintu mobil dan mempersilahkan aku masuk. Aku menjalani hari-hariku dengan perasaan berbunga-bunga. Mengingat aku akan menjadi istri dari orang paling tampan di Korea. Hahaha ya donghae oppa akan menjadi suamiku. Hari ini eomma, appa dan hyorin akan kembali dari London, dua hari yang lalu eomma donghae oppa dan donghwa oppa juga sudah kembali dari Taiwan. Besok, kami berencana akan membicarakan pernikahanku dan donghae oppa dirumahku.

Keesokan harinya………….

Aku bangun lebih pagi dari biasanya. Aku mulai menyibukkan diri didapur bersama eomma dan beberapa pekerjaku untuk masak. Karena pukul 10 nanti donghae oppa, donghwa oppa dan eomma mereka akan datang menemui kami. Hyorin sedang asik dengan bunga-bunga cantik dimeja tamu dan meja makan. Aku mengandalkan seleranya yang cukup baik tentang bunga. Sedangkan appa masih sibuk dengan meja kerjanya, mungkin setelah ini dia akan kembali ke London. Sebelumnya mereka sudah pernah kesini untuk melamarku, ya donghae oppa memintaku bertunangan waktu itu. sekitar 8bulan yang lalu. Sudah lama berarti aku tidak bertemu eommanya donghae oppa. Aku dan eomma tidak masak dalam porsi banyak, hanya saja kami memasak berbagai jenis masakan. Saking bersemangatnya aku dan eomma, kami terkejut bahwa jam dinding sudah mendekati pukul 9. Aku dan eomma berhenti dari kegiatan kami dan lekas mandi dan berdandan. Memasak diteruskan oleh pekerja kami. Aku hanya menggunakan dress simple pemberian donghae oppa ketika ia dan super junior berada di London, sedangkan eomma ya seperti biasanya. Aku kali ini memakai cincin tunangan aku dan donghae oppa dijari yang biasanya aku jadikan liontin. Hyorin menggunakan pakaian senada dengan yang aku pakai. Appa ya seperti pria dewasa umumnya. Akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga. Donghwa dan donghae oppa mengenakan pakaian casual senada yang membuat mereka tampak tampan. Eomma mereka mengenakan baju bermodel sama dengan yang eommaku pakai. Aku mempersilahkan mereka masuk dan duduk diruang tamu. Ruangan yang disulap menjadi cantik oleh hyorin. Tidak salah aku mengandalkannya. Eomma donghae oppa bukan tipe yang suka berbasa-basi, tidak seperti donghae oppa. Eomma donghae oppa langsung membicarakan topic yang akan dibahas. Ternyata mereka sudah menandatangani perjanjian yang diberitahu sooman ahjussi beberapa waktu lalu. Aku dan keluargaku pun sudah lebih dahulu melakukannya bersama member super junior lainnya. Eomma donghae oppa langsung menanyakan tanggal dan bulannya. Orangtuaku dan eomma donghae oppa sepakat pernikahan akan diadakan 4bulan mendatang. Aku cukup terkejut, ya ternyata secepat itu aku dan donghae oppa akan menikah. “tidak terlalu cepatlah buatku, toh kalian juga sudah menjalin hubungan sejak lama” celetuk donghwa oppa. “ya kau ternyata bisa membaca pikiranku oppa” ucapku malu. Eommaku dan donghae oppa mengutus donghwa oppa untuk mencari tempat resepsi pernikahan. Donghwa oppa memutuskan untuk melaksanakannya diluar Korea. “karena disini terlalu banyak wartawan yang mengganggu menurutku. Jadi maunya dimana hae?” kata donghwa oppa. “terserah kau hyung, aku ikut saja” ucap donghae oppa sambil memegang tanganku. “yasudah, aku putuskan Thailand. Bagaimana eomma?” tanya donghwa oppa. “ya eomma setuju” kata eomma donghae oppa bersamaan dengan eommaku. “urusan dekorasi bunga?” tanya appa. “serahkan padaku” ucap hyorin percaya diri. “kalau begitu, bulan depan ikut denganku ke Thailand ya hyorin” ucap donghwa oppa. “ne oppa” sahut hyorin. Aku dan donghae oppa hanya dapat bilang iya saja. Karena apapun keputusannya kami akan menyetujuinya. Setelah sepakat dalam beberapa hal, eomma mengajak kami semua makan siang bersama. Makan siang yang sangat aku dambakan, seluruh keluarga berkumpul disatu tempat. Eomma donghae oppa memuji masakkanku. Ah pujian yang sangat membuatku bahagia. Setelah makan siang, keluarga donghae oppa pamit pulang. Kami merencakan pertemuan berikutnya dirumah donghae oppa minggu depan dihari yang sama.

2minggu kemudian…………… (sorry di skip, bingung mau ketik apa)

Hanya dua kali pertemuan antara keluargaku dan keluarga donghae oppa untuk membicarakan pernikahan kami. Hanya dengan 2x pertemuan semuanya sudah fix. Puji Tuhan semua diperlancar semoga kedepannya kami tidak akan menemukan kesulitan. Aku harus keluar dari pekerjaanku. Atasan ku sedikit bingung dengan alasanku keluar dari kerja. Ya aku mengarang bebas lagi. Tidak mungkin kan aku keluar dan menyatakan terang-terangan aku akan menikah dengan donghae oppa, bisa mati aku. Aku masih sibuk dengan gaun pengantinku dan setelan jas untuk donghae oppa. Kepalaku sering sakit akhir-akhir ini, tapi aku terus menutupinya dan menguatkan diri. Donghae oppa mengandalkan tim dari super junior untuk mengurus pakaian pengantin kami. Persiapan sudah 80%. Kurang dari sebulan lagi pernikahanku akan dilangsungkan. Akhir minggu aku dan donghae oppa akan bertolak ke Thailand bersama donghwa oppa dan hyorin untuk melihat gedung pilihan mereka dan tatanan dekorasi buatan hyorin. Walaupun masih SMA aku sungguh yakin pada selera hyorin yang bagus. “kau terlihat kurus” ucap donghae oppa ketika melihatku sedang mencocokkan gaun pengantinku. “lihat, bagian belakangnya kebesaran. Kau harus makan!” sambungnya. “ah donghae-ssi, wajar saja, ini stressnya kaum wanita menjelang pernikahannya” ucap sunkyu ahjumma membelaku. “intinya dia harus makan, mengembalikan berat badannya yang dulu” ucap donghae oppa “ne ne ne aku akan makan” ucapku ketus. Memang berat badanku turun beberapa kilo karena pikiranku kusut seperti benang.

Beberapa hari kemudian……………………..

“kalian berdua, aku tidak salah mengandalkan kalian” ucap donghae oppa pada donghwa oppa dan hyorin. “iya dong, hehehe” kekeh hyorin. “hae, mungkin aku akan tetap disini sampai harinya tiba. Atau mungkin kembali kekorea beberapa hari lalu kembali kesini sebelum harinya tiba. Aku tidak mungkin membiarkan ini terbengkalai” ucap donghwa oppa. “terserah kau hyung, baiknya kau saja” ucap donghae oppa sambil menyantap makanannya. “eonnie, kalau kau pulang hari ini, aku akan menyusulmu besok. Masih ada janji dengan seseorang” kata hyorin. “ah ne, titip hyorin ya oppa” ucapku pada donghwa oppa dan dia hanya membalasnya dengan anggukan. Sore ini aku kembali ke korea bersama donghae oppa dan hyorin akan menyusul kami besok. Kurang dari seminggu lagi aku akan melangsungkan pernikahan. Pernikahan yang sederhana dan hanya segelintir orang saja yang diundang. Donghae oppa menyewa langsung 1 pesawat untuk para tamu kami dan juga menyewa satu lantai penuh di hotel tempat aku akan melangsungkan pernikahan. Untuk uang donghae oppa sih aku tidak meragukannya. aku dan keluargaku juga keluarga donghae oppa akan bertolak ke Thailand h-2 pernikahan. Jantungku terus berdegup tidak wajar mendekati hari pernikahan. Sooman ahjussi meminta maaf tidak dapat datang pada pernikahan kami karena terlalu sibuk dengan urusannya. Seluruh member super junior datang pada h-1 pernikahan. Cukup terharu pada hotel yang dipilih donghwa oppa, hotel ini betul-betul menjaga rahasia besar ini. Keesokan paginya aku dan donghae oppa menjemput member super junior di bandara setempat. Donghae oppa terlihat sedikit lelah dengan persiapan ini, belum lagi 3 hari setelah pernikahan dia dan super junior akan melangsungkan konser di Taiwan. Malamnya aku tidak bisa tidur, mataku terus terjaga mengingat besok adalah hari besarku. Ya akhirnya besok aku dan donghae oppa akan melangsungkan pernikahan. “kau harus tidur, atau besok matamu akan seperti panda” ucap hyorin mengagetkanku. “ah ne ne, aku tidur sekarang. Selamat malam” ucapku pada hyorin.

Keesokan paginya…………….

“ya eonnie bangun! Mau sampai jam berapa kau tidur hah?” ucap hyorin berisik sambil menggoyang-goyangkan seluruh tubuhku. “ah aku masih mau tidur” ucapku lesu. “oh jadi mau batal pernikahannya?” ucap hyorin mengejutkanku. “astaga aku hampir lupa” ucapku kaget, mataku langsung membulat sempurna. Aku lompat dari tempat tidurku, aku melihat hyorin sudah selesai mandi masih dengan baju handuknya sedangkan aku masih dengan muka bantal dan tampang serabutan tidak karuan. Ketika aku keluar dari kamar inti, aku tambah terkejut ruangan tamu sampai dapur kamar hotelku sudah dipenuhi orang-orang yang sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing. Eomma yang sedang sibuk dandan, eomma donghae oppa yang sedang sibuk dengan sepatunya, hyorin yang sedang sibuk mencari dimana pakaiannya. “ya anna! Cepat mandi! Kau yang mau menikah justru kau yang belum melakukan apapun” teriak eomma kaget melihatku masih menggunakan piyama suteraku. melihat eomma yang sepertinya akan marah jika aku tetap berdiri termenung itu aku langsung *kabur* masuk kamar mandi untuk mandi. Sekitar 20 menit aku mandi aku langsung ditarik oleh salah satu rias artis member super junior untuk di make-up. “ya eonnie, berhanduk saja aku belum selesai” dengusku pada jina eonni. “kau sih sudah bangun siang, mandi lama” kesal jina eonnie. “ah mianhae, aku hampir lupa” ucapku malu. “lihat sudah pukul setengah 10, pernikahanmu kan jam 11 anna, sudah jangan banyak ribut, diam saja kau” ucap jina eonnie. Dengan cekatan dan sigap jina eonnie *melukis indah* diwajahku. Mata pandaku hilang disulapnya. Aku tidak dizinkan untuk membuka mata sampai make-up diwajahku selesai. Sekitar 15 menit aku manfaatkan lagi untuk tidur hehehe. “ya anna buka matamu perlahan” ucap jina eonnie. Aku terperangah melihat sosok perempuan yang ada dicermin. Aku ragu yang ada dicermin itu aku atau wanita lain. “sempurna” ucap hyorin singkat. Aku pun terkejut melihat pantulan diri hyorin dari cermin dia menggunakan gaun putih sederhana bertabur pernik yang membuatnya bercahaya, rambutnya yang dikesampingkan membuatnya terlihat begitu manis dengan make-up sederhananya. “itu baru wajahmu anna, jina cepat selesaikan rambutnya” ucap eomma donghae oppa. “aku akan ke bawah duluan, aku tunggu disana” ucap eomma donghae oppa pada eommaku. Jina eonnie masih sibuk dengan tangannya yang lihai dikepalaku. Rambutku yang tadinya masih basah sudah berubah menjadi sempurna bagiku. Rambutku ditarik keatas lalu ditambahkan mahkota kecil yang disempitkan antara poniku yang dikesampingkan. “Paduan yang sempurna” ucap salah satu teman jina eonnie. Tanpa buang waktu, setelah jina eonnie bermain dengan wajah dan rambutku dia melesat mengambil gaun pengantinku. Aku masih berdiri terpaku melihat rias wajah yang sempurna ini. “ayo cepat pakai ini” ucap jina eonnie dibelakangku. Hyorin ikut membantu memakaikan gaun pernikahanku, gaun berwarna putih dengan satu tali pada bahuku, terdapat tali yang melilit antara pinggang dan punggungku. Hyorin mulai memasangkan retsleting pada punggungku sedangkan jina eonnie menata ulang bagian bawah gaun pernikahanku. Kru lainnya merapihkan bagian kepala dan rajut yang dikaitkan ke kepalaku. Aku hanya bisa berdiam diri melihat orang-orang yang ku sayang sedang sibuk membantuku. Eomma baru saja keluar dari kamar menyusul eomma donghae oppa untuk menunggu di ballroom bawah. Payet yang bertaburan di pagian balloon gaun begitu bercahaya ketika sinar memantul kearahnya. Jina eonnie dengan gesitnya mengambil sepatu hak yang cukup tinggi untuk aku pakai. Dibantunya aku memakai sepatu itu, sejujurnya ini agak sulit untuk berjalan, tetapi karena aku sudah berlatih beberapa kali dengan donghae oppa aku sudah cukup lancar memakainya. Salah satu kru memindahi kaca seluruh tubuh disampingku, aku masih belum berani menatap diriku sendiri. “sekarang liatlah dirimu dicermin” bisik hyorin. “ini aku?” tanyaku bingung. “ah satu lagi, buke bunganya mana?” tanya jina eonnie. Salah satu kru melemparkannya kearah jina eonnie dan memberikannya padaku. “kau sungguh……………. Sempurna eonnie” ucap hyorin kagum. “ah aku iri sekali padamu anna, kau sungguh cantik” ucap jina eonnie.  “ya 15 menit lagi jam 11, ayo turun” ucap hyorin mengagetkanku. Jantungku lagi-lagi berdegup kencang tak dapat ku control. Aku dituntun hyorin keluar dari kamar menuju salah satu ballroom hotel ini. Untung AC hotel ini cukup kencang, kalau tidak mungkin aku sudah basah kuyup dibanjiri oleh keringatku sendiri. “jangan panic eonnie, relax. Semuanya akan berjalan dengan baik” ucap hyorin menenangkanku. Setibanya dilantai dimana aku akan melangsungkan pernikahan eomma sudah menunggu didepan pintu lift. “ya segera dimulai” ucap eomma singkat dan memberi kode sepertinya. Appa mulai menggandengku, eomma dan hyorin sudah tidak tahu ada dimana. Aku mulai memasuki ruangan, ruangan penuh oleh orang-orang yang aku kasihi. Lagu pengiring mulai terdengar, diujung ruangan aku lihat donghae oppa sedang berdiri menantiku sepertinya. Dia terlihat begitu tampan dengan jas putih dan bunga mawar disalah satu dadanya. Make-up tipis sempurna diwajahnya, senyum indah mengembang dibibirnya. Hanya terdengar lagu pengiring dan bunyi sepatu yang kupakai yang aku dengar diruangan ini. Kurang dari 10 meter, 5 meter, 1 meter, akhirnya aku dihadapan donghae oppa.
*anna pov end*

*donghae pov*
Puteri dari kayangan mana yang ada dihadapanku ini? Ah cantik sekali, belum pernah aku melihat wanita secantik dia dimuka bumi ini. Aku sungguh tidak percaya annaku yang pemalu dan cuek disulap sampai sebegini cantiknya oleh jina noona. Senyum manis dengan lesung pipinya mulai berkembang diwajah cantiknya. “mari kita mulai pernikahannya” ucap pastur. Aku dan anna mengucapkan janji sehidup semati kami. “I do” ucap anna manis “I do” ucapku juga singkat. Aku meraih bibirnya, aku kecup pelan, ini ciuman ketiga kami, sebelumnya beberapa bulan lalu setelah aku dari paris dan ketika aku mengantarnya pulang. Aku kecup bibir lembab berbalut lipstick pink itu. anna tampak gugup tetapi dia juga menikmatinya sepertinya. Tepuk tangan bergemuruh diseluruh ruangan, menghentikan ciuman kami. Anna terlihat malu mungkin dia baru menyadari ciuman kami tadi disaksikan semua orang. “oppa…. Aku malu” ucapnya malu aaaa cantik sekali istriku ini. Semua yang ada diruangan ini langsung membaur jadi satu, anna eh maksudku istriku mulai sibuk dengan habyung dan hye jin sahabatnya. Sedangkan aku juga mulai sibuk menerima ucapan selamat dari semua rekanku. Setelah pemberkatan ini kami akan melangsungkan resepsi diruangan ini pukul 1 siang. Anna dan aku kembali kekamar masing-masing untuk berganti pakaian selanjutnya. Aku masih bingung mengapa kamarku dan kamar anna masih saja dipisahkan, padahal sebelumnya kami juga sudah pernah tidur bersama. Aku kembali kekamarku bersama donghwa hyung juga kwon ahjussi untuk membantu melepas setelan ini. Padahal ini pakaian kesukaanku, karena aku terlihat gagah jika memakai ini.
*donghae pov end*

*anna pov*
Aku kembali kekamarku dan donghae oppa juga kembali kekamarnya. Lagi, hyorin, jina eonnie dan 1 rekannya susah payah membantuku melepas gaun ini. “ayo cepat langsung pakai baju ini” ucap jina eonnie. “tu tunggu dulu eonnie” ucapku padanya. “wae?” tanyanya bingung. “beri waktu sebentar saja ya, aku gerah sekali, dan, aku belum makan dari pagi eonnie” ucapku memasang wajah melas. “ah ne, aku ambilkan makanan” ucap hyorin dan sigap mengambilkanku makanan. Perutku terus bernyanyi sepanjang pemberkatan tadi, untung saja donghae oppa tidak mendengarnya, kalau dia mendengarnya aku pasti bertambah malu. Aku memakan sandwhich pemberian hyorin dengan lahapnya, karena memang aku kelaparan. Jina eonnie ternyata senang sekali bermain dengan kepalaku, dirubah lagi tatanan rambutku menjadi lebih cantik. Baru setengah jadi saja sudah begini, aku penasaran jadinya seperti apa. Hyorin menunjukkan foto-foto selama pemberkatan tadi hasil tangannya pada ponselnya. Aku tersedak ketika ia mengambil gambar ketika aku berciuman tadi. “ya dasar yadong” ucapku kesal. “hahaha kenang-kenangan eonnie” ejek hyorin. Waktu terasa sangat cepat berlalu, tidak banyak perubahan pada make-up wajahku, hanya saja rambutku berubah total, saking indahnya aku tidak dapat mengungkapkan dengan kata-kata. Gaun kedua yang akan kupakai berwarna emas cerah. Gaun ini pilihan donghae oppa dan dirancangnya sendiri bersama perancang yang membuatnya. Terdapat sedikit taburan berlian disekitar pinggangku. Sesungguhnya menurutku ini agak berlebihan tetapi kata donghae oppa cukup sederhana. Berlian baginya sederhana. Sepatu dengan ukuran 12cm berwarna senada menjadi alasku kali ini. Tidak ada apapun dikepalaku selain mahkota yang ukurannya sedikit lebih besar dari pemberkatan dengan warna senada membuatku semakin terlihat bersinar. “kalau pestanya malam, aku yakin rembulan pun akan iri padamu eonnie” kata hyorin dengan gaun berwarna hitam yang melihatku dari ujung kepala hingga ujung kaki. “sudah 95%” ucap jina eonnie “mwo? Ini sih 100% eonnie” ucapku bingung, “5% nya ya donghae, panggilkan dia hyorin” ucap jina eonnie pada hyorin. Hyorin lekas kekamar donghae oppa yang berada disebelah kamar ini. Begitu dia masuk dia hanya melongo. “oppa? Gwaenchanayo?” tanyaku. “k kau, cantik sekali” ucapnya gugup. “kau pun terlihat tampan oppa” ucapku malu. “ini bidadari namanya jina noona” ucap donghae masih melihatku seperti yang hyorin lakukan. “heh malah pandang-pandangan, sudah turun sana” ucap jina eonnie. “aku terpukau noona, ah kau sungguh daebak! Terima kasih noona” ucap donghae lalu menggandengku keluar. Hyorin dan donghwa oppa berjalan dibelakang kami. Pakaian mereka senada dan mereka terlihat cocok hahaha. Kami berjalan menyusuri ruangan demi ruangan, pada akhirnya kami pun sampai di singgahsana kami berdua. Dekorasi yang teramat sangat sempurna buatan hyorin, aku sungguh memujinya untuk soal dekorasi. Satu persatu tamu undangan menghampiri kami dan mengucapkan selamat. “selamat hae! Aku akan segera menyusulmu” ucap eunhyuk oppa. “terima kasih oppa” ucapku semanis mungkin. Semua orang yang kusayangi datang, 2 sahabat baikku pun dengan susah payah dari korea datang kesini dengan waktu yang sangat sempit. “aku mencintaimu” bisik donghae oppa. “aku juga mencintaimu oppa” ucapku lembut. Satu persatu dari member super junior mempersembahkan lagu untukku. Tiba-tiba saja donghae oppa sudah berdiri dengan michrophone nya dan siap bernyanyi. Lagu kesukaanku, ya beautiful. Dia menyanyikannya dengan sangat merdu, penuh penghayatan, dan tanpa kusadari air mataku pun sudah mengalir. “lagu tadi aku persembahkan untuk bidadariku bernama lee anna. Anna, jeongmal saranghaeyo. Jadilah yang pertama dan terakhir untukku” ucap donghae oppa sambil menatapku dari tempatnya berdiri. Aku sangat terharu dan hanya dapat menganggukan kepalaku. Pesta berjalan sangat meriah, aku tidak menduga saat melempar bunga, eunhyuk oppa lah yang menangkap bunga tersebut. “mungkin dia juga akan benar-benar menyusul dengan lee sarang kekasihnya” ucap donghae oppa. Pesta harus berakhir, kebahagiaanku justru baru saja akan dimulai. Kehidupan baruku akan dimulai sekeluarnya aku dari ruangan ini. Aku sungguh bahagia menyambut status baruku yaitu LEE  DONGHAE’S WIFE. Ya aku istri dari Lee Donghae sekarang, dan selamanya.

END!!!!!!!!!!!!!!!!!!

makacii udah mau baca, i'm pretty sorry if there are a lot of typo. again, thank you~

No comments:

Post a Comment